Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kakek Curiga Cucu Sakit Pulang Sekolah, 2 Hari Kemudian Tewas, Sebut Nama Pelaku Sebelum Tiada

Seorang kakek pilu cucunya curhat sakit sepulang sekolah karena ternyata mengalami hal mengerikan di sekolahnya.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com
Ilustrasi penganiayaan yang menimpa anak kelas 2SD 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang kakek pilu cucu sakit dan bercerita sepulang sekolah dirinya mengalami hal memilukan.

Ternyata setelah ditelusuri, bocah kelas 2 SD di Sukabumi itu mendapatkan perlakuan tak biasa.

Dalangnya adalah kakak kelas.

Penganiayaan dialami oleh seorang anak yang masih duduk di bangku kelas 2 SD.

Bocah kelas 2 SD tersebut mendapatkan perlakuan dianiaya oleh kakak kelasnya.

Sebelum meninggal bocah SD kelas 2 di Sukabumi mengeluh kesakitan pada kakeknya hingga meninggal dunia. 

Bocah kelas 2 SD di Sukabumi, Jawa Barat berinisial MHD (9) meninggal dunia setelah koma akibat dikeroyok kakak kelasnya sendiri di sekolah pada Senin (15/5/2023) lalu.

Korban yang masih duduk di bangku SD kelas 2 di Sukabumi mengalami pengeroyokan oleh kakak kelasnya selama 2 hari berturut-turut.

Tak hanya itu, pengeroyokan bocah SD disebut-sebut juga terjadi selama kegiatan pembelajaran masih berjalan. 

Di hari pertama pengeroyokan, korban sempat mengeluh kesakitan kepada sang kakek, MY (52).

Baca juga: BCL Dikabarkan Pacari Tiko Aryawardhana Si Pria Anak Tiga, 10 Artis Cantik Ini Langgeng Nikahi Duda

Hal tersebut membuat sang kakek menyarankan agar keesokan harinya MHD tak bersekolah dahulu agar bisa beristirahat.

Namun, MHD tetap memaksa sekolah di hari Selasa (16/5/2023), hingga akhirnya korban kembali dikeroyok oleh kakak kelasnya.

"Saya bilang, kalau sakit jangan dulu sekolah, istirahat dulu aja di rumah. Namun, saat itu korban memaksa ingin sekolah."

"Lalu ketika saat berada di sekolah, korban kembali di keroyok oleh kakak kelasnya pada Selasa (16/5/2023)," kata MY pada Sabtu (20/5/2023), dikutip TribunJatim.com dari TirbunJabar.ID via Wartakotalive.com

penganiayaan
penganiayaan (net)

Di hari kedua setelah pengeroyokan ini, MHD lantas kejang-kejang dan dibawa ke rumah sakit pada Rabu (16/5/2023)

Namun, MHD lantas dipindahkan ke RS Hermina setelah pihak rumah sakit mengetahui korban mengalami tindak kekerasan.

Selain kejang-kejang, rupanya korban juga sempat kritis di rumah sakit selama 3 hari.

Di hari pertama pengeroyokan, korban sempat mengeluh kesakitan kepada sang kakek, MY (52).

Baca juga: 7 Arti Mimpi Dompet Hilang, Mayoritas Pertanda Kurang Baik, Beda Makna Jika Mimpi Menjual Dompet

Hal tersebut membuat sang kakek menyarankan agar keesokan harinya MHD tak bersekolah dahulu agar bisa beristirahat.

Namun, MHD tetap memaksa sekolah di hari Selasa (16/5/2023), hingga akhirnya korban kembali dikeroyok oleh kakak kelasnya.

"Saya bilang, kalau sakit jangan dulu sekolah, istirahat dulu aja di rumah. Namun, saat itu korban memaksa ingin sekolah."

"Lalu ketika saat berada di sekolah, korban kembali di keroyok oleh kakak kelasnya pada Selasa (16/5/2023)," kata MY pada Sabtu (20/5/2023).

Baca juga: Dengan Suara Istri Bincang Mesra dengan Pria Lain, Suami di NTB Murka, Ending Parang Berbicara

Di hari kedua setelah pengeroyokan ini, MHD lantas kejang-kejang dan dibawa ke rumah sakit pada Rabu (16/5/2023)

Namun, MHD lantas dipindahkan ke RS Hermina setelah pihak rumah sakit mengetahui korban mengalami tindak kekerasan.

Selain kejang-kejang, rupanya korban juga sempat kritis di rumah sakit selama 3 hari.

Bocah berusia 9 tahun itu sempat tak mengaku menjadi korban pengeroyokan oleh kakak kelasnya di sekolah.

Kepada keluarga dan dokter yang merawat, MHD enggan mengatakan kejadian sebenarnya meski sudah dipaksa.

Ilustrasi penganiayaan.
Ilustrasi penganiayaan. (Tribunnews.com)

Akhirnya, dokter meminta agar keluarga korban keluar dari ruangan agar MHD bisa berterus terang mengatakan kejadian yang sebenarnya.

"Akhirnya dokter pura-pura menyuruh keluarga untuk keluar ruangan, dan pihak keluarga bersembunyi di balik tirai di ruangan periksa."

"Dari situ korban baru mangakui bahwa dirinya sudah dikeroyok oleh 3 orang kakak kelasnya," ujar kakek korban, masih dikutip dari TribunJabar.

Dikarenakan di RS Primaya tidak menerima pasien akibat kekerasan, hal tersebut yang membuat korban akhirnya dipindahkan ke RS Hermina.

Dari hasil visum, korban mengalami luka pecah pembuluh darah, dada retak, dan tulang punggung retak.

Baca juga: Dewi Perssik Balas Komentar Nyinyir Gegara Goyangan Dicap Vulgar, Sentil Permintaan Klien: Heboh

Usai dinyatakan meninggal dunia, Polres Sukabumi Kota melakukan penyelidikan terhadap kasus MHD (9) yang diduga jadi korban bullying berupa pengeroyokan kakak kelasnya.

Kapolsek Sukaraja, Kompol Dedi Suryadi, mengatakan kasus dugaan pengeroyokan MHD masih dalam penyelidikan.

Terkait meninggalnya MHD, Dedi menuturkan, baru mendapatkan laporan dari warga dan langsung menemui keluarga korban.

"Masih dalam penyelidikan dugaan-dugaan, itu baru informasi (dugaan pengeroyokan)."

"Sebab dari keluarga korban pun belum melaporkan apapun kepada kita, hanya kita mendapatkan informasi (dan) langsung ke tempat korban," ujarnya, Sabtu (20/05/2023).

Untuk mendalami kasus tersebut, pihaknya akan meminta keterangan kepada keluarga korban hingga pihak sekolahan.

Ia meminta agar masyarakat tak memiliki asumsi liar terhadap kasus yang kini masih akan diselidiki itu.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved