Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kabupaten Blitar

Nasib Pilu Peternak di Blitar, Niat Beri Makan Malah Temukan Ribuan Ayamnya Mati: Berak Kapur

Nasib pilu peternak di Blitar, siapkan obat dan beri makan ayam, malah temukan ribuan unggasnya mati karena berak kapur.

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Imam Taufiq
Ribuan ayam milik peternak di Kabupaten Blitar yang akan panen mati mendadak, karena penyakit berak kapur atau yang lebih dikenal di kalangan peternak unggas adalah nelek putih, Senin (22/5/2023). 

Begitu dicek, Abas kaget mendapati ayamnya bukan cuma tampak lemas atau seperti mengantuk, namun beraknya sudah tak sewajarnya.

Yakni, cair dengan warna putih atau dikenal nelek putih atau berak kapur.

Penyakit itu selama ini cukup membuat peternak waswas, begitu juga dengan Abas yang saat itu langsung panik.

"Malam itu saya langsung mencari tahu apa obatnya, karena harus diobati semua ayam dua kandang itu. Sebab, penyakit itu dikenal dengan cepat menular," tuturnya.

Di saat sedang menyiapkan obat yang akan diberikan ke ayam ternaknya, Abas merasa tersambar petir karena paginya saat akan memberi makan, ternyata ayam di kandangnya sudah banyak yang mati.

Kondisinya sudah kaku, sehingga membuatnya panik karena hampir separuh dari 10.000 ekor ayamnya yang mati mendadak.

Siang itu, ia langsung mengubur 4.200 ekor ayamnya yang mati agar bakterinya tidak menular ke ayam yang masih bisa diselamatkan.

"Harus dikubur kalau ayam yang mati, karena terkena penyakit seperti itu biar tak menular ke ayam yang masih sehat," paparnya.

Akhirnya, sisa ayam yang masih selamat tidak dibiarkan dalam kandang karena rawan tertular dari kotoran berak kapur itu. Siang itu, ia langsung menjualnya supaya tidak mengalami rugi lebih besar lagi.

Minimal, ayam yang tersisa itu bisa dipakai menutup biaya perawatan selama 27 hari karena kerugiannya cukup lumayan. Hitungannya, biaya perawatan dalam 27 hari itu bisa mencapai Rp 10.000 lebih per ekor.

"Iya, itu sudah siap dipanen sehingga biaya produksinya ya lumayan per ekornya. Makanya, ayam yang selamat kemarin itu langsung saya jual agar kami tak mengalami rugi lebih besar lagi," ujarnya.

Kabar banyaknya ayam yang mati mendadak itu langsung tersiar ke para peternak lainnya.

Akhirnya, banyak peternak ayam yang cepat-cepat memanen ayamnya sebelum terkena penyakit berak kapur.

"Saya langsung memanennya dan sudah kami jual," ujar Ali, peternak yang kandangnya berjarak sekitar 1 km dari kandang ayam milik Abas itu.

Baca juga: Anak Sultan Bojong Koneng Pamer Mobil Mewah Jadi Kandang Ayam, Agus Suleha Girang Bisnis Bertambah

Menanggapi kabar itu, Kepala Dinas Peternakan Pemkab Blitar, Toha Mashuri mengatakan, itu merupakan jenis penyakit yang ganas untuk ayam, sehingga para peternak di Kabupaten Blitar yang jumlahnya ribuan itu harus diselamatkan.

"Blitar ini pusatnya peternakan ayam, jangan sampai terkena masalah akibat imbas dari penyakit itu. Besok, kami akan menurunkan tim untuk mengambil sampel terhadap ayam yang mati dan sekalian memberikan penyuluhan juga," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved