Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Bisnis

Forum Kapnas Mampu Beri Dampak Positif bagi Industri Penunjang Hulu Migas

Setelah Forum Kapnas diadakan dua tahun berturut-turut sejak 2021, terjadi peningkatan skala bisnis dari skala daerah ke nasional,bahkan internasional

Editor: Sudarma Adi
Istimewa
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat membuka Forum Kapnas wilayah Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara (Jabanusa) di Surabaya, Senin (22/5). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Pelaksanaan Forum Kapasitas Nasional (Kapnas) yang diadakan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah memberikan dampak positif bagi industri penunjang hulu migas.

Setelah Forum Kapnas diadakan dua tahun berturut-turut sejak 2021, terjadi peningkatan skala bisnis dari skala daerah ke nasional, bahkan internasional.

Demikian disampaikan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto saat membuka Forum Kapnas wilayah Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara (Jabanusa) di Surabaya, Senin (22/5).

Baca juga: Surat Sakti dari Gedung DPRD Sumenep Bocor, Minta Fasilitas ke- SKK Migas Jabanusa

Pada kesempatan itu hadir Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, Presiden Indonesian Petroleum Association Yuzaini Bin Md Yusof, beberapa pimpinan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), dan ratusan tamu undangan lainnya.

Forum Kapnas III 2023 wilayah Jabanusa berlangsung mulai hari ini hingga Rabu, 24 Mei 2023 mendatang. Kegiatan ini menjadi rangkaian pertama Forum Kapnas yang nantinya dilaksanakan di empat wilayah kerja SKK Migas lainnya, yakni Papua dan Maluku (Pamalu), Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul), Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), dan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

Puncak kegiatan tersebut adalah Forum Kapasitas Nasional III 2023, yang akan diadakan pada 15-16 November 2023 di Jakarta.

Baca juga: Dorong Peningkatan Efek Berganda Industri Hulu, SKK Migas Tetap Beroperasi Selama Pandemi

Kepala SKK Migas menjelaskan, dampak positif Forum Kapnas bisa dilihat dari sejumlah capaian, antara lain masuknya 64 pabrikan lokal dalam Program Penilaian & Pembinaan Bersama Hulu Migas Tahun 2021 dan 2022, yang diakui oleh Kementerian ESDM dan KKKS sebagai pabrikan berstandar nasional dan internasional.

Beberapa diantaranya bahkan telah mendapatkan kontrak dari luar negeri.

“Perusahaan galangan kapal PT Orela Shipyard di Gresik, misalnya, menerima pesanan kapal dari Petronas Indonesia dan perusahaan pelayaran Malaysia, NKA Energy Ventures Sdn Bhd. Ada juga PT Citra Tubindo sebagai pabrikan OCTG di Batam, yang memasok produk ke industri migas berskala international,” kata Dwi Soetjipto dalam keterangan tertulis.

SKK Migas mencatat adanya kerja sama antara PT Fajar Benua Indopack dan industri migas di Arab Saudi untuk memproduksi rotating produk gasket dan flexible joint.

Selain itu, PT Teknologi Rekaya Katup sebagai pionir produsen katup (valve) lokal sukses mengeskpor produknya ke perusahaan EPC di Singapura.

Perusahaan ini juga terdaftar sebagai pemasok di beberapa perusahaan migas luar negeri, seperti ADNOC dan Petronas.

“Capaian tersebut menunjukkan bahwa industri hulu migas tidak hanya menyediakan energi dan menghasilkan penerimaan negara, tetapi juga menjalankan salah satu fungsi strategisnya, yaitu menciptakan multiplier effect bagi sektor lainnya,” ujar Dwi Soetjipto.

Dia menambahkan, Forum Kapnas bertujuan menampilkan industri binaan hulu migas, sekailigus meningkatkan awareness seluruh KKKS agar memaksimalkan penggunaan barang dan jasa dalam negeri.

“Forum ini diharapkan menjadi wadah komunikasi antara pemerintah daerah, pelaku usaha hulu migas dan perusahaan jasa pendukung nasional maupun lokal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved