Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Nasib Pria Rudapaksa Anak Gubernur hingga Tewas, Ngaku Tak Tahu Identitas Korban, Kini Ngemis Ampun

Terungkap nasib pria yang rudapaksa anak gubernur hingga tewas. Anak gubernur yang tewas itu adalah ABK (16).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TribunJateng.com/Iwan Arifianto/Ist
Terungkap nasib pria yang rudapaksa anak Pj Gubernur Papua Pegunungan, Nikolaus Kondomo hingga tewas. 

Mahasiswa jurusan ekonomi di kampus swasta Semarang tersebut mengajak korban ke kamar kos miliknya di kos Venus, Pawiyatan Luhur, Tinjomoyo, Banyumanik.

Di kamar kos nomor 40 sudah disiapkan botol miras merek anggur merah dan kawa-kawa.

"Sudah saya siapkan, beli miras hari kamis itu, COD an," kata Nashir.

Tak lama kemudian setelah berhubungan seksual dan minum miras, ABK mual.

Pelaku memberi susu dan air kelapa. Namun, ABK justru kejang-kejang.

Setelah dibawa ke Rumah Sakit Elisabeth, ternyata nyawa ABK tidak tertolong dan dinyatakan meninggal.

Pihak rumah sakit pun melaporkan kejanggalan itu kepada polisi.

Di sisi lain, dalam hasil pemeriksaan polisi menemukan beberapa kejanggalan dari pengakuan tersangka, Ahmad Nashir.

Kepada polisi, Ahmad Nashir akhirnya mengaku telah menyetubuhi anak Gubernur Papua Pegunungan tersebut.

Namun mahasiswa semester empat ini rupanya melakukan hal licik lainnya untuk menyembunyikan kejahatannya.

Salah satunya adalah, setelah menyetubuhi ABK hingga tewas, Ahmad Nashir rupanya langsung menghapus histori chat dirinya dengan korban sebelum dibekuk polisi.

"Kami butuh pemeriksaan perangkat IT karena histori handpone tersangka sudah dihapus semua," ucap Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar, Senin (22/5/2023).

Baca juga: Ibu di Rembang Datangi Kantor Polisi Ngaku Bunuh Anak Sendiri, Alasan Diselidiki: Kasihan Kalo Hidup

Menurutnya, handphone milik korban juga belum sempat dibuka karena masih dalam kondisi dipassword.

Kendati begitu, pihaknya bakal menelusuri jejak digital antara korban dan tersangka untuk memperjelas kasus tersebut.

"Nanti lihat histori perkenalan (tersangka dan korban) sampai terjadi perisitwa ini," bebernya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved