Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Densus 88 Geledah Rumah di Surabaya

Sosok Penghuni Rumah di Surabaya yang Digeledah Densus 88, Tertutup dan Serius Bahas Soal Jihad

Sosok penghuni rumah di Surabaya yang digeledah Densus 88 Mabes Polri, dikenal tertutup dan serius bahas soal jihad.

|
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Rumah di Jalan Sido Rukun, Dupak, Krembangan, Surabaya, yang digeledah anggota Densus 88 Mabes Polri, Rabu (24/5/2023). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - YR, terduga teroris yang rumahnya di Jalan Sido Rukun, Dupak, Krembangan, Surabaya, Jawa Timur, digeledah Densus 88 Mabes Polri, Rabu (24/5/2023) disebut pernah membuka bisnis toko penjualan bahan plastik di salah satu ruko di Kota Surabaya.

Namun Wakil Ketua RW 01, Gandhi Setyo Purnomo (52) mengaku tak tahu bisnis tersebut masih berjalan atau tidak. 

"Dia itu jarang sekali ada di rumah. Kalau katanya keluarga, keluar gitu, keluarga juga gak terbuka," katanya, Rabu (24/5/2023).

Menurut Gandhi, sosok YR selama ini, dikenal sebagai pribadi yang tertutup dan sekadarnya saja saat berkomunikasi tatkala berjumpa warga sekitar rumah. 

YR diduga memiliki pemikiran dan paham keagamaan tersendiri, mengenai agama yang dianutnya. 

Namun, produk pemikiran dan paham keagamaan yang dimiliki YR, diakui Gandhi, kerap bertabrakan dengan paham keagamaan mayoritas warga setempat. 

"Kalau saya, YR orangnya gak pernah ada di rumah. Kurang lebih 6 tahun gak ketemu. Kalau ketemu say (ucap) hello," jelasnya. 

"Sering kontak sama saya juga. Dan diskusi soal agama juga. Dan saat itu saya juga tidak seberapa respons sama dia. Karena ujung-ujungnya dia memecah belah," tambahnya. 

Saat bertemu dan menyempatkan diri ngobrol singkat berbalut diskusi dengan dirinya, Gadhi menyebutkan, YR cenderung secara serius membahas persoalan mengenai konsep 'jihad'. 

Baca juga: BREAKING NEWS - Densus 88 Mabes Polri Geledah Rumah di Surabaya, Sejumlah Barang Bukti Diamankan

Apalagi, dirinya tahu bahwa pemahaman tentang konsep tersebut, diperoleh YR dari mengikuti pengajian di salah satu tempat ibadah. 

"Ya sampean (Anda) tahu sendiri. Saya sudah curiga. Saya bukan menuduh. Tapi saya sudah curiga. Karena memecah belah, karena masalah jihad. Kalau membidahkan dia belum pernah. Tapi kalau mengajak jihad gitu," katanya. 

"Dia juga ceramahnya ada di Masjid At Taubah. Karena tahu ngaji di sana, ya saya males, karena apa? ceramahnya ya provokasi tadi," jelasnya. 

Disinggung mengenai partisipasi YR untuk menghadiri undangan pengajian yasin dan tahlil, yang diselenggarakan oleh beberapa orang warga, Gandhi mengatakan, YR tak pernah tampak hadir meskipun telah diundang secara resmi dan tertulis oleh pihak tetangga yang memiliki hajat acara. 

"Kalau yasin tahlil, enggak seberapa. Enggak datang mengikuti yasin tahlil. Perbedaannya ya maaf ya, unsurnya kan ke (sebut ormas), kalau masalah yasin tahlih, enggak diperbolehkan, enggak melakukannya. Di sini kan rata-rata orang NU (Nahdlatul Ulama). Orang nasionalis. Jadi mereka mengadakan yasin tahlil," terangnya. 

Baca juga: Diwarnai Baku Tembak, Enam Teroris Ditangkap di Lampung, 1 Orang Anggota Densus 88 Tertembak

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved