Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bu Kades di Sidoarjo Digembok Warganya di Balai Desa Selama 6 Jam, Disebut Sering Mengecewakan

Bu kades di Sidoarjo digembok warganya di balai desa selama 6 jam, polisi sampai turun tangan, warga mengaku sering kecewa.

Editor: Dwi Prastika
Instagram/viralkak
Polisi mengevakuasi kades wanita di Buduran Sidoarjo yang digembok warganya di balai desa selama 6 jam, Rabu (24/4/2023). 

TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Kepala desa (kades) wanita di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, digembok warganya di balai desa selama 6 jam.

Hal itu pun viral di media sosial dan ramai menjadi perbincangan.

Penggembokan itu dilakukan oleh warga diduga karena merasa kecewa dengan sang kades.

Kades Sidokepung yang digembok itu adalah Elok Suciati.

Untuk meredam warga dan mengevakuasi kades, polisi pun turun tangan.

Hal itu seperti yang diunggah akun Instagram @viralkak, Kamis (25/5/2023).

Dalam video amatir warga, memperlihatkan rombongan polisi yang diduga datang ke Buduran Sidoarjo untuk mengevakuasi kades wanita yang digembok warganya di balai desa selama 6 jam.

Saat itu, para polisi tampak mengelilingi Elok.

Baca juga: Nyanyi Bareng Biduan, Kades di Jember Mendadak Ambruk di Atas Panggung, Suasana Berubah 100 Persen

Warga sempat protes ke polisi yang berusaha mengevakuasi sang kades dari dalam balai desa untuk bisa pulang ke rumahnya.

Dikutip dari Wartakota, seorang warga bernama Supaat bercerita, ia bersama warga desa lainnya, sejak sore melarang bu kades ini keluar balai desa karena dinilai sering mengecewakan warga.

Khususnya terkait masalah pengurusan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) Desa Sidokepung.

Polisi mengevakuasi kades wanita di Buduran Sidoarjo yang digembok warganya di balai desa selama 6 jam, Rabu (24/4/2023)
Polisi mengevakuasi kades wanita di Buduran Sidoarjo yang digembok warganya di balai desa selama 6 jam, Rabu (24/4/2023) (Instagram/viralkak)

Menurut Supaat, warga kecewa karena sebagai pemohon, PTSL tidak mendapat pelayanan serius dari perangkat desa setempat.

Sebab, kades maupun perangkat desanya dianggap mempersulit warga setiap kali ingin menemui ketua panitia PTSL di balai desa.

Baca juga: Datangi Wisuda Kelulusan di Sekolah, Siswi SMP Pakai Baju Pengantin, Videonya Langsung Viral

"Sejak bulan puasa kita tidak bisa menemui ketua panitia, kades pun tidak mau mendatangkan," kata Supaat, Rabu (24/4/2023).

Menurut Supaat, karena dinilai mengecewakan, warga akhirnya menutup balai desa dan menggembok pintu balai desa, sehingga bu kades tidak bisa meninggalkan balai desa untuk pulang ke rumahnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved