Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siasat Busuk Bocah 15 Tahun Habisi Lansia, Korban Sempat Tak Mempan Dicekik, Motor Jadi Sebab

Inilah siasat busuk bocah 15 tahun habisi nyawa lansia. Pelaku sempat mencekik korban.

Editor: Januar
Istimewa/ TribunMedan
Rekontruksi bocah 15 tahun gorok leher kakek Sudung Simbolon di Polres Dairi 

TRIBUNJATIM.COM- Inilah siasat busuk bocah 15 tahun habisi nyawa lansia.

Pelaku sempat mencekik korban.

Namun, hal itu masih belum berhasil.

Selanjutnya, pelaku menggunakan cara lain, yaitu menggorok leher korban.

Semua karena motor Honda Supra.

Seorang pria lanjut usia bernama Sudung Simbolon, tewas di rumahnya di Desa Lae Itam, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.

Kakek berusia 70 tahun ini menjadi korban pembunuhan disertai dengan pencurian.

Dilansir dari TribunStyle, Sudung dibunuh anak di bawah umur, berinsial SB dan berusia 15 tahun.

SB diketahui membunuh Sudung dengan cara mencekik lalu menggorok leher korban.

Baca juga: Polisi Buka Hotline Kasus Pembunuhan Ibu & Anak di Subang, Fakta Baru Diungkap Dokter Forensik

SB, mengungkap alasannya menghabisi nyawa korban.

Saat menjalani rekontruksi, SB mengaku sengaja gorok leher sang kakek karena takut ketahuan.

Pelaku membunuh korban, karena ingin menguasai sepeda motor lelaki uzur tersebut.

Ketika ditanya oleh jaksa penuntut umum (JPU) Kejari Dairi, SB mengatakan dirinya sempat mencekik korban.

Namun, ketika SB mencekik leher Sudung Simbolon, korban masih bernapas.

"Pas dicekik, terasa napasnya masih ada," kata SB, Senin (29/5/2023).

Karena melihat korban masih bernyawa, SB kemudian menggorok leher korban.

Dalam gelar rekontruksi berjumlah 20 adegan itu, SB juga mengatakan bahwa dirinya sempat menjual motor korban lewat media sosial.

Motor hasil kejahatan itu dijual di Facebook.

Setelah diposting, ternyata ada warga yang tertarik dengan motor tersebut, meski tidak punya surat-surat.

"Sempat ditanya juga (surat - surat kendaraan) itu motor siapa.

Tapi terakhirnya enggak dipermasalahkan juga dan dibeli," kata teman pelaku yang juga masih di bawah umur.


Kronologi

Kakek Sudung Simbolon (70) ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya di Desa Lau Itam, Kecamatan Siempat Nempu Hilir, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara pada Minggu (14/5/2023).

Dari hasil penyelidikan, Kakek Sudung tewas dibunuh oleh SB, bocah berusia 15 tahun yang masih kerabat jauhnya.

Kasus tersebut berawal saat SB cekcok dengan ibu kandungnya. Lalu pada Sabtu (13/5/2023), ia meninggalkan rumahnya di Desa Lae Itam, Kecamatan Siempat Nemu Hilir.

Menurut Kasat Reskrim Polres Dairi, AKP Rismanto J Purba, pelaku kemudian singgah ke rumah korban setelah berjalan kaki sejauh satu kilometer.

"Pelaku ini pergi dari rumah dan berencana untuk pergi ke Kabanjahe (Kabupaten Karo) untuk bertemu temannya di sana," kata Rismanto, Kamis (18/5/2023).

Di dalam rumah tersebut, korban dan pelaku sempat bercerita sejenak sambil mengisap rokok.

Bahkan, pelaku juga sempat menghisap rokok milik korban.

Korban sudah menganggap SB sebagai keluarga sendiri karena adanya rumpun ikatan marga. Bahkan SB kerap memanggil korban sebagai 'Bapak Tua'.

"Setelah mereka cerita-cerita di dalam situ dalam waktu yang cukup lama.

Kemudian korban sempat menawarkan pekerjaan kepada pelaku untuk bekerja di ladang sebagai penyemprot racun rumput," kata dia.

SB pun bersedia menerima pekerjaan tersebut.

Bahkan Sudung langsungmemberi racun rumput agar SB dapat bekerja pada esok hari.

Sekitar pukul 21.00 WIB, Kakek Sudung pulang ke rumah setelah membeli racun rumput.

Lalu SB meminjam motor Kakek Sudung dengan alasan ingin menemui seseorang karena ada urusan.

Sekira pukul 23.00 WIB, SB kemudian kembali pulang kerumah dan melihat Sudung bersama cucunya sudah tertidur lelap.

SB pun sempat beristirahat sejenak sambil mengisap rokok sebatang dan akhirnya pun tertidur.

Sekitar pukul 04.00 WIB, SB terbangun dan saat melihat Kakek Sudung tertidur, terlinta dalam pikirannya untuk mencuri motor.


"Menurut penjelasan dari si pelaku, dia terpikir bahwa dia akan menghabisi nyawa Sudung dengan tujuan untuk mengambil sepeda motornya," terang Rismanto.

SB pun kemudian pergi ke dapur untuk mencari senjata tajam.

Dia mendapati sebilah parang, dan langsung menggorok leher korban.

"Setelah terluka dan SB melihat Sudung sudah dalam kondisi terkapar, pelaku kemudian sempat mencekik leher korban untuk memastikan bahwa korban meninggal dunia," ungkap Rismanto.

Saat korban tak berdaya, SB kabur membawa motor milik Kakek Sudng, Honda Supra X 125 ke Kabanjahe, Kabupaten Karo.

Ia kemudian menjual sepeda motor milik korban seharga Rp 1.550.000 kepada seseorang yang kini masih dalam pengejaran kepolisian.

SB pun akhirnya di tangkap saat berada di dalam kamar kosnya yang berlokasi di Jalan Lingkar Gang Tower Kota Kabanjahe Kabupaten Karo.

Kasus pembunuhan juga terjadi di tempat lainnya.

Sebuah kasus pembunuhan terjadi di Boyolali.

Seorang guru dibunuh secara ngeri.

Apa yang jadi penyebab pembunuhan ngeri tersebut?

Terkuak motif pelaku yang tega membunuh sahabatnya sendiri dengan sadis.

Pasca ditemukan mayat di sungai Bengawan Solo, kini terungkap pelaku pembunuhan dan motif pelaku yang tega membunuh guru MI.

Pelaku pembunuhan mengatakan jika dirinya memiliki hutang pinjol dengan sang korban sebanyak Rp 6 juta.

Namun kini hutang tersebut telah berbunga menjadi Rp 13 juta.

Nampaknya korban geram lantaran sang pelaku tak segera membayar hutangnya.

Sehingga berujung sang korban membuat story di akun WA, namun disembunyikan dari sang pelaku.

Melihat aksi korban, pelaku mengaku kecewa dan sakit hati.

Kemudian ia memiliki niat untuk membunuh korban.

Seperti apa ungkapan pelaku pembunuhan yang tega menghabisi nyawa guru MI Boyolali?


Utang piutang hingga sakit hati ternyata menjadi motif di balik pembunuhan Joko Siswoyo (23).

Ia adalah guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Kabupaten Boyolali.

Hal ini diungkap tersangka yang bernama Agung Nugroho (20).


Agung memiliki utang pada korban sebesar Rp6 juta yang telah berbunga menjadi 13 juta.

Usut punya usut, Agung telah menjalin kesepakatan dengan korban untuk meminjam pinjaman online (pinjol) dengan menggunakan nama korban.

Uang tersebut digunakannya untuk bayar utang modal dagang.

Agung mengaku sudah berusaha mencicil utangnya ke korban, namun baru sebesar Rp500 ribu.

"Saya utang ke korban melalui pinjol itu atas persetujuan antara saya dan korban,

Dulu saya minjam Rp 6 juta,

Namun karena berbunga, jadi sekarang Rp 13 juta," ucap Agung, kepada TribunSolo.com, Senin (8/5/2023).

Niatan untuk membunuh korban muncul ketika Agung mengetahui status WhatsApp (WA) korban dari rekannya.

Dimana korban mengunggah status di akun media sosial WA dengan foto tersangka dengan tulisan 'INFO AGUNG CAH JEBRES WONG RUWET IKI'.

Agung tak bisa melihat status itu di HP-nya karena statusnya disembunyikan oleh korban.

"Saat itu saya masih komunikasi dengan dia,

Ternyata dia mengupload namun disembunyikan dari saya," ujar Agung.

Kapolres Karanganyar AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy mengatakan Agung sakit hati atas status yang ditulis korban.

"Oleh karena itu, tersangka Agung sakit hati serta merencanakan hal tersebut kepada korban,

Dengan menghubungi tersangka G yang kini masih buron untuk menyiapkan tongkat dan karung serta mencari lokasi yang sepi," ucap Jerrold kepada TribunSolo.com.

Agung juga mengajak tersangka Gilang Adi Pratama (26) alias Cawet untuk menghabisi nyawa korban.

Dalam ajakannya tersangka Agung berbisik ke Gilang dengan kalimat 'ayo tak ajak nganu joko wet (cawet, -red)'.

"Maksud 'nganu' yang diucapkan pelaku yaitu memukuli korban," ungkap Jerrold.

Setelah berhasil menghabisi korban, tubuh korban dimasukkan Agung dan Gilang ke dalam karung dan diisi tiga buah paving.

Hal ini dilakukan dengan tujuan korban bersama karung dapat tenggelam saat dibuang ke sungai Bengawan Solo.

"Tubuh korban dibuang ke sungai Bengawan Solo,

Tepatnya di Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo dan ditemukan di Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar," kata Jerrold.

Saat mengetahui korban ditemukan dari pemberitaan, Agung diketahui langsung tancap gas kabur ke Ponorogo, Jawa Timur.

"Tahu berita (penemuan korban) itu, Kamis pukul 21.00 WIB, saya melarikan diri ke Ponorogo," pungkas Agung .


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved