Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ibadah Haji 2023

Sosok Pelukis Difabel Agus Yusuf Endang Kresno, Terlahir Tanpa Tangan, Wujudkan Impian Naik Haji 

Namun di balik kekurangsempurnaan fisiknya, Agus dikaruniai bakat luar biasa di bidang seni.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Agus Yusuf Endang Kresno asal Madiun yang saat ini merealisasikan impiannya naik haji. 

Asosiasi pelukis global tersebut membutuhkan pelukis difabel untuk bergabung bersama. 

Agus yang sejak kecil sudah punya bakat luar biasa di bidang lukis langsung mencoba.

Dia diterima karena karyanya selalu yang terbaik. Kalau sudah bergabung asosiasi harus konsisten membuat karya setiap waktu. 

Semula Agus memulai karier di AMFPA dari tingkat awal, yakni. Student Member. Kini dia dalam posisi Associate Member.

"Target saya menjadi Full Member yang merupakan tingkat tertinggi. Penilaian tiap tingkat berdasarkan bobot kualitas lukisannya," cerita Agus.

Sejak bergabung AMFPA, Agus tertantang untuk menelorkan karya terbaik agar diakui internasional.

Aktivitas dan kegiatan pun rutin diikuti. Pria asal Madiun ini pun ikut pameran-pameran lukisan di berbagai negara. Berbagai negara dia ikuti.

Seperti di negara Asia mulai Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan, dan Tiongkok. Juga terus berkembang hingga Benua Eropa seperti Austria dan Spanyol. 

Sebagai anggota AMFPA, jika ada peminat ingin membeli lukisannya, mereka bisa melihat koleksi nya melalui website AMFPA. 

"Setiap tahun saya setor ke AMFPA sekitar 10-12 lukisan. Yang saya utamakan adalah kualitasnya. Harus terbaik. Bukan jumlah," katanya.

Tak hanya even internasional saja yang dia ikuti, dia pun sering mengikuti pameran yang ada di dalam negeri.

Hampir setiap tahun mengikuti pameran lukisan di Jatim Expo Surabaya. 

"Yang bikin ayem (senang), tergabung bersama asosiasi internasional itu dapat gaji rutin. Dengan begitu bisa menghidupi anak istri," kata Agus yang jago melukis apa saja.

Karena sebagai muslim, Agus berusaha keras agar menyempurnakan rukun Islam kelima, haji. Bertahun-tahun sisa gaji ditabung. Begitu genap hasil mengumpulkan uang, pada 2011 Agus mendaftar haji. Namun masa tunggu lama.

Sementara rejeki makin lancar. Agus pun mengawalinya dengan melakukan ibadah umrah dua kali. Pada 2016 dan 2018 dia mengaku sudah diberi kesempatan pergi umrah.
 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved