Menu Diet
Hati-Hati! Jangan Sembarangan Makan Telur Rebus untuk Menu Diet, Ternyata Efeknya Tak Bertahan Lama
Menu diet telur adalah program penurunan berat badan dengan makan telur rebus setiap harinya. Tapi jangan sembarangan karena efeknya tak bertahan lama
TRIBUNJATIM.COM - Sudah sejak lama telur dikenal sebagai superfood yang kaya manfaat.
Sumber protein sederhana ini bahkan hampir selalu masuk dalam program diet sehat apa pun jenisnya.
Asupan hewani satu ini dinilai tinggi protein, cukup mengenyangkan, dan cocok dikonsumsi untuk membantu menurunkan berat badan.
Maka dari itu, ada yang menamakan pola makan tersebut dengan diet telur rebus.
Bahkan, belakangan ini pola diet tersebut tengah mencuri perhatian orang-orang di media sosial.
Mereka beranggapan, telur rebus boleh dikonsumsi secara rutin untuk mendukung program pola makan sehat mereka.
Tren diet ini juga mencuri perhatian Women’s Health.
WH melansir, diet telur rebus bukan hanya sekadar makan satu atau dua butir telur dalam sehari.
Penting juga untuk selalu menambahkan protein tanpa lemak lainnya.
Seperti daging ikan, daging ayam tanpa kulit dan lemak, sayuran hijau, brokoli, paprika, lemon, jeruk bali, serta semangka.
Menambahkan asupan lainnya sangat berguna untuk menyehatkan tubuh.
Sehingga, tubuh tidak terus-menerus hanya mengonsumsi telur saja.
Bila masih ada orang-orang yang menjalankan diet telur rebus tanpa asupan nutrisi lainnya, hal ini perlu diantisipasi.
Pasalnya, menyingkirkan karbohidrat dan jenis protein lainnya ini memang dapat menurunkan berat badan dengan cepat, tapi tubuh jadi tidak sehat.
Sebab, menurut ahli gizi Erin-Palinski Wade, seseorang yang hanya mendapat asupan telur rebus saja, kadar nutrisi yang diterima dalam tubuhnya menjadi tidak seimbang.
Oleh karena itu, dibutuhkan nutrisi yang cukup guna membantu program diet.
Apa itu diet telur?
Menurut Verywell Fit, diet telur adalah program penurunan berat badan yang mengharuskan kita untuk setidaknya satu kali makan telur di antara makanan lainnya, setiap harinya.
Diet telur termasuk diet rendah kalori, rendah karbohidrat, dan protein tinggi yang dirancang untuk membantu para pelakunya untuk menurunkan berat badan dengan cepat tanpa kehilangan massa otot.
Ada berbagai versi diet telur, termasuk diet telur saja atau diet telur rebus.
Dalam perencanaan diet telur, kita akan makan tiga kali sehari tanpa camilan dan hanya minum air atau minuman tanpa kalori.
Bentuk diet telur yang lebih fleksibel termasuk mengonsumsi makanan seperti ayam panggang, ikan, dan sayuran kukus, tetapi tetap menghindari makanan bertepung dan gula.
Cara diet telur
Tidak ada satu standar dalam diet telur.
Apa yang kita makan tergantung dari pola yang kita ikuti.
Namun secara umum, dalam diet telur kita cenderung makan lebih banyak telur, bersama dengan protein tanpa lemak, sayuran, dan buah-buahan.
Semua versi diet telur mengharuskan kita untuk makan, terutama makanan berbasis telur.
Ada beberapa versi diet telur yang dapat paling populer, antara lain:
1. Diet telur 14 hari
Jika kita memilih program diet telur 14 hari atau dua minggu ini, kita akan makan tiga kali sehari.
Makanan ringan tidak diperbolehkan, begitu juga dengan minuman berkalori, seperti minuman manis atau soda. Jika memilih diet telur versi 14 hari, pada satu waktu makan kita harus makan dengan telur. Makanan lainnya bisa terdiri dari sumber protein tanpa lemak lainnya, seperti ayam atau ikan. Untuk melengkapi protein di piring, kita bisa menambahkan sayuran rendah karbohidrat, seperti brokoli atau bayam.
Terkadang, buah jeruk diperbolehkan untuk diet telur 14 hari.
Cara diet telur ini kadang-kadang disebut "diet telur rebus" dan mengharuskan pelakunya makan telur rebus, bukan setengah matang, orak-arik, atau digoreng. 2. Diet telur dan jeruk bali Ini adalah variasi dari diet telur 14 hari dan berlangsung untuk jumlah waktu yang sama.
Namun, pada versi diet telur ini, kita makan setengah jeruk bali setiap waktu makan bersama dengan telur atau protein tanpa lemak.
Tidak ada buah lain yang diperbolehkan ketika menjalani diet telur versi ini.
3. Diet telur saja
Cara diet telur ini adalah diet mono. Diet mono adalah program penurunan berat badan yang ekstrem dan tidak sehat, di mana kita hanya makan satu jenis makanan untuk waktu yang lama. Orang-orang yang menjalani diet telur versi ini hanya makan telur rebus dan air selama dua minggu. Olahraga tidak dianjurkan pada rencana ini karena cenderung menyebabkan kelelahan ekstrem.
4. Diet telur "medis"
Cara diet telur ini mengharuskan kita makan satu telur dan satu potong roti, tiga kali setiap hari.
Kita juga bisa makan buah dan sayuran sebanyak yang kita suka. Minuman yang diperbolehkan termasuk air, kopi hitam, dan minuman tanpa kalori lainnya.
Telur yang dikonsumsi boleh diolah dengan cara apa pun yang kita inginkan, selama tidak ada kalori yang ditambahkan.
Artinya, kita tidak bisa menggunakan mentega atau minyak untuk memasak telur.
Beberapa pelakunya percaya bahwa versi diet telur ini digunakan dalam pengaturan medis untuk menurunkan berat badan pasien sebelum operasi, tetapi tidak ada bukti yang mendukung rumor itu. Beberapa dokter bariatrik menempatkan pasien mereka pada diet sebelum operasi. Namun, biasanya memberlakukan diet cair, termasuk minuman pengganti makanan, dan program ini diawasi oleh dokter atau ahli medis lainnya.
5. Diet telur keto
Diet ketogenik atau diet keto mengharuskan pelakunya meningkatkan asupan lemak untuk membuat tubuh kita dalam keadaan ketosis.
Versi diet telur ini merekomendasikan kita untuk makan telur dengan mentega dan keju untuk membuat tubuh memproduksi keton.
Rasio paling populer yang dipromosikan di internet adalah satu telur dengan satu sendok makan lemak (keju atau mentega).
Kelebihan dan kekurangan diet telur
Seperti banyak pola diet lainnya, diet telur juga memiliki kelebihan dan kekurangan, antara lain:
Kelebihan diet telur
- Bisa menurunkan berat badan dengan cepat
- Telur adalah makanan padat nutrisi
- Pelaku diet telur tidak bergantung pada suplemen atau merek makanan tertentu
- Relatif murah
Kekurangan diet telur
- Kurang energi karena minim karbohidrat
- Berisiko mengalami masalah pencernaan karena pola diet rendah serat
- Berisiko meningkatkan tingkat kolesterol
- Tidak bertahan lama dan berat badan mungkin kembali ke asal
Apakah diet telur efektif dan sehat?
Menurut Medical News Today, tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa diet telur tertentu aman atau efektif.
Namun, penelitian tentang konsumsi telur sebagai bagian dari diet menurunkan berat badan dan penelitian tentang dampak telur secara keseluruhan mungkin bisa memberikan beberapa petunjuk.
Semua versi diet telur membuat kita mengonsumsi lebih sedikit kalori, sehingga pola diet ini dapat membantu seseorang menurunkan berat badan dalam jangka pendek.
Selain itu, beberapa bukti penelitian menemukan bahwa diet tinggi protein dapat membantu menurunkan berat badan.
Pada tahun 2015, sekelompok ilmuwan meninjau kemungkinan manfaat dari diet tinggi protein.
Mereka mengutip bukti yang menunjukkan bahwa asupan protein tinggi dapat membantu mencegah sindrom metabolik, obesitas, diabetes tipe 2, dan penyakit kardiovaskular karena aterosklerosis.
Para ilmuwan juga mencatat bahwa protein dapat membantu seseorang merasa kenyang, yang berarti mereka cenderung tidak akan makan berlebihan. Pada akhirnya, hal itu juga dapat membantu seseorang menurunkan berat badan.
Telur adalah sumber protein yang baik. Satu telur rebus berukuran sedang dengan berat sekitar 44 gram menyediakan sekitar 5,5 g protein atau sekitar 10-12 persen dari total rekomendasi protein harian untuk orang dewasa. Telur juga dapat menyediakan vitamin dan mineral penting, termasuk kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, selenium, folat, kolin, vitamin A, vitamin B-12, vitamin D, dan berbagai antioksidan.
Meski sejumlah penelitian mengungkapkan manfaat telur untuk kesehatan, diet telur mungkin bukan pendekatan terbaik untuk menurunkan berat badan dan mempertahankannya dalam jangka panjang.
Diet ketat, seperti juga diet telur ini, mungkin sulit untuk diikuti, sehingga orang-orang mungkin mendapatkan kembali berat badan lama setelah kembali ke pola makan sebelumnya.
Sebuah studi 2018 menemukan bahwa makan tiga telur sehari selama 12 minggu membantu orang dengan kelebihan berat badan dan obesitas untuk menurunkan berat badan dan mempertahankan massa otot tanpa lemak, dibandingkan dengan orang yang tidak makan telur.
Namun, penulis menambahkan bahwa telur mungkin bukan pilihan terbaik untuk diet protein tinggi.
Selain itu, menurut Greatist, beberapa dampak diet telur lainnya yang mungkin kita rasakan antara lain:
- Pelaku diet telur mungkin mengalami masalah seperti sembelit, bau mulut, dan sakit perut.
Kurang asupan serat bisa membawa masalah pada sistem pencernaan kita.
Menambah konsumsi sumber serat dapat menjadi solusi.
- Mengubah pola makan menjadi rendah karbohidrat dan tinggi protein dapat menyebabkan penurunan energi.
Untuk itu, kita mungkin merasa energi kita terkuras setiap harinya.
- Berpotensi makan berlebih.
Sebab, di satu titik kita mungkin akan lelah makan telur sehingga mungkin beralih ke makanan kurang sehat, seperti makanan cepat saji.
Mengutip Eat This, jika seseorang sedang menjalankan program diet telur rebus, maka ada sejumlah makanan yang pantang dimakan oleh mereka.
Meski dibutuhkan asupan karbohidrat dan nutrisi lainnya, tapi bukan berarti bisa bebas makan semua jenis karbohidrat maupun nutrisi tersebut.
Keri Gans, ahli diet dan ahli gizi mengatakan saat seseorang tengah mengonsumsi telur rebus secara rutin, mereka tidak diperbolehkan makan kacang-kacangan, jagung, serta kentang.
Mereka juga diimbau untuk tak mengonsumsi buah kering, pisang, nanas, dan mangga.
Perlu diingat juga, jika seseorang berencana menjalankan diet telur rebus.
Maka mereka akan mendapat dampak secara cepat, yakni turun berat badan secara signifikan. Sayangnya, efek ini tidak bertahan lama.
Bila tidak dijalankan secara konsisten, bukan tak mungkin bakal membuat berat badan naik kembali.
Selain itu, ahli juga menyarankan kalau sebaiknya jangan terlalu sering melakukan jenis diet ini.
Lantaran, telur merupakan sumber kolesterol.
Dikhawatirkan, ketika tubuh mendapat asupan telur setiap hari, kadar kolesterol dan lemak jahat akan meningkat dalam tubuh.
Cara menurunkan berat badan yang sehat
Pada akhirnya, ada banyak cara menurunkan berat badan yang lebih baik dan lebih sehat daripada hanya menjalankan diet telur.
Telur adalah sumber protein yang baik, namun tidak untuk dijadikan satu-satunya sumber nutrisi harian.
Menjalani diet telur dengan hanya mengonsumsi telur saja termasuk pola diet ketat dan tidak baik jika kita ingin mengembangkan hubungan yang sehat dengan makanan.
Jadi, penting untuk membuat perubahan sehat yang berkelanjutan, seperti mengurangi asupan kalori (terutama jika biasa mengasup kalori berlebih), rutin berolahraga, makan lebih banyak buah dan sayuran segar, dan lainnya.
Solusi jangka panjang untuk meningkatkan kesehatan dan kemungkinan menurunkan berat badan termasuk diet Mediterania dan diet DASH.
Beberapa cara menurunkan berat badan yang sehat dan berkelanjutan juga dapat dibaca pada tautan ini.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
Baca artikel terkait menu diet lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
menu diet
telur rebus
diet telur rebus
menu diet telur rebus
telur rebus untuk diet
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
berita Jatim terkini
pola makan
menurunkan berat badan
superfood
penurunan berat badan
cara menurunkan berat badan
makan telur
diet telur
apa itu diet telur
diet telur adalah
apakah diet telur efektif dan sehat
cara menurunkan berat badan yang sehat
Contoh Menu Diet Awet Muda Ala 4 Artis Tanah Air, Luna Maya Tambah Cantik di Usia 40 Tahun |
![]() |
---|
Cara Menurunkan Berat Badan 2 Kg dalam 1 Hari Tanpa Olahraga, Ikuti Aturan Menu Diet Air Putih Ini |
![]() |
---|
Resep dan Cara Membuat Puding Yoghurt Strawberry untuk Camilan Diet Pagi Hari, Lancarkan Pencernaan |
![]() |
---|
7 Rekomendasi Makanan Gluten Free untuk Menu Diet, Ada Quinoa Sayuran hingga Buah-buahan Segar |
![]() |
---|
10 Makanan yang Cocok untuk Menu Diet, Mudah Ditemukan di Pasar, Telur hingga Sayuran Hijau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.