Penangkapan Terduga Teroris di Surabaya
Penjual Teh Herbal Terduga Teroris yang Disergap Densus 88 di Surabaya Dikenal Jarang Bersosialisasi
Penjual teh herbal terduga teroris yang disergap Densus 88 di Surabaya dikenal jarang bersosialisasi: Pendiam di lingkungan.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Saat penggeledahan yang dilakukan anggota kepolisian, dan dirinya diminta sebagai saksi dalam proses hukum tersebut, Abri mengaku sempat menyimpulkan bahwa ABU bekerja sebagai penjual parfum.
Pasalnya, ia sempat melihat ada temuan tas yang akan disita oleh petugas, namun urung. Karena, istri ABU mengatakan, isi dari tas tersebut hanya parfum.
Baca juga: Penangkapan Terduga Teroris di Surabaya, Petugas Sita Puluhan Buku, Ada Karangan Abu Bakar Baasyir
"Kemarin kan digeledah juga ada tas. Kata istrinya isinya parfum. Mungkin dia jual parfum," katanya.
Berdasarkan informasi-informasi yang diketahuinya, selama ini, ABU tidak pernah melakukan aktivitas penghimpunan massa, mengundang teman-temannya di dalam rumah.
Namun, sejumlah sumber yang diperolehnya, sosok ABU kerap bertemu teman-temannya di salah satu toko kawasan Jalan Sasak, Surabaya.
"Kumpulannya di Jalan Sasak itu. Di situ ada toko gitu. Nongkrong di situ. Kalau di sini gak ada. Dia kurang diminati mungkin ya. Orang kurang tertarik. Kalau di tempat lain. Dia berbicara. Dia sempat dipanggil ustaz," ungkapnya.
Mengenai pendidikan ABU, setahu Abri, sosok ABU memiliki usia relatif sama dengan dirinya.
Ia mengetahui informasi bahwa ABU sempat mengenyam bangku perkuliahan jurusan teknik kimia di salah satu kampus teknik terkemuka di Kota Surabaya, tahun 1998 silam.
Baca juga: Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Madura, Temukan Buku Ajaran Menyimpang Sebanyak 2 Kardus
"Nah itu saya enggak tahu. Dia kan dulu pernah kuliah di ITS to, teknik kimia. Kuliah. Setelah itu keluar, mungkin enggak kuat dia," jelasnya.
"Sekeluarga itu, anak pertama kuliah di IPB. Anak kedua, enggak kuliah. Anak ketiga, kuliah. Anak keempat ya dia. Anak kelima, adiknya dia. Dia enggak tahu ke mana, hilang istilahnya. Sejak tahun sekitar 1998, ya sekitar itu. Ceritanya memang sempat buka toko. Tapi hilang, enggak tahu ke mana," tambahnya.
Sementara kakak kedua ABU, S (58) mengatakan, adiknya ditangkap anggota kepolisian saat hendak mengantar pakaian untuk anak ABU yang sedang bersekolah di salah satu SD swasta di kawasan Semampir, Surabaya.
"Dia mau ke pondok anaknya. Tapi kok baju gak balik. Naik ojol. Tapi saya curiga ojol itu intel," ujar S saat ditemui awak media di rumahnya, Sabtu (3/6/2023) malam.
Anggota kepolisian melakukan penggeledahan dan penyitaan barang bukti sejumlah 43 buku dan sebuah alat panah beserta busurnya, dari dua kamar dan dua lemari di dalam rumah.
Mengenai buku-buku yang disita, S mengaku tidak mengetahui alasan anggota kepolisian menyita benda-benda berbentuk buku dan beberapa lembar dokumen. Padahal, beberapa buku yang disita itu, ada juga milik pribadinya. Bukan milik sang adik.
"Enggak ngerti. Buku cerita-cerita yang dibawa, ya sudah. Campur. Satu lemari itu campur. Ada buku dia, ada buku saya. Iya kitab-kitab, ada lembaran-lembaran kertas apa enggak tahu. Saya lihat 5 biji, saya enggak tahu," jelasnya.
Baca juga: Hari Santri, Ketua PKS Jatim Kunjungi Diorama Resolusi Jihad, Ajak Anak Muda Maknai Perjuangan Ulama
terduga teroris
Densus 88 Mabes Polri
Pabean Cantian
Surabaya
teh herbal
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Running News
Penangkapan Terduga Teroris di Surabaya
Sosok Terduga Teroris di Surabaya yang Ditangkap Densus 88, Ternyata Bukan Kasus Pertama |
![]() |
---|
Penangkapan Terduga Teroris di Surabaya, Petugas Sita Puluhan Buku, Ada Karangan Abu Bakar Baasyir |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Jalan Kalimas Madya Surabaya |
![]() |
---|
Keluarga Bantah Terduga Teroris di Wonokromo Sosok Sulit Bergaul, 'Bapak Panitia Kurban' |
![]() |
---|
Anak Terduga Teroris di Surabaya Ungkap Barang Ayahnya Diamankan Polisi, Termasuk HP untuk Kuliah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.