Penangkapan Terduga Teroris di Surabaya
Penjual Teh Herbal Terduga Teroris yang Disergap Densus 88 di Surabaya Dikenal Jarang Bersosialisasi
Penjual teh herbal terduga teroris yang disergap Densus 88 di Surabaya dikenal jarang bersosialisasi: Pendiam di lingkungan.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
Kemudian, mengenai busur dan anak panahnya yang disita, S menegaskan, benda itu bukan senjata milik adiknya, melainkan alat olahraga di sekolah dari anak ABU atau keponakannya, yang memang sudah lama tidak terpakai.
"Panah itu, punya anaknya sekolah di AR (inisial sekolah). Di suruh gurunya. Ada (panah) yang plastik, tapi gak dibawa. Iya alat olahraga di sekolahan. Sudah enggak dipakai sejak lama. Ya 1 set itu," katanya.
S tak menampik bahwa adiknya ditangkap atas kasus dugaan tindakan terorisme.
Meskipun sejatinya, dirinya dan anggota keluarga yang lain juga tidak terlalu mengetahui detail aktivitas dari sang adik hingga akhirnya berujung berurusan dengan pihak berwajib.
"Enggak. Ada yang tanya, dari wakil RT. Teroris, katanya. Otak saya juga bingung. Orangnya (adik saya) juga gak kemana-mana kok. Kita enggak tahu. Tahun kemarin juga begitu (kasus tahun 2006 yang menimpa adiknya)," jelasnya.
Namun, disinggung mengenai langkah hukum yang dilakukan oleh pihak keluarga atas kasus hukum yang menimpa ABU, dirinya memilih pasrah dan berserah diri kepada Tuhan.
"Gak ada," jelasnya.
Kasus hukum atas dugaan tindak pidana terorisme kali ini, menurut S merupakan kasus kedua yang menyeret adiknya, ABU.
Sekitar 17 tahun lalu, tepatnya tahun 2006 silam, adiknya pernah ditangkap atas dugaan keterlibatan aksi terorisme.
"Dibilang bebas, dimasukno (dimasukkan) di Malang. Enggak tahu menjalani apa. Tapi sudah bebas masih diawasi. Dibilang kasus sama," terangnya.
S mengaku tidak mengetahui pasti aktivitas apa yang dilakukan sang adik hingga akhirnya terseret kasus hukum dugaan tindak pidana terorisme sebanyak dua kali.
Setahu dia, adiknya memiliki aktivitas berkumpul dan mengaji secara berkala, bertempat di sebuah masjid yang berada dalam kawasan Sidotopo, Kenjeran, Surabaya.
Terkadang aktivitas berkumpul dan mengajinya itu berlangsung di luar Kota Surabaya.
S juga tidak tahu, kemana saja tujuan dan lokasi pengajian yang dilakukan sang adik dan kawan-kawannya.
"Dia memang ngaji. Kadang di Sidotopo (masjid). Kadang-kadang di luar kota. Tapi enggak ngerti. Luar kotanya kita enggak pernah tanya. Enggak tahu," katanya.
terduga teroris
Densus 88 Mabes Polri
Pabean Cantian
Surabaya
teh herbal
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Running News
Penangkapan Terduga Teroris di Surabaya
Sosok Terduga Teroris di Surabaya yang Ditangkap Densus 88, Ternyata Bukan Kasus Pertama |
![]() |
---|
Penangkapan Terduga Teroris di Surabaya, Petugas Sita Puluhan Buku, Ada Karangan Abu Bakar Baasyir |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Jalan Kalimas Madya Surabaya |
![]() |
---|
Keluarga Bantah Terduga Teroris di Wonokromo Sosok Sulit Bergaul, 'Bapak Panitia Kurban' |
![]() |
---|
Anak Terduga Teroris di Surabaya Ungkap Barang Ayahnya Diamankan Polisi, Termasuk HP untuk Kuliah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.