Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Blitar

Sidak ke Pasar Dimoro Kota Blitar, Petugas Temukan Sapi Suspek LSD, Tetap Ada yang Beli Meski Sakit

Tim kesehatan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar menemukan satu ekor sapi diduga terkena penyakit lumpy skin disease

Penulis: Samsul Hadi | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Samsul Hadi
Seekor sapi diduga suspek penyakit LSD dipisahkan dari sapi lainnya di Pasar Hewan Dimoro, Kota Blitar, Jumat (9/6/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Samsul Hadi

TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Tim kesehatan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar menemukan satu ekor sapi diduga terkena penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) saat memantau hewan kurban di Pasar Hewan Dimoro, Kota Blitar, Jumat (9/6/2023).

Satu ekor sapi yang diduga terkena penyakit kulit langsung dipisah dengan sapi lainnya yang dijual di Pasar Hewan Dimoro.

Petugas juga langsung memberikan pengobatan kepada seekor sapi yang diduga suspek penyakit kulit.

Satu ekor sapi yang diduga terkena penyakit kulit milik Saikoni, warga Desa Bendosari, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar.

Saikoni mengatakan baru membeli sapi tersebut dari warga Kelurahan Ngadirejo, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar.

Saikoni sebenarnya tahu sapi itu diduga terkena penyakit kulit. Tapi, Saikoni tetap membeli sapi itu karena harganya lebih murah.

Baca juga: Cek Hewan Kurban di Kota Blitar, Petugas Temukan Sapi Belum Cukup Umur di Pasar Dimoro

Baca juga: Diprediksi Bakal Naik Jelang Idul Adha, Segini Harga Sapi Lokal dan Madrasin di Sampang

"Saya beli dengan harga Rp 8 juta. Kalau kondisi normal, sapi itu harganya bisa kisaran Rp 12 juta," kata Saikoni.

Selain itu, menurut Saikoni kondisi sapi juga terlihat sehat. Sapi masih senang makan saat dibeli.

"Sapi saya ambil dari pemilik baru semalam. Pagi ini, rencana saya jual di Pasar Hewan Dimoro," ujarnya.

Kondisi kulit sapi milik Saikoni memang terlihat banyak benjolan. Benjolan pada kulit muncul di bagian badan sapi.

Pejabat Otoritas Veteriner DKPP Kota Blitar, Emi Nafisah mengatakan dari total sapi yang diperiksa di Pasar Hewan Dimoro, petugas menemukan satu ekor sapi diduga suspek penyakit LSD.

Petugas sudah memberikan edukasi kepada pemilik agar sapi yang diduga suspek penyakit LSD dikarantina dulu dan dipisahkan dari rombongan sapi di Pasar Hewan Dimoro.

"Kami minta ke pemilik agar sapi dibawa pulang, jangan dijual dulu. Dikhawatirkan ada kemungkinan penularan lewat lalat ataupun nyamuk ke sapi lain," katanya.

Menurutnya, seekor sapi suspek penyakit LSD itu sebenarnya sudah dalam pantauan petugas kesehatan hewan DKPP Kota Blitar.

Petugas sudah mengimbau kepada pemilik awal sapi agar tidak menjual dulu sapi ke orang lain selama proses pemantauan.

"Sapi itu milik warga Kota Blitar yang dijual kepada warga Kabupaten Blitar. Sapi itu sudah dalam pantauan kami. Kami sudah mengimbau ke pemilik agar sapi tidak dijual dulu. Mungkin pemilik khawatir, tetap menjual sapi," ujarnya.

Tapi, kata Emi, dari hasil pemantauan dan pemeriksaan, secara umum kondisi sapi yang dijual di Pasar Hewan Dimoro sehat.

Petugas melakukan pemeriksaan secara fisik mulai suhu tubuh, mulut dan kaki sapi.

"Pemantauan ini dilakukan salah satunya juga untuk mencegah penularan penyakit LSD pada sapi menjelang Hari Raya Idul Adha. PMK juga tetap diawasi, jangan sampai muncul lagi di Kota Blitar," katanya

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved