Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sosok Bu Aan Jalan Kaki 10 Km sambil Dorong Kursi Roda, Antar Suami Cuci Darah, Malu Naik Mobil Desa

Inilah kisah seorang istri jalan kaki 10 km antar suami cuci darah. Bu Aan Diniyati, nama wanita itu, berasal di Brebes, Jawa Tengah.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com/ Tresno Setiadi
Kisah Bu Aan Diniyati (40) berjalan kaki sekitar 10 km pulang pergi mengantar suaminya cuci darah. 

"Mulai rutin cuci darah itu pada 2016 lalu. Dokter waktu itu menyarankan untuk cuci darah, hingga sekarang," kata Aan.

Baca juga: Pengakuan Guru Viky Siswanya Sebut Jalan Kaki 16KM, Kebohongan Terkuak Lagi? ‘Tak Masuk 100 Hari’

Aan mengatakan pada 2018 lalu kondisi sang suami sempat stabil sehingga kontrol cuci darah sekali dalam sepekan.

"Pada 2019 lalu, suami nge-drop lagi, jadi cuci darahnya dua kali dalam sepekan lagi hingga sekarang," kata Aan.

Aan mengungkapkan, selama melakukan cuci darah dirinya mengantar sang suami ke RS dengan menggunakan kursi roda.

Alasan mengantar dengan menggunakan kursi roda karena tidak memiliki banyak biaya.

"Dulu pernah pakai bentor becak motor, tapi uang buat bayarnya nggak cukup. Jadi pakai kursi roda ke rumah sakitnya," ujar Aan.

Aan Diniyati (40) harus berjalan kaki sekitar 10 kilometer pulang pergi mengantar suaminya yang duduk di kursi roda untuk berobat dan cuci darah ke RS Bhakti Asih Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (10/6/2023)
Aan Diniyati (40) harus berjalan kaki sekitar 10 kilometer pulang pergi mengantar suaminya yang duduk di kursi roda untuk berobat dan cuci darah ke RS Bhakti Asih Brebes, Jawa Tengah, Sabtu (10/6/2023) (Kompas.com/ Tresno Setiadi)

Saat ditanya mengapa tidak menggunakan mobil siaga di desa, Aan mengaku malu. Dia tidak mau merepotkan orang lain jika harus meminta bantuan.

Pasalnya, sang suami harus diangkat-angkat saat akan periksa.

"Malu. Soalnya, kalau periksa itu suami saya diangkat-angkat. Saya gak mau merepotkan orang lain, sehingga milih pakai kursi roda ke rumah sakit," kata Aan.

Aan mengaku rela mengamen untuk bisa membeli kursi roda buat sang suami.

Pasalnya, uang tabungan kerja mbutik atau membersihkan bawang merah hasil panen orang lain tak cukup untuk membeli kursi roda.

"Dulu saya kerjaannya mbutik bawang merah. Ngga cukup buat beli kursi roda, jadi saya ngamen agar bisa tercukupi buat beli kursi roda," ujar Aan.

Baca juga: Ibu Curiga Anaknya Bertingkah Aneh seusai Minum Air Tetangga, Bersih-bersih, Kaget Positif Narkoba

Dia mengatakan biaya pengobatan sang suami ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

Suaminya merupakan penerima bantuan iuran (PBI) BPJS Kesehatan.

"Alhamdulillah, selama suami saya cuci darah menggunakan BPJS Kesehatan. Jadi, tidak bayar," imbuh Aan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved