Berita Viral
Ibu Meninggal karena Kecelakaan & Ayah 4 Tahun Tak Ada Kabar, 4 Bocah di Bone Bertahan Hidup
Mereka hidup sendiri karena ibu meninggal kecelakaan, sementara ayah sudah empat tahun tanpa kabar.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Kisah perjuangan empat bocah bersaudara di Bone, Sulawesi Selatan, harus bertahan hidup tanpa orang tua menjadi sorotan publik.
Empat bocah tersebut bernama Nisa Bila Maulana (12), Salsabila Maulana (8), Rizky Maulana (5), dan Hafid Maulana (2).
Mereka hidup sendiri karena sang ibu meninggal kecelakaan, sementara ayah sudah empat tahun tanpa kabar.
Di usia masih sangat muda, keempat anak ini harus hidup tanpa kasih sayang orang tua.
Baca juga: Minta Tolong Tetangga karena Jaringan Wifi Lemot, Dua Bocah SD dan SMP di Blitar Malah Digerayangi
Ibunya, Suriani (40), meninggal dunia akibat terjatuh dari motor usai mencari nafkah di Pasar Palakka, Selasa (6/6/2023). sekitar pukul 17.00 WIT
Sementara ayahnya, sudah empat tahun pergi merantau dan tak kunjung memberi nafkah, apalagi sekadar memberi kabar.
"Katanya mau pergi merantau saja, tapi tidak pulang-pulang," kata paman, Usman, yang kini mengasuh empat anak tersebut.
"Kurang lebih dua tahun merantau ke Marisa, Sulawesi Utara, dan tidak pernah menafkahi anaknya," lanjutnya, kepada Tribun Timur, Sabtu (10/6/2023).
Meski tanpa kasih sayang kedua orang tua, keempat anak ini tak putus asa.
Mereka tetap melanjutkan pendidikan.
Nisa Bila Maulana, sebentar lagi akan masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Salsabila Maulana masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Karena masih sangat muda, Rizky Maulana dan Hafid Maulana belum sekolah.
Mereka tinggal bersama paman dan neneknya di sebuah rumah kayu, di Jalan Majang, Kelurahan Majang, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Usman yang belum menikah pun kini berperan mengganti tugas orang tua anak-anak ini untuk memberi nafkah.
Keseluruhan tanggungan Usman adalah empat anak tersebut.
Termasuk ibu Usman dan adik laki-lakinya.
"Saya sendiri yang nafkahi," tutur Usman.
Menjadi tulang punggung keluarga, Usman sehari-hari bekerja sebagai buruh gudang.
Dari pekerjaannya, ia diberi upah Rp80 ribu per hari.
"Dulu waktu almarhumah masih hidup, biasa jual Pop Ice di pasar. Biasa juga jadi tukang antar-antar pesanan," jelasnya.
"Biasa juga waktu almarhumah hidup, anak pertamanya bantu-bantu cari uang dengan pungut sampah plastik kemudian dijual," jelas Usman.

Sang tetangga dari ibu anak-anak ini, Darman, mengungkap cerita soal mereka.
"Ketika masih hidup, Suriani dan anak-anaknya pernah tinggal di kontrakan BTN Villa Art Regency Lingkungan Sinri, Kelurahan Bulu Tempe, Kecamatan Tanete Riattang Barat," kata Darman, Sabtu (10/6/2023).
Suriani pertama kali tinggal di kontrakan BTN Villa Art Regency pada Agustus 2021.
Namun karena sudah tiga bulan menunggak pembayaran, Suriani dan keempat anaknya terpaksa harus pindah.
Suriani dan anak-anaknya meninggalkan rumah kontrakan tersebut pada Juni 2022.
"Akhirnya dengan bantuan salah satu organisasi dari Solidaritas Insan Peduli di BTN Villa Art Regency, mereka pindah ke kontrakan baru dengan utang sekitar tiga bulan," jelasnya.
Baca juga: Hilang 40 Hari, Bocah Korban Pesawat Jatuh Ditemukan Hidup di Amazon, Penumpang Lain Sudah Tiada
Di sisi lain, ternyata anak ketiga Suriani, Rizky Maulana, pernah dirawat di rumah sakit karena pola makannya yang tidak teratur.
"Anak almarhumah ini pernah masuk rumah sakit karena tidak memiliki pola makan yang teratur," ucapnya.
Setelah anaknya dirawat di rumah sakit, Suriani tidak mampu membayar tagihan perawatan Rizky Maulana.
"Waktu itu ada seorang tetangga yang membantu membayar biaya pengobatannya," ujarnya.
Darman menjelaskan, ketika Suriani pergi bekerja, ia biasanya meninggalkan anak-anaknya di rumah kontrakan.
"Dia pergi mencari nafkah dengan menjual minuman Pop Ice atau bekerja sebagai jasa tukang antar barang," ucapnya.

Suriani juga sering dikunjungi dan dibawakan makanan oleh tetangganya.
Namun pada Selasa (6/6/2023), Suriani melihat anak-anaknya untuk terakhir kalinya.
"Pagi hari, ketika akan pergi bekerja, motornya tidak mau menyala. Setelah berhasil dinyalakan, dia menukar motornya dengan motornya saudaranya, Pak Usman," jelas Darman.
"Sekitar pukul lima sore, ketika sedang dalam perjalanan pulang, Suriani jatuh dari motor dan meninggal dunia," tukasnya.
Bone
Sulawesi Selatan
Nisa Bila Maulana
Salsabila Maulana
Rizky Maulana
Hafid Maulana
Suriani
Pasar Palakka
Sulawesi Utara
Kelurahan Majang
Kecamatan Tanete Riattang Barat
Tugas Investor Muda dari Kampus Diprotes, Mahasiswa Baru Diminta Buka Rekening |
![]() |
---|
Viral Jasa Naik Trotoar, Pengendara Motor Bayar Rp2.000, Perekam: Kejadian Lagi |
![]() |
---|
Buruh Jahit Ismanto Tinggal di Rumah Sempit Syok Ditagih Pajak Rp2,8 M |
![]() |
---|
Temuan 27.932 Pegawai BUMN dan 7.479 Dokter Dapat Bansos, ini Kata Kemensos |
![]() |
---|
Tampang Pedagang Pasar Terapung yang Viral Mirip Ustaz Abdul Somad, Didoakan Banjir Rezeki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.