Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kisah Dokter Perempuan Rawat Sendirian 13 Ribu Orang Miskin di Pulau Terpencil, Dikira Masih Pelajar

Kisah dokter perempuan rawat warga pulau terpencil di Filipina ini menjadi sorotan hingga viral di media sosial.

Kolase Shutterstock dan BBC/Virma Simonette via kompas.tv
Dr Alena Yap, dokter perempuan yang sendirian merawat 13.000 orang di kepulauan terpencil Filipina. 

Tapi hanya satu pulau dari kepulauan tersebut yang tak didatanginya.

Itu adalah Pulau Amanpulo, yang dinamai dari resor mewah yang ada di dalamnya, dan kerap dijadikan tempat berlibur Tim Cruise dan Beyonce.

Pada hari yang cerah, resor tersebut bisa dilihat dari Diit, yang hanya sejauh 20km.

Baca juga: Wanita 75 Tahun Tak Bisa Rasakan Sakit dan Stres, Dokter dan RS Angkat Tangan, Penyebab Dikuak

Dr Alena tiba di pulai itu sebelum Covid-19, dan kerap mendapatkan ancaman kematian saat ia bersikeras agar warga pulau diisolasi.

Tetapi Covid-19, hanya sedikit dari tantangan yang dihadapinya dari pulau yang kerap terlupakan di Filipina itu.

Ia kerap berjuang melawan penyakit baru maupun lama, dan beberapa tantangan yang diterima dari negaranya sendiri.

Ia mengatakan datang ke Kepulauan Agutaya untuk membuat perubahan nyata, meski hal itu hingga kini masih sulit dilakukannya.

Dr Alena, yang merupakan lulusan universitas medis terkenal di Manila, datang ke Kepulauan Agutaya pada Februari 2020.

“Saat saya memulai di sini, saya berusia 26 tahun dan banyak orang yang salah menyangka saya sebagai pelajar. Orang tak ada yang percaya saya dokter,” katanya.

Baca juga: Kisah Wanita Disuruh Rihana Rihani Nyapu & Ngepel, Padahal Lamar Admin, Kaki sampai Luka Melepuh

Ilustrasi dokter
Ilustrasi dokter (Reader's Digest)

Hanya hitungan sebulan, ia mendapat tantangan ketika virus Corona membuat Filipina harus lockdown.

Pulau itu juga harus dikunci.

“Tahun pertama tak terlalu buruk. Tak ada kasus lokal,” ujarnya.

“Namun pada tahun kedua (2021), itu adalah ketika pemerintah mengizinkan orang-orang untuk kembali ke kampung halamannya. Tiba-tiba ada banyak orang yang kembali sejauh dari Manila,” tambahnya.

Dr Alena pun kemudian bertanggung jawab untuk melakukan karantina di kepulauan tersebut.

“Kerika orang-orang mengetahui mereka harus dikarantina, mereka pun berekasi dengan kekerasan. Saya menerima ancaman kematian. Mereka ingin menembak saya,” ujarnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved