Berita Viral
Pengakuan Pelaut Indonesia saat Lewati Laut Somalia, Lakukan 1 Cara Demi Selamat dari Bajak Laut
Inilah pengakuan pelaut asal Indonesia saat lewati laut Somalia. Mereka harus lakukan sebuah cara agar bisa selamat.
TRIBUNJATIM.COM - Inilah pengakuan pelaut asal Indonesia saat lewati Laut Somalia.
Mereka harus lakukan sebuah cara agar bisa selamat.
Tepatnya, selamat dari ancaman bajak laut yang mengerikan.
Dilansir dari TribunStyle, ternyata memang benar ada bajak laut di Somalia seperti di film Captain Phillips yang diperankan oleh Tom Hanks .
Seperti yang dikisahkan pelaut asal Makassar, Indonesia ini yang saat itu hampir memasuki kawasan area bajak laut atau pirates area di Somalia.
Pelaut ini membagikan persiapan kapal mereka saat berada di Laut Merah.
Tak tanggung - tanggung, untuk menghadapi kemungkinan penyerangan oleh gerombolan bajak laut tersebut, kapal yang mereka tumpangi itu bahkan sampai mempersiapkan tentara bayaran.
Sejumlah persiapan dalam menghadapi aksi bajak laut itu Viral di TikTok usai diunggah oleh akun @ahmadchaerul29, Senin (15/6/2023).
Pelaut asal Makassar tersebut menceritakan aksi perampokan yang kerap terjadi di sekitar Laut Merah tepatnya Somalia.
Baca juga: Tingkatkan SDM, SPIL Tingkatkan Layanan Digitalisasi untuk Pelaut
Lokasi tersebut akrab disebut dengan Pirates Area oleh para pelaut dari berbagai belahan negara di dunia.
Pasalnya hampir setiap kapal yang lewat akan dicegat oleh gerombolan bajak laut yang berniat merampok barang berharga.
Tak jarang pula aksi perampokan oleh bajak laut tersebut sampai merenggut nyawa para awak kapal.
Alhasil persiapan tak main - main pun dilakukan para awak kapal untuk mengantisipasi penyerangan para bajak laut.
"Hai guys jadi sekarang kita berada di Laut Merah ya, jadi kita akan melintasi Somalia ya jadi kita harus prepare sebelum kita masuk di pirates area," paparnya.
Tampak kapal berukuran raksasa tersebut dikelilingi dengan kawat berduri untuk mencegah naiknya para bajak laut.
"Jadi begini persiapan kita, kapal ini semua keling-keling dipasangi kawat berduri ya atau razor wire jadi bukan cuma demo doang yang dikasih razor wire, ini tangga juga dipasang razor wire sampai belakang, ini untuk menghalangi kalau ada serangan bajak laut, nanti juga kita akan menjemput tentara bayaran di Laut merah" jelasnya.
Selain mempersiapkan kapal, para awak juga dibekali dengan rompi anti peluru dan helm anti peluru.
"Di kapal itu kita punya rompi anti peluru dan helm anti peluru dengan berat sekitar 10 kilo dan helmnya sekitar 5 kilo, tapi kalau senjata api kita gak punya, itu nanti tentara bayaran yang punya," ujarnya.
Untuk meningkatkan kewaspadaan, kapal juga dilengkapi dengan night vision binocular atau teropong malam hari.
Meski tak memiliki senjata api, kapal sudah mempersiapkan fire hoses atau selang air bertenaga jet untuk mencegah dan mempertahankan diri dari serangan bajak laut.
"Pak Mandor di bawah sedang mempersiapkan fire hoses atau selang air ya, itulah sebagai senjata kita selang air, jadi airnya itu nanti dibikin jet dengan pressure yang kuat setidaknya bisa menghalangi bajak laut yang mencoba naik ke kapal kita ya, karena mereka kadang datang ke kapal itu menggunakan pemotong kawat, jadi bisa mereka bisa naik dan bawa tangga sendiri," tambahnya.
Rencananya Tentara Bayaran yang akan membantu melindungi kapal dari serangan bajak laut itu akan naik pada tanggal 17 Juni 2023 mendatang.
Cerita terkait angkernya laut Somalia memang sudah terdengar sejak dulu.
Bahkan, Kopassus juga pernah ikut berjuang membebaskan sandera.
Saat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden Republik Indonesia, Kopassus ternyata memiliki peranan besar dalam sebuah misi penting.
Misi itu adalah membebaskan sandera Kapal Sinar Kudus di Somalia.
Peristiwa itu terjadi tahun 2014 lalu.
Saat itu, Kapal Sinar Kudus beserta awaknya yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) dibajak para perompak di Somalia.
SBY pun mengaku segera memtusukan, dan menginstruksikan para prajurit Satuan Khusus TNI untuk membebaskannya.
Menurut SBY, keputusan yang diambilnya itu memiliki risio yang tidak kecil.
"Taruhannya besar. Operasi khusus yang dilakukan oleh Satuan Paska, Marinir, Kopassus, dan Paskhas waktu itu sangat bisa gagal," jelas SBY.
Alasannya, persiapan operasi pembebasan itu hanya dilakukan selama beberapa hari saja.
"Di samping hanya beberapa hari dilakukan persiapan, kapal perang yang mengangkut pasukan tersebut harus mengarungi samudera dengan jarak yangamat jauh," ungkap SBY.
Tidak hanya itu, informasi yang didapatkan SBY dari intelijen juga masih minim, dan berbagai ketidakpastian sasaran.
Meski demkikian, keputusan itu tetap diambil oleh SBY.
"Sebagai Presiden saya tidak mau nama dan kehormatan kita diinjak-injak," tulis SBY.
SBY mengungkapkan, meskipun proses negosiasi terus dilakukan, namun pasukannya siap bertindak menghadapi situasi terburuk.
"Alhamdulillah, dengan paduan negosiasi dan operasi pengejaran dan penghancuran perompak, operasi khusus yang saya beri nama Operasi Merah Putih tersebut dapat dilaksanakan dengan sukses. Gemilang. Kita semua bangga," ujar SBY.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
pengakuan pelaut asal Indonesia
Laut Somalia
Somalia
bajak laut
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral terkini
Wali Kota Sebut Anaknya ke Sekolah Diantar, Kelakuan Bawa Mobil Parkir di Lapangan Dibongkar Teman |
![]() |
---|
Sebut Tempat Gibran Tuntut Ilmu Tidak Setara SMA/SMK, Said Didu Pastikan UTS Insearch Hanya Bimbel |
![]() |
---|
Penjelasan Kades usai MBG Hasil Usaha Adiknya Dikritik Pelit karena Porsi Secuil: Untuk PAUD |
![]() |
---|
Tangis Keluarga Korban Tabrak Lari Minta Keadilan Harus Ngemis, Pelaku Cuma Dituntut 1,5 Tahun |
![]() |
---|
Sosok Said Kepsek Antar Jemput 32 Siswa Pakai Tossa Tiap Hari, Nangis Tetap Ditunggu Meski Terlambat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.