Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

10 Tahun TKI Purwokerto Tinggalkan Anak, Pulang-pulang Anak Jadi Jaksa, Buah Cemerlang Mengadu Nasib

10 tahun TKI Purwokerto tinggalkan anak, kini pulang-pulang pekerjaan anaknya mentereng dan tak main-main.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunStyle.com
Ilustrasi seorang wanita TKI yang berhasil sekolahkan anaknya hingga jadi jaksa 

"Suatu kebangaan walau ibu seorang TKI, tapi anak bisa ngangkat derajat orangtua. Saya bangga anak bisa sampai titik itu. Anak juga bangga, sekarang enggak minder kalau anak TKI juga bisa jadi jaksa," lanjutnya.

Begitu diterima, pada dua tahun pertama anak sulungnya langsung ditugaskan di Tolitoli Sulawesi Tengah.

Baca juga: Rumah Mewah Milik Mantan TKI di Ponorogo Terbakar Hebat, Nyaris Ludes Dilalap Api

Kemudian dipindahtugaskan ke Tarakan, Kalimantan Utara dua tahun berikutnya.

Selanjutnya untuk hidangan pendamping pertunjukkan, penonton disuguhi sup ayam jamur dengan kuah kaldu ayam beraroma jahe.

Lalu ditutup dengan semangkuk kecil es cincau segar.

Baca juga: Alasan Tante Bestie Dirikan Perumahan Murah Bagi Jomblo, Duda Janda dan TKI Terkuak: Jadi Sahabat

Menu itu cukup membawa penonton larut dalam kisah Susmiati.

Tema “Momen Larut Malam” itu sengaja dipilih untuk mendobrak kebiasaan orang Taiwan yang melarang sajian makanan saat pementasan teater.

Lebih lanjut, kini Susmiati masih harus menyekolahkan tiga anaknya. Anak bungsunya masih duduk di bangku kelas 1 SD, lalu kelas 5 SD, dan kelas 3 SMK.

Untuk itu, meski tidak lagi berusia muda, ia berencana kembali merantau ke luar negeri agar bisa menyekolahkan anak-anaknya sampai perguruan tinggi.

"Iya ini kan itungannya saya eks pekerja migran, jadi memang bisa kembali sebelum 50 tahun," ujarnya.

Ilustrasi seorang wanita TKI yang berhasil sekolahkan anaknya hingga jadi jaksa
Ilustrasi seorang wanita TKI yang berhasil sekolahkan anaknya hingga jadi jaksa (TribunStyle.com)

Selama ini ia mengaku beruntung mendapat majikan yang baik.

Ia bahkan dianggap seperti keluarga dan dicari saat telah berpindah kerja ke Taiwan.
Karena itu ia merasa pekerjaan lamanya patut dijalani lagi demi anaknya.

"Anak saya yang SKK kelas 3 itu cita-citanya jadi desainer busana, kalau gambar bagus-bagus sekali," imbuhnya.

Ia bertekad agar semua cita-cita anaknya bisa terwujud sampai akhir.

Baca juga: Hari Bahagia Berubah Jadi Petaka, Puluhan Tamu Pernikahan Seketika Kehilangan Nyawa: Sakit Hati

Suaminya pun mendukung niat baiknya tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved