Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Guru SD Geruduk Rumah Kepala Sekolah

Tilap Uang Koperasi untuk Bangun Kosan, Rumah Kepsek di Surabaya Digeruduk Guru, Cak Ji Turun Tangan

Pemkot Surabaya ikut memberi atensi atas ulah kepala sekolah H Muhammad Iskak yang menggelapkan koperasi pegawai KPRI Tegar hingga Rp 2,3 miliar. Waki

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/faiq nuraini
Wakil Wali Kota Surabaya Armuji ikut hadir memediasi ratusan guru SD dengan kepala sekolah (kiri) yang menggelapkan dana koperasi KPRI Rp 2,3 miliar, Rabu (21/6/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Faiq Nuraini

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya ikut memberi atensi atas ulah kepala sekolah H Muhammad Iskak yang menggelapkan dana koperasi pegawai KPRI Tegar hingga Rp 2,3 miliar. 

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji hadir di tengah-tengah guru SD yang hampir semuanya PNS.

Tampak Wawali Armuji menemani para guru anggota KPRI itu untuk menagih dana koperasi kepala Ketua Koperasi Iskak di Wonorejo, Kecamatan Rungkut. 

Cak Ji bersama-sama mendatangi rumah Iskak. Tampak rumah megah dengan teras luas dan bangunan lebar.

"Kasihan guru-guru SD itu uang deposito dan simpanan di KPRI dipakai pribadi ketuanya. Untuk bangun rumah, kosan, dan pasar. Mereka mengadu ke kami dan kami harus ikut mencarikan solusi," kata Wawali Cak Ji di tengah-tengah para guru.

Kehadiran Wawali Cak Ji pun berhasil mendatangkan Iskak di tengah-tengah guru. Mantan kasek yang sudah pensiun ini dipercaya menjadi bendahara KPRI Tegar Rungkut sejak sepuluh tahun silam. Terakhir menjadi ketua. 

Baca juga: BREAKING NEWS - Tagih Uang Rp2,3 Miliar, Guru SD di Surabaya Geruduk Rumah Kepala Sekolah

 

Baca juga: Bapak Kos Kaget Ditawari Tubuh saat Tagih Uang Sewa ke Wanita, Ending Difitnah, Selamat karena CCTV

Persoalan penggelapan dana KPRI Rp 2,3 miliar itu sudah dirasakan sejak 2019. Namun para guru masih berpikiran baik. Apalagi memang Iskak juga terlihat rumahnya megah dan banyak usaha. 

Selain punya kos-kosan juga memiliki pasar rakyat dengan jumlah bedak puluhan. Oleh Islam disewakan per bulan Rp 300.000. Anggota KPRI tidak menaruh curiga karena Iskak adalah kasek SDN di sejumlah sekolah. 

Para anggota KPRI itu makin curiga saat pertanggungjawban 2019, dana tercatat 2,8 miliar. Setelah dicek tinggal sisa Rp 2,3 miliar. Namun dana itu tidak ada lembaran uangnya. Di rekening juga tidak ada. 

Ternyata dibelikan tanah untuk pasar. Juga untuk membangun rumah dan bikin kos-kosan. Sementara tanah-tanah itu ada yang diatasnamakan anaknya. Iskak punya tiga anak yang sudah berumah tangga. 

Wawali Cak Ji pun menegaskan bahwa hak para guru SD itu harus ditagih. "Meski sudah menyatakan kesanggupan mencicil, tapi sampai kapan. Opsi solusinya adalah mengambil alih pengelolaan pasar stau kos-kosan oleh anggota. Dengan perjanjian notaris," kata Cak Ji

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved