Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ungkap Ada Rencana Makar dari Ponpes Al Zaytun, Mantan Pengikut Beber Cara Kuras Harta Dalam 2 Jam

Mantan pengikut Panji Gumilang ungkap ada rencana makar dari Ponpes Al Zaytun, beber cara kuras harta dalam dua jam saja.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/Tribun Cirebon - Instagram
Mantan pengikut Panji Gumilang ungkap rencana makar dari Ponpes Al Zaytun 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang mantan pengikut Syekh Panji Gumilang, Ken Setiawan, ungkap soal rencana makar di balik Ponpes Al Zaytun di Indramayu.

Pria yang dulunya pernah menjabat sebagai pengurus Ponpes Al Zaytun di Indramayu ini mengungkapkan sejumlah hal mengejutkan.

Dalam pernyataannya, Ken Setiawan mengungkapkan, terdapat oknum radikalisme di Ponpes Al Zaytun.

Satu di antaranya yaitu mengenai rencana makar atau penggulingan kekuasaan.

Baca juga: Sosok Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Lulusan Gontor, Pernah Sekolah Madrasah di Gresik

Oknum tersebut mengatasnamakan agama Islam untuk melakukan gerakan politik dan merencanakan makar di Indonesia.

"Ini ada hidden culture, ini adalah gerakan makar yang mau mendirikan negara dalam negara," ungkap Ken Setiawan usai mengikuti silaturahmi kebangsaan bersama MUI dan Kementerian Agama dalam menindaklanjuti Ponpes Al Zaytun pada Senin (19/6/2023).

"Maka kita harap dari agenda ini MUI dan Kemenag tindaklanjuti penindakan ini," bebernya.

Kata Ken Setiawan, siapapun yang masuk ke dalam doktrin oknum di Ponpes Al Zaytun ini, maka akan hancur semua, baik ekonomi, akal, serta akhlaknya.

Sehingga apabila negara tidak segera bertindak, maka hal itu akan membahayakan kedaulatan negara.

"Karena orang yang bergabung akan dihancurkan ekonomi akhlak dan akal atas nama agama," bebernya.

Oleh karena itu, Ken berharap MUI dan Kementerian Agama dapat segera bertindak terkait beragam kontroversi yang terjadi di Ponpes Al Zaytun.

Ken Setiawan juga mengungkapkan modus licik yang dillakukan Panji Gumilang.

Mulai dari perekrutan jemaah yang dilakukan dengan menggunakan sugesti agama hingga akhirnya ribuan orang terdoktrin dan menurut.

Mereka yang terdoktrin, katanya, akan melakukan apa saja sesuai dengan keinginan Panji Gumilang, termasuk menyerahkan harta bendanya.

Kata Ken Setiawan, sistem penyebaran ajaran Ponpes Al Zaytun sama seperti multilevel marketing atau MLM.

Di mana satu penganut ajaran tersebut akan menyebarkan keyakinan mereka ke 10 hingga 20 orang yang dikenal.

Hingga kemudian puluhan orang tersebut dipastikan akan menyebarkan ajaran tersebut ke teman dan lingkungan mereka.

Adapun caranya ialah dengan memberikan sugesti agama yang diyakini penganut pondok pesantren tersebut.

"Rekrutan mereka pakai sugesti agama dan menggunakan pertemanan, dan mereka seperti MLM," jelas Ken Setiawan.

"Jadi pehamaman yang diyakini harus disampaikan ke orang lain dan tidak akan berhenti," bebernya.

Baca juga: Didemo Warga, Pengikut Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun Santai Nyanyi Lagu Shalom Aleichem

Apabila terkena paparan ajaran tersebut, kata Ken Setiawan, maka penganut akan sakau lebih daripada menggunakan narkoba.

Apabila narkoba, biasanya pemakai masih bisa sembuh ketika direhab dan dikurangi dosisnya pelan-pelan.

Namun kata Ken Setiawan, berbeda apabila terpapar ajaran yang disampaikan Pondok Pesantren Al Zaytun.

Orang yang terpapar akan terkena doktrin merasa paling benar, dan yang tidak mempercayai ajaran tersebut dianggap kafir.

"Jadi sakaunya lebih sakau dari narkoba. Kalau narkoba direhab sembuh, tapi ini merasa paling benar jadi mewakili sifat iblis," ungkapnya."

"Jadi yang lain kafir semua, yang beriman hanya dia," paparnya.

Pengakuan mantan pengurus soal cara Pondok Pesantren Al Zaytun merekrut anggota
Pengakuan mantan pengurus soal cara Pondok Pesantren Al Zaytun merekrut anggota (YouTube/Tribun Cirebon - Instagram/kepanitiaanalzaytun)

Ken Setiawan menyebut, di eranya dulu, ia hanya butuh waktu dua jam untuk membuat seseorang meyakini ajaran yang dipercayai Pondok Pesantren Al Zaytun.

Hanya dua jam, seseorang akan menyerahkan seluruh hartanya kepada pihak Pondok Pesantren Al Zaytun.

Hal itu kata, Ken Setiawan, tidak membutuhkan teknik hipnotis atau gendam, melainkan hanya dengan sugesti agama.

"Perekrutan biasanya dulu dua jam saja," tuturnya.

"Orang bawa laptop, handphone, elektronik, dompet bisa berpindah tangan tanpa hipnotis tanpa gendam," imbuhnya.

"Murni hanya dialog pengkondisian yang disugesti dengan agama," jelasnya.

Baca juga: Viral Salat Idul Fitri di Ponpes Al Zaytun, Campur Pria dan Wanita, MUI Buka Suara

"Ada istilah, 'Untuk menguasai orang yang bodoh, bungkus yang batil dengan agama'."

"Merampok enggak apa-apa, tapi ini ayatnya, ini dalam kondisi perang, harta musuh bisa dipakai untuk perjuangan."

"Rampasan perang boleh dipakai untuk perjuangan," paparnya.

"Jadi harta orang lain, termasuk harta orang tua ketika masih belum berbaiat kan kafir juga, boleh dicuri, boleh dimodus-modus, seperti kehilangan barang dan sebagainya."

"Sebelum kita selamatkan orang tua, katanya, selamatkan dulu hartanya. Ini kan bahaya sekali yang akhgirnya melegalitasi kriminal atas nama agama," tegas Ken Setiawan.

Atas modus licik yang dilakukan Panji Gumilang, berdasarkan laporan NII Crisis Center, tercatat ada ada puluhan ribu korban yang tersebar di Nusantara.

"Terakhir kita yang paling banyak yang kita tangani yang sudah kembali ke NKRI di Sumatera Barat ada 1.157 anggota eks NII yang kembali ke NKRI," ungkap Ken Setiawan.

"Kita upayakan bagaimana mereka bisa kembali ke masyarakat dan ini menjadi warning agar berhati-hati, karena tidak cukup modal semangat saja kita dalam belajar agama, tetapi dengan ilmu yang benar," pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved