Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun, Lulusan Gontor, Pernah Sekolah Madrasah di Gresik

Di balik polemik Ponpes Al Zaytun, nama pimpinannya, Panji Gumilang turut menjadi perbincangan publik.

ISTIMEWA via TRIBUNNEWS
Syekh Panji Gumilang, pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat, yang tengah menuai kontroversi. 

TRIBUNJATIM.COM - Di balik polemik Ponpes Al Zaytun, nama pimpinannya, Panji Gumilang turut menjadi perbincangan publik.

Ponpes Al Zaytun disorot karena membuat pernyataan dan tata cara ibadah yang menuai kontroversi.

Hal itu menuai banyak protes dari sejumlah ulama dan masyarakat.

Lantas siapa sebenarnya sosok Panji Gumilang tersebut?

Dikutip dari infografis Harian Kompas, 6 Mei 2011 via Kompas.com, Panji Gumilang memiliki nama lengkap Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang.

Lahir di Gresik, Jawa Timur pada 30 Juli 1946, Panji Gumilang pernah menempuh pendidikan sekolah Arab (madrasah) di Gresik.

Baca juga: Pengikut Ajaran Ponpes Al Zaytun Disebut Bak Sakau Narkoba, Sistem Perekrutannya Pakai Sugesti Agama

Kemudian, melanjutkan sekolah rakyat juga di Gresik.

Panji Gumilang adalah lulusan Pondok Pesantren (Ponpes) Gontor.

Dia pun melanjutkan pendidikannya di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah, Ciputat (kini Universitas Islam Negeri atau UIN).

Panji Gumilang memiliki istri bernama Khotimah Rahayu.

Dari pernikahannya, Panji Gumilang dan Khotimah Rahayu dikaruniai enam anak, yakni Imam Prawoto, Ahmad Prawiro Utomo, Ikhwan Triatmo, Khoirun Nisa, Muhammad Hakim Prasojo, dan Sofyah Alwida.

Baca juga: Didemo Warga, Pengikut Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun Santai Nyanyi Lagu Shalom Aleichem

Kurikulum pendidikan di Al Zaytun

Dalam wawancara dengan Kompas, 5 Mei 2011, Panji Gumilang mengeklaim, sistem pendidikan di Al Zaytun murni mengikuti kurikulum yang ditetapkan Kementerian Pendidikan Nasional dan Kementerian Agama.

Kurikulum itu, lanjut dia, dikombinasikan dengan muatan lokal yang dikembangkan di Al Zaytun, yakni pendidikan hak asasi manusia (HAM) dan jurnalistik.

Menurut Panji Gumilang, muatan lokal mulai diberikan kepada siswa saat menginjak kelas VII atau kelas I SMP.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved