Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

4 Kerangka Bayi di Banyumas Ternyata Hasil Inses Ayah dan Anak 12 Tahun Lalu, sempat Diusir Warga

Setelah dilakukan penyelidikan, 4 kerangka bayi itu merupakan hasil hubungan inses ayah dan anak kandungnya.

Warta Kota via Tribun Manado
Ilustrasi penemuan 4 kerangka bayi di Banyumas ternyata hasil inses ayah dan anak. 

TRIBUNJATIM.COMĀ - Kasus inses ayah dan anak perempuannya di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), masih menjadi sorotan publik.

Kasus tersebut terungkap setelah adanya penemuan empat kerangka bayi di wilayah tersebut.

Setelah dilakukan penyelidikan, 4 kerangka bayi itu merupakan hasil hubungan inses ayah dan anak kandungnya.

Polisi menetapkan R (57), ayah kandung perempuan pemilik empat kerangka bayi yang terkubur di kebun di Banyumas, Jawa Tengah, sebagai tersangka.

Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan, kerangka bayi yang ditemukan itu merupakan hasil inses R dengan anak kandungnya berinisial E (26).

"Tersangka mengakui kerangka bayi yang ditemukan merupakan hasil hubungan dengan anak kandungnya," ungkap Agus di Satreskrim Polresta Banyumas, Senin (26/6/2023), dilansir dari Kompas.com.

Baca juga: 12 Tahun Hubungan Inses Anak & Bapak Akhirnya Terkuak? 4 Kerangka Bayi Ditemukan di Banyumas

Usai bayi tersebut dilahirkan, kata Agus, tersangka R langsung membunuhnya.

Lalu dibungkus dengan kain dan dikubur di kebun tersebut.

Untuk diketahui, dulu di kebun itu berdiri sebuah gubuk yang ditinggali tersangka dan anak perempuannya.

"Pada saat dilahirkan langsung dibunuh dan dikuburkan di lokasi tersebut. Pengakuannya tersangka R menguburnya sendiri," ujar Agus.

Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap R, ayah kandung perempuan berinisial E pada Sabtu (24/6/2023) setelah sempat menghilang sejak ramai penemuan kerangka bayi.

Sedangkan E telah lebih dulu diamankan pada Jumat (23/6/2023) dini hari.

Salah satu warga setempat mengungkapkan E pernah melahirkan pada 12 tahun lalu.

"Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu. Makanya sempat diusir sama warga sehingga Ibu E sempat berpindah-pindah kontrakan," kata salah satu warga, dikutip dari TribunJateng.com, Minggu (25/6/2023).

Baca juga: Nasib Bayi di Palu Dijual Rp25 Juta, Baru 2 Minggu Bersama Orangtua Angkat, Kini Dijemput Polisi

ILUSTRASI Kasus penemuan 4 kerangka bayi di Banyumas.
ILUSTRASI Kasus penemuan 4 kerangka bayi di Banyumas. (Getty Images via Kompas.com)

Dia mengatakan, anak kelas 5 SD yang diduga hasil inses dengan ayahnya itu kemudian diadopsi oleh warga Semarang, Jateng.

"'Belum terlalu lama (bertemu dengan anak itu), gemuk banget badannya," lanjutnya.

Meski telah diamankan, Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan E belum ditetapkan sebagai tersangka.

E kini masih menjalani pemeriksaan sebagai saksi.

"Kami memeriksa dia masih sebatas saksi, namun, dia mengakui sebagai pemilik tulang belulang dari empat bayi yang ditemukan," kata Kompol Agus Supriadi, Jumat (23/6/2023).

E yang ditangkap di rumah saudaranya di Kecamatan Patikraja itu telah mengakui sebagai pemilik dari empat tulang belulang yang diidentifikasi sebagai tulang bayi.

Dari pengakuan sementara, aksi penguburan sudah dilakukan sejak 2012 atau sejak E berusia 14 tahun.

Seorang warga sekitar yang bertempat tinggal tak jauh dari lokasi kejadian penemuan empat kerangka bayi itu memberi kesaksian terkait kehidupan E dan ayahnya.

E diketahui pernah tinggal bersama dengan ayah kandungnya di gubug yang berdiri di lahan milik Tomo (47) atau lahan ditemukannya kerangka bayi E dikenal sebagai perempuan yang mudah bergaul dengan warga sekitar.

Bahkan, E juga tak jarang bermain dengan anak-anak di sekitar rumahnya.

Baca juga: Nasib Memilukan Bayi di Sulteng Mau Dijual Ortunya ke Bangka, Modus Adopsi, Lihat Kondisi Kini

"Sering bantu-bantu masak, kadang main-main sama anak-anak kecil di sini, pernah main sama anak saya juga. Orangnya bergaul, belanja biasa, pulang kayak biasa saja," kata warga yang enggan disebutkan namanya tersebut pada Sabtu (24/6/2023).

Sejak penemuan kerangka bayi, perilaku E berubah dan tak dapat ditemui.

Warga tersebut juga mengatakan kerangka bayi itu diduga merupakan hasil hubungan gelap antara E dan ayahnya.

"Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu. Makanya sempat diusir sama warga sehingga E sempat pindah-pindah kontrakan," lanjutnya.

Tak hanya itu, E beberapa waktu lalu sempat dicurgai sedang berbadan dua karena tubuhnya terlihat berisi.

Namun, warga tersebut belum dapat memastikan apakah saat itu E benar-benar hamil atau tidak.

"Belum terlalu lama, gemuk banget badannya. Terus setelah itu kurus lagi, cuma saya juga tidak terlalu yakin itu hamil apa tidak," kata warga.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved