Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Mahasiswa di Malang Tewas Dikeroyok

Sosok Mahasiswa di Malang Tewas Dikeroyok, Tiada saat Mau Seminar Proposal: Tak Bermasalah di Kampus

Mahasiswa prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang, Krisnael Murri meninggal karena dikeroyok temannya.

|
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Sudarma Adi
Tribun Jatim Network/Lu'lu'ul Isnainiyah - ISTIMEWA
Perayaan kelulusan maut tewaskan seorang mahasiswa Unitri Malang setelah pesta miras 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sylvianita Widyawati

 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Mahasiswa prodi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, Krisnael Murri meninggal dunia karena dikeroyok teman-temanya yang mabuk di sebuah kafe di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang, Sabtu (24/6/2023). 

Di mata Kaprodi Agribisnis Ninin Khoirunnisa, sosok Murri dikenal tidak ada masalah.

"Memang saya gak hafal satu-satu mahasiswa. Kuliahnya juga biasa saja dan tidak ada masalah. Bahkan sebelum kejadian itu, ia menghadap saya minta tanda tangan karena Selasa (27/6/2023), ia akan seminar proposal (sempro)," jelas Ninin saat dihubungi Tribun Jatim Network. 

Ia menyatakan tidak tahu pasti masalahnya apa yang menimpa Murri. Yang jelas bukan kegiatan kampus. 

"Mungkin kegiatan orda. Murri termasuk yang diundang. Tapi yang mengundang juga tidak tahu siapa," jawabnya. 

Ia menyebut Murri adalah mahasiswa angkatan 2018.  "Tadi pagi saya juga lewat Tegalgondo tapi gak tahu ada kejadian itu. Sebab saya fokus mengurus mahasiswa saya lain yang bunuh diri," jawabnya. 

Baca juga: 5 Fakta Baru Mahasiswa Unitri Malang Tewas Dikeroyok Imbas Tak Setia Kawan hingga Berujung Bentrokan

 

Namanya Fransisca. Jadi ada dua mahasiswanya yang meninggal dunia kemarin.

Ia menyebut jika mahasiswa yang satu angkatan dengan Murri itu sudah menyelesaikan ujian skripsinya tahun lalu. "Tapi ia belum melaksanakan revisi skripsinya sehingga belum bisa diwisuda," jawabnya. Saat ia mendapat informasi mahasiswanya bunuh diri, ia merasa lemas. Kedua mahasiswa itu disemayankan di Gotong Royong.

Malam ini bergantian dipulangkan ke daerahnya. Almarhum Murri ke Sumba dan Fransisca ke Manggarai NTT. 

"Kedua almarhum disemayamkan di Pavilium Anggrek," jawabnya. 

Baca juga: Puluhan Brimob Jaga Keamanan di TKP usai Mahasiswa di Malang Tewas Dikeroyok, Ada 2 Peleton: Polsek

Sebagai KPS, ia memang tidak tahu detil permasalahan tiap mahasiswa jika mereka ada masalah. Ia berharap pada mahasiswanya agar tidak segan bercerita jika ada masalah. 

"Sebagai orangtua di Malang, jika diceritakan pasti dicarikan solusinya," jawab dia. 

Ia juga sudah meminta para mahasiswanya tidak keluar kos malam ini karena kondisi tidak kondusif di kawasan Tlogomas, kawasan yang mengarah ke kampus Unitri.

Sementara itu, pascakejadian itu, polisi menerjunkan Brimob untuk mengantisipasi kembali terjadinya kerusuhan antar mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang usai Krisnael Murri (23) mahasiswa jurusan Agribisnis tewas dikeroyok teman-temannya. 

Kurang lebih sebanyak 60 personel Brimob Polda Jatim untuk menjaga keamanan sekitar sekitar lokasi kejadian pengeroyokan. 

Kabag Ops Polres Malang, Kompol M Bagus Kurniawan mengatakan, mereka terbagi menjadi dua pleton.

Nantinya mereka akan siaga  di Polsek Karangploso dan Polsek Dau. 

"Menindaklanjuti pencegahan melebarnya masalah, kami datangkan Brimob dua pleton," ucap Bagus ketika dikonfirmasi. 

Bagus menyebutkan massa dalam aksi jumlahnya kerusuhan tersebut jumlahnya 60 sampai 100 orang. Sehingga perlu adanya penambahan personel. 

Selain menerjunkan Brimob, pihak kepolisian telah melakukan pendekatan terhadal tokoh masyarakat wilayah Indonesia Timur. 

"Kami sudah pendekatan ke tokoh masyarakat, Kapolsek Dau dan Kapolsek Karangploso, mereka sepakat menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas)," paparnya. 

Sementara itu, usai kerusuhan Minggu dini hari, Bagus mengatakan situasinya saat ini sudah aman. Baik dari kondisi lalu lintas hingga masyarakat telah beraktivitas sebagaimana mestinya. 

Baca juga: 5 Fakta Baru Mahasiswa Unitri Malang Tewas Dikeroyok Imbas Tak Setia Kawan hingga Berujung Bentrokan

"Samping kos-kosan tetap berjalan, di lokasi juga masih ada petugas gabungan antara polsek, polres, dan koramil setempat," jelasnya.

Hanya saja untuk tempat kejadian perkara (TKP) yakni kafe dan sekitarnya dipasang garis polisi. 

"Kurang lebih tiga ruas kafe itu kira police line," tukasnya.

Tak hanya itu saja, Satreskrim Polres Malang saat ini tengah melakukan penyelidikan atas meninggalnya Krisnael Murri (23) mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang, Minggu (25/6/2023).

Proses penyelidikan tersebut di antaranya mendalami keterangan dari beberapa saksi. 

"Kita masih intens melaksanakan pemeriksaan kepada para saksi," ujar Kasihumas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik.

Selain itu, polisi juga melakukan pendataan siapa saja yang datang pada saat kejadian Minggu dini hari. 

Baca juga: Fakta Lain Mahasiswa Unitri Dikeroyok, Ternyata Ada Juga yang Akhiri Hidup, Kaprodi Lemas: 1 Jurusan

"Ada sekitar tiga saksi dan bisa lebih yang kami minta keterangan, saat ini di Polres Malang," paparnya.

Taufik menambahkan, dari para saksi yang diperiksa bisa saja statusnya naik menjadi tersangka. 

Namun, kini pihaknya masih mengumpulkan barang bukti dan dan petunjuk atas kejadian tersebut. 

Baca juga: Perayaan Kelulusan Maut Tewaskan Mahasiswa Unitri, Dikeroyok Imbas Tak Setia Kawan, Kampus Berduka

Untuk informasi selanjutnya, Taufik mengatakan akan segera menyampaikannya dalam pers rilis.

"Mohon beberapa pihak menahan diri agar tidak tersulut berita hoaks. Nanti berita resmi akan disampaikan dalam pers," tukasnya.

Untuk diketahui, terjadi bentrokan dan pengeroyokan mahasiswa yang diduga berasal dari wilayah timur, di Malang, Jawa Timur, Minggu (25/6/2023) dini hari. 

Peristiwa itu terjadi di salah satu kafe di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. 

Akibat bentrokan dan pengeroyokan itu, Krisnael Murri (23), mahasiswa jurusan Agribisnis Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang (Unitri) meninggal dunia.

Diketahui, Krisnael merupakan mahasiswa asal Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur. 

Krisnael meninggal akibat luka tusukan yang berjumlah lebih dari satu.

Berikut ini fakta-fakta terkait bentrokan dan pengeroyokan mahasiswa di Malang:

1. Polisi Lakukan Penyelidikan

Kapolsek Karangploso, Iptu Bambang Subinanjar mengatakan, kasus tersebut ditangani Satreskrim Polres Malang. 

"Langsung ke Reskrim Polres, karena langsung ditangani oleh Polres Malang," ujar Iptu Bambang Subinanjar ketika dikonfirmasi, Minggu (25/6/2023).

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Malang, Iptu Wahyu Riski Saputro ketika dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp belum memberi balasan terkait kejadian tersebut.

2. Beredar Ucapan Duka untuk Krisnael Murri

Di media sosial, ramai ucapan duka untuk Krisnael Murri, mahasiswa Unitri yang meninggal dunia dalam bentrokan dan pengeroyokan yang terjadi di kafe di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

3. Kondisi Kafe

Kafe yang menjadi lokasi bentrokan kini kondisinya rusak parah.

Mulai dari kaca pecah, pintu, meja, dan kursi juga mengalami kerusakan.

4. Kendaraan Rusak

Tidak hanya merusak kafe, kerusuhan juga mengakibatkan tiga kendaraan rusak.

Tiga kendaraan tersebut di antaranya, dua kendaran roda dua dan satu unit mobil.

Pernyataan tersebut diungkapkan oleh Ilham, salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi bentrokan. 

"Banyak massa ke sini bakar motor. Motornya masih utuh di dalam kafe," jelas Ilham. 

Ilham mengatakan, motor yang ada di dalam kafe adalah motor Yamah All New R15.

Selain itu, massa juga merusak kendaraan lainnya, yakni Honda Scoopy dan Honda Jazz milik warga sekitar. 

5. Penyebab Bentrokan

Polisi akhirnya mengungkap penyebab tewasnya Krisnael Murri (23), mahasiswa Universitas Tribhuana Tunggadewi Malang asal Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. 

Kasihumas Polres Malang, Iptu Ahmad Taufik mengatakan, penyebab Krisnael meninggal dunia akibat dikeroyok oleh teman-temannya.

Dikatakan Iptu Ahmad Taufik, pada saat kejadian, Krishnael tengah merayakan kelulusan teman-temannya. 

"Terus korban sama terduga pelaku janjian di kafe. Selang beberapa saat, mereka minum-minum pesta miras," ucap Iptu Ahmad Taufik ketika dikonfirmasi Tribun Jatim Network, Minggu (25/6/2023).

Di tengah perayaan pesta miras, korban berpamitan terlebih dahulu untuk pulang. 

Saat korban pulang itulah, ada indikasi teman lainnya tidak terima. 

"Mereka tersinggung korban pulang duluan karena dinilai tidak setia kawan," katanya.

Di dalam perjalanan pulang, korban diteriaki oleh teman-temannya.

Bahkan korban sempat dilempat paving hingga jatuh. Saat jatuh, korban lantas dikeroyok hingga meninggal. 

Korban tewas bersimbah darah di sebuah jalan belakang Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). 

Selang beberapa saat, teman korban yang tidak ikut dalam pesta miras melihat Krisnael sudah tergeletak. 

"Ada kawannya melihat korban meninggal, lalu datang gerombolan teman korban mau balas dendam sama yang ngeroyok," imbuhnya. 

Saat itu teman Krishnael mencari pelaku pembunuh temannya ke beberapa titik. Mulai dari wilayah Kecamatan Dau hingga ke Kecamatan Karangploso, dan Lowokwaru. 

Kini, polisi telah mengamankan beberapa saksi untuk dimintai keterangan. 

Sementara itu, jasad Krisnael diautopsi di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang.

 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved