Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Isi ‘Bisikan’ Guru Spiritual Ayah Inses Anak Kandung, 7 Bayi Dibunuh, Motif Sebenarnya Dikuak Polisi

Inilah isi bisikan guru spiritual dalam kasus ayah inses anak kandung hingga membunuh 7 bayi, motif sebenarnya kini tengah dikuak dan didalami polisi.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TribunWow.com
Inilah isi bisikan ayah inses di Banyumas hingga 7 bayi dikubur 

TRIBUNJATIM.COM - Fakta mengenai adanya peran Guru Spiritual dalam kasus ayah inses anak kandung kini makin terkuak.

Kasus hubungan inses ayah dan anak kandung hingga lahirkan 7 bayi yang dikubur hidup-hidup tersebut terkait dengan praktik perdukunan.

Fakta demi fakta kejahatan mulai terungkap.

Termasuk isi bisikan Guru Spiritual ayah yang inses dengan anak kandungnya.

Motif sebenarnya sosok ayah di Banyumas yang inses dengan putri kandungnya tersebut mulai dikuak polisi.

Pria yang membunuh tujuh bayi hasil inses dengan anaknya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, telah ditetapkan sebagai tersangka.

R (57) mengaku melakukan perbuatan tersebut atas arahan guru spiritualnya.

Hal itu disampaikan Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas Kompol Agus Supriadi.

Polisi saat ini tengah mendalami peran guru spiritual R.

Dari pengakuan R, ada 'bisikan' dari guru spiritual yang membuatnya melakukan semua tindakan tersebut.

Penemuan tulang bayi di RT 1/RW 4, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, diduga hasil hubungan inses
Penemuan tulang bayi di RT 1/RW 4, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas, diduga hasil hubungan inses (TribunJateng.com/Permata Putra Sejati)

Terbaru, kepolisian mengungkapkan fakta bahwa kasus R tidak menutup kemungkinan adanya tersangka baru yang ditetapkan.

"Tersangka bisa lebih dari satu," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi di kebun lokasi penemuan kerangka di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, pada Senin (26/6/2023).

Sedangkan E, kata Agus, berstatus sebagai saksi korban. E merupakan anak kandung R yang ikut menjalani hubungan inses tersebut.

"Sekarang masih kami mintai keterangan di mapolres. Kondisi psikologisnya sudah baik, kemarin sempat syok," ujar Agus.

Sosok Rudi ayah di Banyumas yang inses dengan anak kandungnya sendiri dan bunuh hingga total ada 7 kerangka bayi
Sosok Rudi ayah di Banyumas yang inses dengan anak kandungnya sendiri dan bunuh hingga total ada 7 kerangka bayi (Tribun Banyumas)

Peran Guru Spiritual R tampaknya cukup banyak dalam kasus penyimpangan hubungan antara R dan anak kandungnya itu.

Hingga saat ini, polisi masih terus mendalami motif sebenarnya dan isi bisikan apa yang diucapkan Guru Spiritual R.

Dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com , Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas Kompol Agus Supriadi mengatakan, menurut pengakuan R, ia melakukan perbuatan tersebut atas arahan guru spiritualnya.

Oleh karena itu, polisi kini tengah mendalami peran guru spiritual R.

'Bisikan' guru spiritual R dugaannya berisi konten terkait dengan praktik perdukunan.

Baca juga: 4 Kerangka Bayi di Banyumas Ternyata Hasil Inses Ayah dan Anak 12 Tahun Lalu, sempat Diusir Warga

Selain itu, polisi juga mendalami motif R menghamili anak kandung, lalu membunuh bayi-bayi hasil insesnya.

Berdasarkan informasi awal yang diterima polisi, perbuatan yang dilakukan R tidak menutup kemungkinan terkait praktik perdukunan.

Agus menuturkan, R dikenal sebagai dukun pengobatan.

"Tersangka R ini sehari-hari sebagai dukun pengobatan. Aktivitas kesehariannya biasanya mancing di sungai," ujarnya, Senin (26/6/2023).

Mengenai pembunuhan yang dilakukan R, Agus menjelaskan bahwa tersangka merenggut nyawa bayi-bayi tersebut sesaat setelah mereka dilahirkan oleh E (26), anak kandungnya.

Baca juga: Pengakuan Ayah di Banyumas Inses Sama Anak, 8 Tahun 7 Bayi Dikubur Dibantu Istri, Ada Guru Spiritual

Usai membunuh, R membungkus jasad bayi dengan kain, lalu menguburnya di kebun.

R mengaku telah mengubur tujuh jasad bayi.

R diduga melakukan inses dengan anaknya sejak 2013.

Hubungan itu dilakukan di sebuah gubuk yang dulu didirikan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

"Penguburan dilakukan dari tahun 2014 sampai 2021," ucap Agus.

Kini, polisi kembali menggali kebun yang menjadi TKP untuk menemukan tiga kerangka bayi lainnya.

Pencarian kerangka bayi hasil hubungan inses R dan E
Pencarian kerangka bayi hasil hubungan inses R dan E (TribunJateng.com)

Sepekan terakhir ini, pemberitaan nasional dipenuhi dengan kasus inses.

Sebagai contoh kasus di Purwokerto Kabupaten Banyumas maupun wilayah Bukittinggi.

Bahkan lebih parahnya lagi, dari hubungan inses tersebut, pelaku dengan tega membunuh dan berupaya menghilangkan jejaknya dengan cara menguburnya.

Apa yang menjadi latar belakang dari pelaku secara tega membunuh si buah hati yang dilahirkannya itu?

Salah satu jawabannya mungkin si pelaku mengetahui terkait bahaya atau risiko yang harus ditanggung.

Dikutip Tribun Jatim dari TribunJateng.com , berikut ini beberapa penjabaran tentang bahaya atau efek negatif utamanya yang bakal ditanggung si anak yang dilahirkan akibat hubungan sedarah atau inses ini.

Fenomena inses pasti pernah kamu dengar di berita atau film.

Ilustrasi kasus hubungan sedarah yang dilakukan oleh anak dan ibu di Bukittinggi
Ilustrasi kasus hubungan sedarah yang dilakukan oleh anak dan ibu di Bukittinggi (Suar.ID)

Seperti diketahui, inses adalah hubungan sedarah dari ikatan keluarga yang dekat.

Seperti ayah menikah dengan anak kandung atau kakak menikah dengan adik kandung.

Dalam lingkungan sosial, perilaku inses dianggap sebagai hal yang menyimpang.

Jika dilihat dari sisi medis, inses juga bisa memberikan dampak bahaya.

Apa bahaya inses?

Seks antara dua anggota keluarga dekat yang mengakibatkan kehamilan, bisa berakibat fatal pada bayi yang akan dilahirkan.

Salah satu bahaya besar yang akan terjadi akibat hubungan inses adalah munculnya kelainan genetik.

Hal ini berkaitan dengan gen yang diturunkan dari orangtua ke anak.

Anak-anak menerima satu salinan gen dari setiap orangtua.

Ilustrasi hubungan inses adik dan kakak yang terjadi di Sulsel
Ilustrasi hubungan inses adik dan kakak yang terjadi di Sulsel (Tribun Pekanbaru)

Biasanya, gen untuk pembentukan hal-hal seperti sistem autoimun diwariskan dari masing-masing orangtua, dengan materi genetik yang berbahaya digantikan oleh materi dominan.

Hasilnya adalah individu sehat yang menyimpan kesalahan genetik resesif.

Saat seorang wanita hamil dari hubungan inses, mereka akan menurunkan variasi genetik dan gen resesif yang mereka miliki akan bergabung menjadi gen dominan pada anak mereka.

Hal inilah yang akan menyebabkan cacat bawaan.

Cacat bawaan yang terjadi bisa berupa berikut ini.

Skor IQ lebih rendah

Perkawinan sedarah dapat berdampak negatif pada kemampuan intelektual anak, bahkan dalam beberapa kasus menyebabkan gangguan perkembangan.

Fibrosis kistik

Fibrosis kistik adalah penyakit parah yang mempengaruhi sel-sel yang memproduksi lendir, keringat, dan cairan pencernaan.

Gangguan tersebut menyebabkan cairan tubuh menjadi kental dan lengket sehingga menyumbat tabung dan saluran yang ada di tubuh.

Kelahiran prematur

Anak-anak dari perkawinan inses rentan lahir dalam kondisi prematur dan memiliki berat badan lahir rendah.

Mereka juga cenderung memiliki kelainan bentuk fisik.

Sumbing

Bibir sumbing adalah cacat bawaan umum yang bisa terjadi akibat adanya kelainan genetik pada kedua orangtua.

Anak-anak dengan langit-langit mulut sumbing mengalami kesulitan berbicara dan makan.

Masalah jantung

Kelahiran bayi dengan cacat atau kelainan jantung lainnya adalah salah satu konsekuensi dari inses.

Jika mereka bertahan hidup, anak-anak ini akan memiliki umur yang lebih pendek yang dipenuhi dengan masalah jantung yang tak ada habisnya.

Kematian neonatal

Gen resesif yang diwariskan oleh anak-anak dari perkawinan sedarah terkadang menyebabkan bayi mati dalam kandungan atau meninggal segera setelah lahir.

Tidak semua perubahan genetik yang disebabkan oleh bahaya inses mematikan.

Namun, hal itu bisa menyebabkan masalah seumur hidup.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved