Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pagi Pamit Kerja, Istri Tak Menyangka Malamnya Suami Jadi Jenazah, Tewas Imbas Lift Sekolah Anjlok

Tujuh pekerja tewas dalam kecelakaan lift anjlok di Sekolah Islam Terpadu Az Zahra Bandar Lampung, Rabu (5/7/2023) sore.

KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA
Polisi memasang Police Line di depan lift sekolah Azzahra, Bandar Lampung, Kamis (6/7/2023). 

TRIBUNJATIM.COM - Tujuh pekerja tewas dalam kecelakaan lift anjlok di Sekolah Islam Terpadu Az Zahra Bandar Lampung, Rabu (5/7/2023) sore.

Satu dari tujuh korban tewas ialah Ahmad Burhan (39).

Keluarga korban meninggal akibat kecelakaan lift anjlok masih tidak menyangka ditimpa musibah tersebut.

Nani, istri Ahmad Burhan mengatakan peristiwa itu baru dia ketahui pada Rabu malam.

Musibah itu diketahuinya bersamaan dengan datangnya jenazah sang suami di rumah mereka di Jalan Bungur, Kelurahan Negeri Olok Gading, Bandar Lampung.

"Tadi malam baru tahu, pas jenazah suami saya sampai di rumah," kata Nani ditemui di rumah duka, Kamis (6/7/2023), dilansir dari Kompas.com.

Baca juga: Suami Wanita Tewas di Lift Bandara Kualanamu Nangis ke Hotman, Si Pengacara Siap Somasi: Kita Kirim!

Sebelum musibah itu terjadi, Nani menuturkan suaminya berangkat kerja seperti biasa pada pagi hari.

Almarhum Burhan baru satu bulan bekerja untuk mengerjakan alumunium kusen dan kaca.

"Enggak pernah cerita soal kerjaan. Setahu saya bikin teralis alumunium," kata Nani.

Sementara itu Kapolresta Bandar Lampung Komisaris Besar (Kombes) Ino Harianto mengatakan telah memberikan santunan kepada para korban.

Ino memastikan polisi bakal mengusut kecelakaan tersebut.

"Kita masih selidiki. Sementara ini diduga kabel katrol lift itu lepas dan beban berlebih sehingga lift terjatuh," kata Ino.

Diberitakan sebelumnya, tujuh orang tukang bangunan tewas setelah lift yang ditumpangi terjatuh dari lantai 5 sebuah sekolah di Bandar Lampung.

Kepala Satreskrim Polresta Bandar Lampung Komisaris Polisi (Kompol) Dennis Arya Putra membenarkan peristiwa itu terjadi di Sekolah Islam Terpadu (SIT) yang berada di Jalan Mayjen DI Panjaitan pada Rabu (5/7/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.

Baca juga: Dengar Mesin Pikap Menyala Tengah Malam, Istri di Probolinggo Syok saat Bangunkan Suami: Sudah Raib

Suasana keluarga korban kecelakaan lift di RS Bumi Waras, Rabu (5/7/2023) malam.
Suasana keluarga korban kecelakaan lift di RS Bumi Waras, Rabu (5/7/2023) malam. (KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA)

Detik-detik kecelakaan

Seorang warga di sekitar lokasi kejadian, Yusuf, mengaku sempat mendengar dentuman yang diduga berasal dari anjloknya lift tersebut.

"Tadi sore memang ada suara keras kayak benda jatuh, tapi saya enggak tahu itu suara apa," ujarnya, Rabu, dikutip dari Tribun Lampung.

Menurut Yusuf, dirinya awalnya tak tahu ada kecelakaan lift.

Ia mengaku baru mengetahuinya pada waktu maghrib.

"Saya enggak tahu pasti, soalnya dari tadi sore normal-normal aja," ucapnya.

Yusuf mengatakan, sore itu dirinya juga tak melihat ada ambulans yang datang untuk mengevakuasi korban.

Baca juga: Sosok Wanita Teman Anggi Maksa Nginap saat Malam Pertama, Suami Curigai Gelagat Aneh: Pulang Subuh

"Enggak ada ambulans juga yang dateng, saya enggak tahu korban dibawa ke rumah sakit naik apa," ungkapnya.

Sekitar pukul 20.00 WIB, Yusuf melihat polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP).

"Tadi sekitar jam 8 malam ada mobil Inafis polisi datang, kayaknya sih olah TKP," tuturnya.

Seorang penjaga sekolah, Arifian, sempat mengaku peristiwa itu tidak ada.

Hal tersebut dikatakannya sewaktu ditanya wartawan.

"Tidak ada kejadian apa-apa, saya masuk sore, dari pekerja siang tidak menyampaikan apa-apa ke saya," jelasnya.

Baca juga: Suami di Palembang Gelap Mata dan Tusuk Istrinya, Bermula dari Harga Gado-gado yang Dijual Korban

Kapolresta Bandar Lampung Kombes Ino Harianto memberikan santunan kepada keluarga korban kecelakaan lift anjlok di Bandar Lampung, Kamis (6/7/2023).
Kapolresta Bandar Lampung Kombes Ino Harianto memberikan santunan kepada keluarga korban kecelakaan lift anjlok di Bandar Lampung, Kamis (6/7/2023). (KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA)

Pria tersebut baru mengaku setelah didesak oleh anggota Kepolisian Resor Kota (Polresta) Bandar Lampung yang mendatangi lokasi.

Arifian menuturkan, ia sempat membantu menggotong beberapa korban.

"Saya udah ke sini bantuin nggotong beberapa orang," terangnya, dikutip dari tayangan Kompas TV.

Ia mengaku sempat mendengar bunyi dentuman.

"Iya (dentumannya keras), makanya saya lari ke sini kan. Di sini udah ada temen-temannya yang lain, pada nggotongin ke mobil," bebernya.

Dia menjelaskan, para korban dalam insiden ini merupakan tukang bangunan yang sedang menggarap proyek di gedung sekolah.

Kecelakaan terjadi saat jam pulang para pekerja bangunan.

"(Mereka) tukang di atas, ngerjain bangunan di atas. Pulang sore, sekitar jam setengah 5-an gitu," sebutnya.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polresta Bandar Lampung Kompol Dennis Arya Putra mengungkapkan, polisi telah meminta keterangan penjaga sekolah dan beberapa saksi lainnya mengenai kecelakaan lift itu.

"Kita masih melakukan pendalaman, termasuk untuk mendapatkan kronologi kecelakaan itu secara rinci," tandasnya, Rabu.

Saat kejadian, para korban hendak turun dari lantai 5 ke lantai 1 gedung sekolah memakai lift pengangkut barang.

Akan tetapi, lift diduga kelebihan muatan, sehingga mengakibatkan insiden maut itu.

Dennis menerangkan, polisi juga tengah menyelidiki apakah ada unsur pidana atau kelalaian dalam kecelakaan lift tersebut.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved