Niat Asli ABG 20 Tahun Bunuh Pria yang Mayatnya Ditutup Pakaian, Lelah Dipaksa Puaskan Hasrat: Sakit
Terungkap kasus pembunuhan pria yang jasadnya tertutup pakaian di Kampung Muka Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Waluyo dibunuh ABG 20 tahun
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Terungkap kasus pembunuhan pria yang jasadnya tertutup pakaian di Kampung Muka Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.
Seorang pria paruh baya bernama Waluyo (51) ditemukan tewas dalam kontrakannya pada Rabu (5/7/2023).
Kematian Waluyo dinilai tak wajar.
Sebab, jenazahnya ditemukan tertutup pakaian yang diduga sengaja ditumpuk.
Bukan cuma itu, pintu kontrakan Waluyo juga terkunci dari luar ketika jenazahnya ditemukan di dalam.
"Setelah lihat kondisi mayat tengkurep, semua badan tertutup oleh pakaian, nah ini polisi melihat ada ketidakwajaran," ucap Ketua RW 04 Ancol Bahrun Syah di lokasi, Rabu malam.
"Keputusannya ini meninggal tidak wajar kalau diliat dari posisinya, kebetulan pintunya juga dikunci dari luar," sambung Bahrun.
Menurut Bahrun, korban diduga sudah meninggal lebih dari satu hari.
Pasalnya, warga setempat terakhir kali melihat Waluyo beraktivitas pada hari Minggu (2/7/2023) lalu.
Baca juga: Pembunuh Jasad Gadis dalam Karung di Kediri Ayah Sendiri, Ibu Curiga Pamit Suami: Bawakan Baju Ganti
"(Kemungkinan tewas) sudah tiga hari, karena kata informasi pengurus wilayah di sini dia ada sempat dapat daging kurban, itu dicantelin di depan pintu," ucap Bahrun.
"Terakhir ada yang lihat hari Minggu," sambungnya.
Jenazah Waluyo ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB siang tadi.
Ditemukannya jenazah Waluyo berawal saat warga di lokasi mencium bau tidak sedap yang bersumber dari kontrakan korban.
Ketika pemilik kontrakan hendak membuka pintu hunian yang ditempati Waluyo, nyatanya terkunci dari luar.
Belakangan pelaku berinisial MA (20) telah berhasil ditangkap pihak kepolisian setelah melarikan diri ke Wonosobo, Jawa Tengah pada Sabtu (8/7/2023) lalu.
Baca juga: Penemuan Jasad Terbungkus Karung di Kediri, Diduga Korban Pembunuhan
Niat asli MA membunuh Waluyo pun terungkap.
Dikutip TribunJatim.com dari TribunJakarta,
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Titus Yudho Uly mengatakan pelaku sakit hati karena dijadikan budak seks oleh korban selama satu tahun belakangan.
"Motif pelaku adalah balas dendam dan sakit hati dengan korban karena kurang lebih setahun dilecehkan secara seksual oleh korban," kata Titus kepada wartawan, Senin (10/7/2023).
Pelaku dan korban, kata Titus, memang tinggal bersama di rumah kontrakan tersebut.
Selama tinggal bersama, korban dipaksa melayani hasrat pelaku untuk melakukan hubungan seksual karena korban memilik kelainan.
"Pelaku dan korban tinggal bersama sama di daerah Pademangan, pelaku dipaksa untuk melayani Korban, sehingga pelaku sakit hati," jelasnya.
Akhirnya, lanjut Titus, pelaku hilang akal dan membunuh korban dengan menggunakan pisau serta gunting hingga tewas.
"Membunuh korban dengan pisau dan gunting dengan cara menusuk leher korban benda tersebut sampai meninggal," jelasnya.
Baca juga: KRONOLOGI Lengkap Pembunuhan di Rumah Kontrakan Ponorogo hingga Pelaku Ditangkap di Jambi
Sementara itu di Nganjuk, Jawa Timur, seorang pria berinisial S (27) asal Desa Tekenglagahan, Kecamatan Loceret nekat membacok temannya, MDB (28) hingga tewas pada Minggu (9/7/2023).
Perbuatan tersebut dilakukan S menggunakan sebilah parang usai ia pulang dari acara hajatan tetangga.
Kepala Kepolisian Resor Nganjuk, AKBP Muhammad membenarkan adanya insiden pembacokan tersebut.
"Pelaku sudah diamankan. Korbannya meninggal dunia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk diautopsi" ujar Muhammad dikutip dari Kompas.com, Minggu (9/7/2023).
Baca juga: Korban Pembunuhan di Rumah Kontrakan Ponorogo Ternyata Pensiunan Tentara, 2 Pelaku Ditangkap
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Nganjuk, AKP Supriyanto mengungkapkan, peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (9/7/2023) sekitar pukul 16.30 WIB.
Kronologi kejadian bermula saat pelaku meminjam uang Rp 50.000 ke korban dengan tujuan agar ia dapat mengambil uang Rp 100.000 di ATM.
Saat berada di acara hajatan tetangga, korban menanyakan perihal uang yang dipinjam oleh pelaku.
"Namun, pelaku menjelaskan bahwa uang sudah dikembalikan melalui aplikasi Dana,” ungkap Supriyanto.
Setelah mendapatkan penjelasan tersebut, korban merasa tidak puas karena ia merasa tidak pernah menerima uang dari pelaku.
Pelaku dan korban kemudian cekcok di acara hajatan tersebut.
“Setelah itu, korban dan pelaku pulang ke rumah masing-masing,” kata Supriyanto.
Meski begitu, ternyata masalahnya tidak selesai di situ.
Pelaku yang merasa sakit hati lantas mengambil sebilah parang di rumahnya, lalu mendatangi kediaman korban.
Sesampainya di rumah korban, S langsung masuk ke kamar dan membacok leher korban hingga tewas.
“Pelaku membunuh korban di dalam kamar, dengan cara membacok leher korban sebanyak tiga kali,” ungkap Supriyanto.
Sementara itu, menurut Kades Teken Glagahan, Dodi Wicaksono, berdasarkan informasi yang diterimanya, sebelum kejadian korban dan pelaku sedang membantu acara hajatan tetangganya.
Baca juga: Jasad Terbungkus Karpet di Tol Ngawi Diduga Kuat Korban Pembunuhan di Semanding Ponorogo
Keduanya juga minum-minuman keras hingga mabuk di hajatan tersebut.
"Saat itulah diduga pelaku menghabisi korban di kamarnya," ucap Dodi.
Korban ditemukan dalam kondisi meninggal di dalam kamarnya oleh ayahnya sendiri.
Sebelumnya, ayah korban curiga mendengar suara aneh dalam kamar anaknya.
"Ayah korban terkejut dan berteriak ketika masuk dalam kamar dan melihat anaknya meninggal dunia dengan darah di bawah tubuhnya," kata salah satu tetangganya yang tidak mau disebut namanya.
"Dan teriakan ayah korban didengar para tetangga yang langsung datang ke rumah korban," tambahnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
pembunuhan pria yang jasadnya tertutup pakaian
Kampung Muka Ancol
Jakarta Utara
Waluyo
AKBP Titus Yudho Uly
AKP Supriyanto
pembunuhan
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Kronologi Pesawat Garuda Mengeluarkan Api saat Terbang, Kesaksian Penumpang: Doanya Gak Banyak |
![]() |
---|
Geger Bintara Penempatan di Desa Kini Naik Pangkat Jadi Perwira Polisi, Tak Sia-sia Berkat Sapi |
![]() |
---|
Libatkan Seribu Orang, Sidoarjo Gelar Aksi Bersih-Bersih di World Cleanup Day 2025 |
![]() |
---|
Pemuda di Tuban Diciduk usai Nodai Anak di Bawah Umur dan Sebarkan Video Asusila |
![]() |
---|
KPAI dan Ahli Gizi Tegur Keras Program MBG yang Bikin Ribuan Siswa Keracunan, Kini Minta Dihentikan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.