Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Pria Ditemukan Tewas Peluk Uang Rp24 Juta Dibelah 2, Semasa Hidup Tekad Punya Rp1 M: Depresi

Sosok pria ditemukan tewas peluk uang Rp24 juta dibelah dua ternyata semasa hidup depresi dan bertekad punya Rp1 M.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/KOMPASTV - TRIBUNKALTIM.CO/RITA LAVENIA
Jasad pria di Samarinda, Kalimantan Timur, ditemukan memeluk uang Rp24 juta 

Namun uang pecahan 1000, 2000, 5000, 10.000, 20.000, 50.000, dan 100.000 rupiah ini dibelah menjadi dua bagian utuh, hingga sisi depan belakang terpisah.

"Uangnya bagus tidak robek. Ada uang lama dan baru. Semuanya utuh," beber Aiptu Harry Cahyadi.

Dengan temuan ini, akhirnya ia mendatangi kantor perwakilan (Kanwil) Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) untuk mengkonsultasikan hal tersebut.

"Niat saya kalau BI mau mengganti, karena tidak keluarga korban, uang itu akan saya belikan Alquran, Yasin, dan disumbangkan kepada anak yatim dan pondok pesantren," ungkapnya.

Ia menjelaskan, pihak BI pun sempat dibuat terkejut dengan temuan ini.

Pimpinan Kanwil BI Kaltim pun sampai turun bersama tim investigasi untuk menyelidiki lembaran uang tersebut.

Pihak BI menyatakan, uang tersebut asli.

Bahkan tim pusat tak bisa memecahkan bagaimana cara pria membelah dua seluruh uang kertas tersebut tanpa terobek sedikitpun.

"Mereka (BI) juga heran, karena biasa temuannya itu robek, terbakar atau dimakan rayap. Makanya mereka menyatakan ini temuan pertama di Indonesia," bebernya.

Baca juga: Guru Buta Usai Disiram Air Keras Temannya Sendiri, RS Tolak Pengobatan Pakai BPJS, Kini Uang Habis

Waktu berlalu, pasca pertemuan dengan pihak BI tersebut, mendadak sejumlah orang datang ke Pos Pantau Inafis dan mengaku sebagai keluarga korban.

Aiptu Harry Cahyadi mengungkap, sejumlah orang tersebut menunjukan Kartu Keluarga (KK) yang memperlihatkan nama korban tertera di sana.

Yakin dengan itu, pihaknya pun mengajak keluarga korban untuk bertemu dengan pihak BI, guna membahas penggantian uang tersebut.

"Pihak BI setuju untuk mengganti seluruh uang tersebut, dengan syarat harus dilem menjadi satu kembali," lanjutnya.

Mendengar hal itu, Kanit Inafis menyerahkan lembaran uang kepada pihak keluarga untuk dilakukan penggabungan kembali.

Dua minggu berlalu, pihak keluarga berhasil menyatukan seluruh lembaran uang tersebut.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved