Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Mantan Kepsek yang Dicopot Ganjar Beber Alasan Pungutan Infaq, Jujur yang Dialami: Belum Terealisasi

Mantan kepala sekolah (Kepsek) di Sale Rembang yang dicopot Ganjar belakangan menceritakan alasannya di balik adanya pungutan infaq.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas.com, TribunJateng.com
Momen Ganjar Pranowo membongkar adanya pungutan infaq terhadap siswi SMKN di Sale Rembang yang viral 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus dugaan pungli yang menimpa Kepala SMKN 1 Sale Rembang Jawa Tengah menjadi viral di kalangan media sosial.

Setelah viral dan pihak terkait diperiksa, mantan Kepsek MKN 1 Sale Rembang itu membeberkan alasan adanya pungutan infaq.

Mantan Kepsek di Sale Rembang dicopot Ganjar Pranowo setelah adanya dugaan pungli.

Mantan Kepsek tersebut bercerita sejujurnya tentang apa yang ia alami.

Rupanya, di balik pungutan infaq tersebut terungkap adanya kebutuhan lain yang belum terealisasikan.

Kepala SMKN 1 Sale Rembang, Widodo telah resmi dibebastugaskan dari jabatannya.

Hal ini menyusul adanya dugaan pungutan liar (pungli) berkedok infak untuk pembangunan mushala.

Dugaan adanya pungli berkedok infak terungkap saat Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sedang melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Rembang, pada Senin (10/7/2023) lalu.

"Sudah mas, saya sementara ditugaskan di Cabang Dinas," ucap Widodo saat dihubungi Kompas.com, Rabu (12/7/2023).

Sebelum viral terkait hal tersebut, Widodo merupakan Kepala SMKN 1 Sale dan Pelaksana tugas (Plt) Kepala SMKN 2 Rembang.

Baca juga: Nasib Terkini Kepala Sekolah di Rembang yang Tarik Pungli, Ganjar Pranowo: Saya Tak Menduga

Setelah viral peristiwa tersebut, dirinya kini ditugaskan ke Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah III Jateng.

Sementara untuk jabatan Kepala SMKN 1 Sale kini telah diisi oleh Pelaksana harian (Plh) yang merupakan Kepala SMKN 1 Rembang.

Sedangkan jabatannya sebagai Plt Kepala SMKN 2 Rembang, kini sementara diisi oleh Kepala SMKN 1 Sedan.

Widodo curhat dan membeberkan yang sebenarnya terjadi hingga adanya pungutan infaq yang dibebankan kepada siswa.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan Kepala Sekolah SMKN 1 Sale sudah dibebastugaskan dari jabatannya setelah terbukti menarik pungli dari siswa.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan Kepala Sekolah SMKN 1 Sale sudah dibebastugaskan dari jabatannya setelah terbukti menarik pungli dari siswa. (Istimewa)

Widodo mengatakan sebelum ramai peristiwa tersebut, pihaknya sudah pernah mengajukan pengadaan sejumlah sarana dan prasarana (sarpras), seperti ruang kelas, gedung perpustakaan, hingga bengkel untuk SMKN 1 Sale.

Sejumlah sarpras yang diajukannya tersebut, diisi melalui aplikasi TAKOLA, yang dijadikan acuan dalam pemberian bantuan dari pemerintah.

"Nggih (iya) mas, termasuk mobil praktik juga kita mengajukan ke Aset Provinsi / BPKAD tetapi sampai sekarang belum terealisasi," terang dia.

Menurutnya, tidak semua sarpras yang diajukannya ditindaklanjuti langsung oleh dinas terkait.

"Itu yang kita alami," ujar dia.

Bahkan, terkait dengan pembangunan mushala yang sebagian anggarannya didapat dari infak para wali murid tersebut, pihaknya juga mendapatkan bantuan dari Baznas senilai Rp 50 juta.

Meskipun telah menarik infak untuk pembangunan mushala, tetapi anggaran yang digunakan masih belum mencukupi.

Sebab anggaran pembangunan mushala sekitar Rp 260 juta.

Sedangkan infak dari para wali murid sudah terkumpul sekitar Rp 130 juta.

Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengambil tindakan tegas telah diambil terhadap Kepala Sekolah SMKN 1 Sale, Kabupaten Rembang, terkait tarikan atau pungli berkedok infak.

Gubernur dua periode itu menegaskan Kepala Sekolah SMKN 1 Sale sudah dibebastugaskan dari jabatannya setelah terbukti menarik pungli dari siswa.

"Dia kita bebas tugaskan. Kemudian kita melakukan pengecekan dan minta (uang tarikan) untuk dikembalikan," kata Ganjar melalui keterangan tertulis, Selasa (11/7/2023).

Baca juga: Nasib Akhir Kepala BKPSDM Setelah Viral ASN Pangandaran Mundur Imbas Pungli, Kini Diberhentikan

Sebelumnya, kasus dugaan pungli membuat Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Sale, Kabupaten Rembang, Widodo, dibebastugaskan.

Keputusan tersebut diambil Gubernur Jateng Ganjar Pranowo setelah mendengar curhatan dari para siswa.

Dugaan pungli berkedok infak itu terbongkar setelag Gubernur Ganjar menanyai salah satu siswi SMKN 1 Sale.

Siswi tersebut mengungkap masih membayar uang gedung, yang kemudian ia ralat sebagai infak dengan besaran Rp 300 ribu setiap tahun.

Ganjar Pranowo saat tanya jawab dengan siswa-siswi
Ganjar Pranowo saat tanya jawab dengan siswa-siswi (Tribun Jateng)

Laporan terkait dugaan pungli di SMKN 1 Sale mencuat saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berkunjung ke Pendopo Kabupaten Rembang, Senin (10/7/2023) kemarin.

Saat itu ada sesi tanya-jawab dan Ganjar menanyakan apakah ada pungutan di sekolah.

Salah satu siswa SMKN 1 Sale mengatakan di sekolahnya ada penarikan uang gedung Rp 300 ribu per siswa saat kenaikan kelas dalam bentuk infak.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah mengatakan, pihaknya telah memeriksa Kepala SMKN 1 Sale, Widodo, terkait kasus ini.

"Hasilnya, kepala sekolah mengakui adanya pungutan infak untuk membangun musala atau sarana ibadah melalui komite sekolah," ujar dia.

Baca juga: Isu PDIP Depak Erick Thohir dari Radar Cawapres Ganjar Pranowo Memanas, PAN Ungkap Sikap Megawati

Menurut Uswatun, pungutan atau infak pembangunan musala itu dilakukan pada 2022 lalu.

Dari total 534 siswa SMKN 1 Sale, 460 di antaranya sudah membayar. Kemudian 44 siswa tidak membayar karena tergolong tidak mampu. Selanjutnya, 30 siswa tidak membayar dengan pertimbangan sudah tahun keempat.

"Sampai saat ini dana yang terkumpul Rp 130 juta dan telah digunakan pada 2022 untuk pembangunan musala. Pembangunan musala sampai saat ini sudah mencapai 40 persen," ujar Uswatun.

Bagaimanapun, kata Uswatun, berpedoman pada surat-surat edaran Kepala Disdikbud Jateng, segala bentuk pungutan yang dilakukan SMA/SMK dan SLB Negeri di Jawa Tengah adalah termasuk pelanggaran kepatuhan/kedisiplinan.

Terlebih, semua kepala sekolah sudah menandatangani pakta integritas terkait hal ini.

Baca juga: Beda Sikap Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo saat Hadiri Undangan Raja Salman, Posisi Duduk Disorot

Kini warganet khawatir dengan nasib siswi yang berani bicara tersebut, mayoritas dari mereka khawatir siswi itu mendapat perundungan dan dikucilkan

Uswatun juga membongkar kondisi siswi yang ditanya oleh Ganjar Pranowo terkait dugaan kasus ini.

"Terkait siswa yang ditanyai gubernur, saat itu juga kami langsung minta dilakukan pendampingan supaya tidak terjadi perundungan."

"Dan harus dijamin siswa tersebut nyaman dan bisa menjalankan aktivitas seperti biasa sesuai kapasitasnya sebagai peserta didik, tanpa intervensi dari pihak manapun," tandas Uswatun.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved