Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pengakuan Tetangga Ngadenin Rumah Ditembok Akses Lewat Got: Katanya Kami Tak Mampu, Pemkot Bergerak

Terbaru ada pengakuan tetangga Ngadenin yang akses rumahnya ditembok pihak hotel hingga harus mengakses lewat got.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Kompas Video, KGNow
Update pengakuan tetangga Ngadenin soal kisruh akses rumah yang ditutup bangunan hotel di Kota Bekasi. 

TRIBUNJATIM.COM - Begini pengakuan tetangga Ngadenin, warga yang rumahnya ditembok dinding oleh hotel hingga akses masuk harus lewat got.

Nasib Ngadenin dan keluarganya menjadi viral setelah jalan masuk ke rumahnya ditutup bangunan hotel.

Dinding bangunan sebuah hotel di Kota Bekasi berdiri tegak menghalangi jalan masuk ke rumah Ngadenin.

Sehingga akhirnya, Ngadenin dan keluarga terpaksa masuk ke rumah dengan cara melewati saluran air atau got.

Terbaru, ternyata diketahui tak hanya Ngadenin yang mengalami hal serupa tetapi juga tetangganya, pengakuan tetangganya membuka fakta terkait perlakuan pihak pengusaha hotel terhadap masyarakat sekitar.

Selama tiga tahun, pasangan Ngadenin (63) dan Nur (55) berusaha mencari solusi agar akses menuju rumahnya yang tertutup hotel kembali dibuka.

Namun, Ngadenin justru mendapat perlakuan tidak mengenakan dari pihak hotel yang berdiri di dekat rumahnya, Jalan Raya Jatiwaringin, RT 03 RW 04, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi.

Perlakuan tak enak itu disampaikan oleh kuasa hukum Ngadenin, Zaenal Abidin.

"Selama perjuangan tiga tahun, tidak ada titik temu, bahkan Ngadenin sering mendapat perlakuan tidak enak, artinya sering mendapat intimidasi," ujar Zaenal saat ditemui usai mediasi di Kantor Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Rabu (12/7/2023), dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com

Selain Ngadenin, Zaenal menyebut ada satu warga lain yang juga aksesnya rumahnya tertutup hotel.

Baca juga: Solusi Akhir Kasus Pria Ponorogo Tembok Jalan Masih Sulit, 5 Kasus Mirip Bisa Damai, Apa Syaratnya?

"Ibu Peni dan suaminya, beliau juga korban, mengatakan bahwa 'Kami orang kecil, kami tidak akan mampu melawan pengusaha hotel'," ujar Zaenal.

Karena itu, Zaenal bersyukur Pemkot Bekasi mengadakan pertemuan antara pihak hotel, Ngadenin, dan Peni.

Harapannya, mediasi tersebut akan berbuah solusi yang terbaik bagi semuanya, khususnya bagi Ngadenin dan sang istri.

"Makanya dengan adanya undangan untuk mediasi ini adalah kesempatan dan momen kami untuk menyampaikan ke pejabat daerah setempat," ujar Zaenal.

Penampakan akses rumah Ngadenin yang diisolasi tembok hotel sejak 3 tahun belakangan.
Penampakan akses rumah Ngadenin yang diisolasi tembok hotel sejak 3 tahun belakangan. (Kompas.com)

Kata Zaenal, Pemkot Bekasi menyarankan kliennya dan pihak hotel melakukan negosiasi (penawaran) ulang.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved