Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madura

Terungkap Biang Kerok Air Sungai di Pamekasan Berubah Merah, Ternyata Ulah Pegawai Toko: Kadaluarsa

Satreskrim Polres Pamekasan, Madura terus menyelidiki dan menyisir arus sungai sepanjang Dam Klampar yang heboh lantaran berubah warna merah pekat pad

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Kuswanto Ferdian
Sungai Dam Klampar, Pamekan, Madura yang berubah warna merah pekat akibat bubuk pewarna kain batik yang dibuang ke sungai, Senin (10/7/2022). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Satreskrim Polres Pamekasan, Madura terus menyelidiki dan menyisir arus sungai sepanjang Dam Klampar yang heboh lantaran berubah warna merah pekat pada Senin (10/7/2023).

Penyelidikan dan penyisiran ini untuk mencari bukti mengenai penyebab berubahnya warna air sungai dari hulu Dam Klamar hingga ke hilir sungai Kota Pamekasan.

Kasi Humas Polres Pamekasan, IPTU Sri Sugiarto mengatakan, setelah melakukan penyelidikan dan penyisiran, penyidik Satreskrim Polres Pamekasan menemukan sebuah ember di area Dam Klampar tersebut yang didalamnya berisi bungkusan plastik yang terdapat sisa bubuk merah.

Selain itu, penyidik Satreskrim Polres Pamekasan juga mendapati sekitar tepi sungai Dam Klampar terdapat bubuk merah berceceran di sejumlah batu-batu sungai.

Setelah sisa bubuk merah yang ditemukan itu dianalisa, penyidik Satreskrim Polres Pamekasan menyimpulkan bubuk tersebut merupakan pewarna kain pembatik.

Baca juga: Air Sungai di Pamekasan Berubah Warna Merah Darah, Warga Ragu Bisa Dipakai Siram Tanaman

Tercemarnya warna air sungai di sepanjang Kota Pamekasan, Madura berubah warna jadi merah darah. Hal ini membuat warga ragu air sungai bisa dimanfaatkan untuk cuci baju ataupun siram tanaman
Tercemarnya warna air sungai di sepanjang Kota Pamekasan, Madura berubah warna jadi merah darah. Hal ini membuat warga ragu air sungai bisa dimanfaatkan untuk cuci baju ataupun siram tanaman (TRIBUNJATIM.COM/Kuswanto Ferdian)

 

Baca juga: DLH Turun Tangan Uji Kandungan Air Sungai di Pamekasan Berubah Warna Merah, Tercemar Pewarna Kain?

"Penyidik Polres Pamekasan langsung mendatangi pedagang yang menjual bubuk pewarna batik di area Dam Klampar tersebut," kata IPTU Sri Sugiarto, Jumat (14/7/2023).

Diketahui, bubuk merah yang ditemukan di area Dam Klampar ini adalah pewarna kain batik berjenis Remasol. 

Penuturan IPTU Sri, pedagang yang didatangi penyidik Satreskrim Polres Pamekasan ini mengakui menjual bubuk pewarna batik berjenis Remasol tersebut.

Berbekal informasi ini, penyidik Satreskrim Polres Pamekasan meminta keterangan lebih dalam terhadap beberapa pegawai yang bekerja di toko itu.

Terungkap salah satu pegawai toko mengaku sengaja membuang bubuk Remasol itu ke sungai Dam Klampar dengan alasan kedaluwarsa.

Baca juga: Hasil Uji Lab Air Sungai Pamekasan Warna Merah, Ada Kandungan Bikin Gatal dan Sesak Bila Dikonsumsi

Baca juga: DLH Turun Tangan Uji Kandungan Air Sungai di Pamekasan Berubah Warna Merah, Tercemar Pewarna Kain?

"Bubuk Remasol yang dibuang ke sungai Klampar itu sekitar 15 kilo," ungkap IPTU Sri.

Menurut mantan Kapolsek Palengaan ini, alasan karyawan toko berinisial M (29) tersebut membuang bubuk ini ke sungai Dam Klampar karena tidak laku.

Biasanya dia membuang bubuk Remasol tersebut ketika musim hujan, atau ketika air sungai meluap dan banjir.

"Karena sudah 1 tahun tidak laku dan juga kedaluwarsa makanya dibuang ke sungai," ujarnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved