Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Hasil Uji Lab Air Sungai Pamekasan Warna Merah, Ada Kandungan Bikin Gatal dan Sesak Bila Dikonsumsi

Uji laboratorium mengenai kandungan zat kimia yang terdapat pada aliran sungai sepanjang Dam Klampar hingga wilayah sungai Kota Pamekasan, Madura yang

Penulis: Kuswanto Ferdian | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim.com/Kuswanto Ferdian
Sungai Dam Klampar, Pamekan, Madura yang berubah warna merah pekat akibat bubuk pewarna kain batik yang dibuang ke sungai, Senin (10/7/2022). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kuswanto Ferdian 

TRIBUNJATIM.COM, PAMEKASAN - Uji laboratorium mengenai kandungan zat kimia yang terdapat pada aliran sungai sepanjang Dam Klampar hingga wilayah sungai Kota Pamekasan, Madura yang berubah merah pekat pada Senin 10 Juli 2023 telah keluar.

Sampel air sungai yang berubah warna merah pekat ini diuji di laboratorium Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep.

Wakil Bupati Pamekasan, Fattah Jasin mengatakan, sampel uji laboratorium untuk mengetahui kandungan zat kimia yang terdapat pada aliran sungai di Dam Klampar yang berubah warna merah ini diuji di laboratorium DLH Sumenep.

Alasannya karena Pamekasan minim laboratorium untuk menguji kandungan air sungai yang berubah warna merah pekat tersebut.

"Pamekasan laboratoriumnya sangat minim. Kami bergerak ke DLH Sumenep yang punya laboratorium," kata Fattah Jasin, Kamis (13/7/2023).

Baca juga: Air Sungai di Pamekasan Berubah Warna Merah Darah, Warga Ragu Bisa Dipakai Siram Tanaman

Baca juga: DLH Turun Tangan Uji Kandungan Air Sungai di Pamekasan Berubah Warna Merah, Tercemar Pewarna Kain?

Pendapat Fattah sangat memungkinkan laboratorium DLH Sumenep bisa mengeluarkan 20 rekomendasi hasil kandungan zat kimia untuk dinyatakan perubahan warna air sungai di Dam Klampar tersebut berdampak atau tidak terhadap pencemaran lingkungan. 

Kata dia, dari 20 rekomendasi yang diharapkan juga masih terdapat keterbatasan hasil dari laboratorium DLH Sumenep.

"Hasil labnya ini bisa dikategorikan tidak terlalu banyak berdampak terhadap pencemaran lingkungan," ujar Fattah.

Wabup berkumis ini juga mengungkapkan, dari 20 rekomendasi hasil uji lab yang diharapkan Pemkab Pamekasan, hanya keluar 7 rekomendasi saja.

Dari 7 rekomendasi hasil uji lab itu mengenai suhu air sungai yang berubah warna merah pekat ini keluar 29 derajat.

Seharusnya kata dia sesuai standar baku mutu air antara 22 sampai 28 derajat.

"Artinya tidak terlalu banyak pengaruh kalau 29 derajat, standarnya 28 derajat," ungkap Fattah.

Selain itu, PH asam atau basah yang biasannya baku mutu standar airnya 6 sampai 9, keluar hasil uji lab angka 8. 

Penilaian Fattah, hasil PH asam atau basah aliran air sungai di Dam Klampar tersebut PHnya masih terpenuhi.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved