Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Terduga Pelaku Mutilasi di Turi Sleman, Ternyata Tak Pernah Kumpul dengan Warga Sekitar

Inilah sosok terduga pelaku mutilasi di Turi Sleman. Terduga pelaku ternyata tak pernah kumpul dengan warga.

Editor: Januar
Tribunjogja.com/Ahmad Syarifudin
Tim pencari potongan tubuh, dari SAR dan jajaran Polresta Sleman, menemukan organ menyerupai usus di sungai Bedog, tepatnya di bawah Jembatan Becici, Kalurahan Wonokerto, Turi, Sleman setelah memperluas jangkauan pencarian, Kamis (13/7/2023). 

TRIBUNJATIM.COM- Inilah sosok terduga pelaku mutilasi di Turi Sleman.

Terduga pelaku ternyata tak pernah kumpul dengan warga.

Terungkap pula ternyata selama ini sosok tersebut kerja di sebuah resto.

Dilansir dari TribunStyle, kasus mutilasi di Turi, Sleman kini memasuki babak baru, terduga pelaku mutilasi telah diamankan polisi.

Pihak berwajib dikabarkan telah menangkap teduga pelaku yang kabur ke Jawa Barat.

Tim Tribunjogja.com menelusuri jejak terduga pelaku ke daerah indekosnya di Krapyak, Triharjo, Sleman.

Ngatijo, Ketua RT 04 RW 19, Krapyak, Triharjo, Sleman mengatakan dirinya juga belum kenal dengan terduga pelaku.

Hal ini karena terduga pelaku sibuk bekerja dan tidak pernah kumpul dengan warga setempat.

“Saya belum pernah ketemu, gak tahu wajahnya. Katanya yang punya kos, dia kerja di restoran,” tutur Ngatijo kepada Tribunjogja.com, Sabtu (16/7/2023).

Baca juga: BREAKING NEWS: Beredar Kabar Pelaku Pembunuhan Perempuan dalam Karung di Kediri Terungkap

Terduga pelaku menyewa satu kamar kos yang dimiliki oleh seorang warga RT tersebut.

Dari tiga kamar yang ada, dia tinggal di kamar paling ujung dan memiliki satu teman kos.

Ngatijo menjabarkan, sebenarnya sudah ada peraturan siapapun yang menginap di situ harus lapor ke RT.

Namun, terduga pelaku ini belum laporan ke RT bahwa akan indekos di situ.


Didatangi Polisi Kamis Malam

Di hari Kamis (13/7/2023), satu hari setelah penemuan potongan kaki di Sungai Bedog, Turi, Sleman, ada anggota Polda yang datang ke rumah Ngatijo.

Dia menceritakan, anggota Polda itu datang untuk meminta bantuan Ngatijo menuju rumah pemilik kos terduga pelaku.

“Sebenarnya, masih praduga. Kamis malam, sekitar jam 23.00 WIB itu, petugas minta izin ke saya untuk ke kamar kosnya. Saya bingung, apa tidak ganggu, akhirnya saya arahkan agar bersama petugas ronda, karena sudah malam,” jelas dia.

Ia mengungkap, terduga pelaku sempat pulang ke indekos di malam Kamis atau hari Rabu.

Itu adalah hari di mana potongan kaki dan tangan ditemukan di Sungai Bedog, Turi, Sleman.

“Setelah itu, gak pulang lagi,” terang Ngatijo.


Setahun Kos

Reno, teman kos terduga pelaku mengatakan, terduga memang tak pernah bersosialisasi.

Meski kamar mereka sebelahan, tapi terduga pelaku tak banyak bicara.

“Paling cuma kerja mas, libur mas, gitu aja ngomongnya. Gak pernah ngobrol padahal udah satu tahun di sini,” katanya.

Terduga pelaku, kata dia, juga tidak pernah kumpul dengan warga setempat lantaran bekerja dari pagi hingga malam.

Reno mengakui dirinya tidak tahu kalau teman kosnya adalah terduga pelaku mutilasi di Turi, Sleman.

“Biasa saja saya, karena sebelumnya gak tahu, pas dia nempatin di kamar sini juga tidak ada masalah. Santai saja,” tutup dia.

Kasus serupa juga terjadi di tempat lainnya beberapa waktu lalu.

Satreskrim Polres Ponorogo kembali melakukan olah TKP di lokasi dugaan pembunuhan di RT 02 RW 02, Dusun Jatisari, Desa Semanding, Kecamatan Jenangan, Kabupaten Ponorogo.

Pantauan wartawan Tribunjatim.com, beberapa anggota Satreskrim Polres Ponorogo mendatangi lokasi dugaan pembunuhan. Mereka mengajak pemilik untuk membuka rumah yang terkunci.

Setelahnya, anggota Satreskrim Polres Ponorogo melepas daun pintu kamar yang sebelah timur. Pun mengambil salah satu lantai keramik. 

“Kami olah tkp ke empat. Didasari adanya info medsos (media sosial) dengan penemuan mayat di tol ngawi,” ujar Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Nikolas Bagas Yudhi Kurnia, Jumat (30/6/2023).

Sehingga, kata dia, selepas mengambil sampel beberapa bagian tubuh, anggota bergerak ke lokasi dugaan pembunuhan. Dia mengaku mengambil daun pintu dan keramik.

“Kami ambil sampel darah di pintu, keramik maupun tembok yang diduga ada bercak darahnya,” kata mantan Kasatreskrim Polres Nganjuk ini.

Hasilnya nanti, baik itu sampel dari beberapa tubuh mayat yang terbungkus karpet maupun bercak darah di lokasi bakal dilakukan pencocokan. Tentu dengan bantuan tim forensik Polda Jatim.

“Kami cocokkan sampel-sampel itu. Apakah memang dugaan pembunuhan di Ponorogo atau lokasi lain,” pungkasnya.

Sebelumnya, Warga RT 02 RW 02, Dusun Jatisari, Desa Semanding, Kabupaten Ponorogo, geger akibat salah satu rumah kontrakan milik Sunardi wargadesa setempat ditemukan bercak darah di pintu dan jendela.

Orang yang sebelumnya mengontrak tersebut, dikabarkan sudah menghilang sejak Jumat (23/6/2023) malam. Pun tirai serta karpet yang berada di dalam rumah juga telah lenyap.

Pantuan di lokasi, rumah yang diduga menjadi lokasi pembunuhan itu cukup terpencil.

Di depan rumah sudah terpasang Police Line tanda bahwa pihak kepolisian sudah turun untuk melakukan olah TKP.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved