Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Trenggalek

Trenggalek Terus Diguyur Hujan, Kasus Demam Berdarah Bermunculan

Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penularan penyakit Demam Ber

tribunjatim.com/Sofyan Arif Candra
Fogging Dilakukan di Desa Karanganom, Kecamatan Durenan, Trenggalek 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Nertwork, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek, mengimbau masyarakat untuk mewaspadai penularan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Apalagi, saat ini Kabupaten Trenggalek masih terus diguyur hujan mulai dari intensitas rendah hingga intensitas tinggi.

Kepala Dinkes Kabupaten Trenggalek, Sunarto mengatakan sudah ada puluhan kasus yang tersebar di beberapa wilayah Trenggalek

"Sudah ada 79 kasus per 14 Juli 2023," kata Sunarto, Minggu (16/7/2023).

Untuk menekan penularan DBD, masyarakat diharapkan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Yang utama adalah mencegah adanya genangan air yang menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti yang menjadi perantara penularan DBD.

Dalam kesempatan lain, Kepala Desa Karanganom, Kecamatan Durenan, Muntingah mengatakan ada dua warganya yang terinfeksi demam berdarah.

Begitu muncul dua kasus tersebut lingkungan di sekitar pasien yang terinfeksi demam berdarah langsung dilakukan fogging serta memberikan Abate (obat pembasmi jentik-jentik nyamuk).

Baca juga: Kasus Demam Berdarah di Sumenep Meningkat, Dinkes P2KB Imbau Masyarakat Terapkan 3 M Plus

"Kami berhubungan dengan dinas terkait, Dinas Kesehatan Trenggalek dan Puskesmas. Akhirnya dari Trenggalek ditanggapi di fogging agar nyamuk yang menyerang warga nyamuk Aedes aegypti bisa hilang dan musnah," ujar Muntingah.

Pihaknya juga mengajak elemen masyarakat untuk segera gotong royong membersihkan lingkungan rumah masing-masing terutama selokan dan tempat-tempat yang berpotensi terdapat genangan air.

Muntingah sendiri menduga munculnya DBD di desanya karena tingginya curah hujan yang menyebabkan nyamuk Aedes aegypti berkembang cepat.

"Jentik-jentiknya ini bisa ada di kamar mandi, di bak-bak yang mungkin tidak diganti airnya. Termasuk genangan air hujan di wadah dan lain sebagainya," ucapnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved