Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Jatim

Lamongan Mencekam, Para Pesilat Bikin Onar saat Konvoi, Polisi Jadi Korban Lemparan Batu

Suasana di Lamongan mendadak mencekam. Para pesilat bikin onar hingga melukai para polisi.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Januar
TribunJatim.com/ Hanif Manshuri
Suasana di Jalan Raya Tikung yang cukup mencekam. Polisi sampai harus mengeluarkan tembakan gas air mata dan water canon, Jumat (21/7/2023) malam 

Pembinaan tersebut juga disertai dengan pemberian sanksi atas konsekuensi pelanggaran yang ditemukan petugas.

Bagi yang kedapatan tidak membawa kelengkapan surat mengemudi dan keabsahan kepemilikan motor, akan dikenai sanksi tilang dan penyitaan kendaraan.

"Hanya didata, pembinaan dan yang kedapatan melanggar lalin dilakukan penilangan," ujar mantan Kanit Reskrim Polsek Dukuh Pakis dan Karang Pilang Polrestabes Surabaya itu.

Merasa syok aksi konvoinya bersama teman-teman anggota Perguruan Pencak Silat lain mendadak dibubarkan oleh aparat kepolisian yang melakukan penyekatan, ternyata membuat seorang pesilat berinisial AR menangis.

Kepada awak media, AR mengaku baru saja menghadiri acara pengesahan 978 orang anggota Pencak Silat baru, di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo.

Setelah itu, ia berencana mengikuti konvoi arak-arakan dari Sidoarjo melintas ke Surabaya. Lalu kembali pulang ke rumah di kawasan Kelurahan Sepanjang, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, dengan melintasi lajur perbatasan Kecamatan Gayungan, Surabaya.

Ternyata, saat melintas di Bundaran Waru, ratusan orang polisi sudah bersiaga menghalai mobilitas pergerakan massa konvoi. Apes, belum sempat bermanuver untuk putar balik menghindari penyekatan. Motornya sudah dihentikan paksa.

AR terpaksa bersama dengan puluhan teman pesilat lainnya, untuk dikeler ke posko terdekat. Ia ternyata terbukti membawa bendera dan kaos hitam. AR akhirnya menjalani pembinaan di lokasi.

Satu hal yang bikin AR akhirnya mewek di tengah mengikuti pembinaan dan siraman rohani tengah malam itu, adalah karena motornya yang tanpa dilengkapi STNK tersebut, terpaksa disita anggota Satlantas Polrestabes Surabaya.

Apalagi, lanjut AR, motor tersebut sejatinya milik sang ibunda, untuk dipergunakan beraktivitas sehari-hari di rumah. Ia takut, jika ibundanya di rumah bakal mendampratnya gegara motor disita Polisi, dan baru bisa diambil pada Selasa (25/8/2023) mendatang.

"Saya takut dimarahi ibu mas. Itu sepeda motor cuman satu dirumah dan dibuat sehari-hari," pungkas AR seraya menyeka air mata dari pipinya.

Razia penyekatan mobilisasi massa konvoi anggota Perguruan Pencak Silat di beberapa perbatasan wilayah Kota Surabaya, bukan cuma dilakukan oleh Polrestabes Surabaya. Namun, juga melibatkan pengurus Perguruan Pencak Silat yang ada di Jatim, dan Surabaya.

Ketua Pengamanan Teratai Kota Surabaya Sadam mengatakan, pihaknya hampir setiap tahun dan dalam beberapa momen tertentu selalu dilibatkan dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Kota Surabaya.

Termasuk, salah satunya agenda operasi dan razia penyekatan mobilisasi konvoi massa anggota Perguruan Pencak Silat yang dilakukan oleh Polrestabes Surabaya, di Bundaran Waru, Surabaya.

"Kami ikut dalam pengamanan bersama Polrestabes Surabaya untuk antisipasi kamtibmas, karena di Sidoarjo ada acara pengesahan. Tiap tahun kami berkomunikasi dan saling berkolaborasi dengan jajaran kepolisian," ujar Sadam, pada awak media.


Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved