Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Pantas SMA di Tulungagung Nekat Jual Mahal Kain Seragam? Diduga Untung Ratusan Juta, Bahannya Tipis

Sejumlah SMA/SMK Negeri di Tulungagung menjual kain seragam dan atribut siswa baru dengan harga mahal hingga viral di media sosial. Alasan terkuak?

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Pantas SMA di Tulungagung Nekat Jual Mahal Kain Seragam? Diduga Untung Ratusan Juta 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM - Kasus sekolah di Tulungagung jual mahal kain seragam tengah menjadi sorotan.

Diketahui, SMA/SMK Negeri di Tulungagung menjual kain seragam dan atribut siswa baru dengan harga mahal hingga viral di media sosial.

Alasan di balik nekatnya sekolah itu membuat publik bertanya-tanya.

Sebelumnya, beberapa guru mengungkapkan, fenomena paket kain seragam mahal ini sudah terjadi beberapa tahun lalu.

Seluruh kain seragam dikirim dalam bentuk gelondongan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur.

Dikatakan bahwa Dinas Pendidikan pula yang mematok harga dasar, kemudian pihak sekolah bisa menaikkan harganya sendiri.

Kenaikan harga ini biasanya untuk ongkos potong kain.

“Sekolah masih dibebani memotong kain sesuai kebutuhan para siswa. Makanya ada perbedaan harga di setiap sekolah, karena biaya potongnya juga beda-beda,” ungkap seorang guru sebuah SMA, sebut saja Oki.

Masih menurut Oki, sebenarnya tidak ada kewajiban dari Dinas Pendidikan provinsi untuk menjual kain itu pada siswa baru.

Namun para kepala sekolah juga tidak mau dianggap tidak patuh jika kainnya sama sekali tidak laku.

Baca juga: Ternyata Seluruh SMA/SMK Negeri di Tulungagung Jual Seragam Mahal, Mengaku Perintah dari Provinsi

Karena itu, kepala sekolah yang biasanya berupaya agar kain kiriman dari Dinas Pendidikan provinsi ini terbeli oleh siswa baru.

“Akhirnya muncul intimidasi, jika membeli di luar, warna kainnya tidak sama,” ucap Oki.

Kain seragam yang pasti terbeli adalah seragam khas sekolah, batik dan almamater.

Hebatnya lagi, lanjut Oki, Dinas Pendidikan provinsi melayani ketiga jenis kain seragam itu, padahal di setiap sekolah warnanya berbeda-beda.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved