Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Magetan

Warga PSHT yang Lakukan Ritual di Gunung Lawu Magetan Tewas, Begini Kesaksian Pendaki Lain

Seorang warga PSHT yang sedang melakukan ritual di Gunung Lawu Magetan tewas, begini kesaksian pendaki lain.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Febrianto Ramadani
Seorang pendaki di Gunung Lawu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, tewas, Minggu (23/7/2023). Petugas lakukan evakuasi. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Seorang pendaki di Gunung Lawu, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, tewas, Minggu (23/7/2023).

Tim gabungan dari Perhutani, TNI-Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan melakukan proses evakuasi.

Koordinator Tim Gabungan, Hendrik, menjelaskan, diketahui identitas korban bernama Lasmianto, asal Desa Mantren, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan

Dia mengatakan, korban tercatat sebagai rombongan warga PSHT yang sedang melakukan ritual.

Total ada 12 anggota yang diterjunkan dalam operasi evakuasi tersebut.

"Kami kirimkan satu kru lagi untuk estafet menyambut jasad. Tim evakuasi kami tambah, dengan SPKT Polsek Plaosan," ujarnya.

Jasad korban ditemukan tidak bernyawa di Pos 3 Pendakian Gunung Lawu via Cemorosewu Magetan

Di tempat yang sama, Kapolsek Plaosan, AKP Joko Yuwono membenarkan adanya pendaki yang meninggal tersebut.

Namun mengenai penyebabnya, masih dalam penyelidikan.

Baca juga: Bocah 10 Tahun Hilang 24 Jam Lebih di Gunung, Akhirnya Selamat Bertahan Hidup, Dipuji Luar Biasa

"Kami tunggu jasadnya tiba. Setelah itu dilakukan penyelidikan lebih lanjut," tandas AKP Joko Yuwono.

Sementara itu, seorang saksi mata, Edy Raharjo yang merupakan pendaki asal Madiun mengaku sempat bertemu dengan rombongan korban.

"Kebetulan sama-sama mendirikan tenda kemah di Pos 3. Kami tahu ada pendaki meninggal itu pada saat kemas-kemas tenda," ujar Edy.

Waktu itu, lanjut dia, Relawan Pos Pendakian Cemorosewu Jarwo, bertanya kepadanya mengenai informasi ada orang yang meninggal.

Baca juga: Kirab Upacara Ritual 1 Suro 2023 di Kediri, Peserta Kenakan Baju Adat Tanpa Alas Kaki

"Namun saya jawab tidak tahu. Selang beberapa menit, saya diminta tolong pendaki lain, membangunkan seseorang yang tidur di bangunan Pos 3 itu," kata Edy.

"Setelah itu saya memanggil relawan tadi, yang kebetulan turun belum jauh. Kemudian saya dimintai keterangan sebagai saksi bersamanya. Diperiksa identitasnya," jelasnya.

Karena baterai alat komunikasi saat itu tidak dapat menghubungi pos pendakian, petugas terpaksa turun.

Edy diminta untuk menunggu sebentar di lokasi hingga tim evakuasi tiba. 

Baca juga: BREAKING NEWS: Gunung Semeru Kembali Erupsi, Warga Diingatkan Bahaya Lontaran Baju Pijar

"Mungkin kalau korban meminta tolong masih bisa selamat. Saya bawa perlengkapan mendaki mulai obat-obatan selimut dan lain sebagainya," ucapnya. 

"Saya kira korban ini meninggal karena kedinginan, cuaca sangat dingin malam itu. Korban saat naik gunung minim peralatan keselamatan. Hanya bawa selimut tipis. Tidak menolong ketika udara sangat dingin," tuntasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved