Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Selain Puasa Tasua dan Asyura, ini Amalan-amalan Sunnah yang Baik Dikerjakan di Bulan Muharram

Selain Puasa Tasua dan Puasa Asyura, ada amalan sunnah lainnya yang bisa dikerjakan di bulan Muharram.

freepik.com
Amalan sunnah di bulan Muharram selain puasa Asyura dan Tasua. 

TRIBUNJATIM.COM - Selain Puasa Tasua dan Puasa Asyura, ada amalan sunnah lainnya yang bisa dikerjakan di bulan Muharram.

Pendakwah Ustaz Adi Hidayat menjelaskan macam-macam amalannya.

Bulan Muharram diisyaratkan oleh Nabi Muhammad SAW termasuk bulan hurum atau bulan mulia.

Sebab itu dianjurkan bagi umat muslim memperbanyak amal shaleh.

Ustaz Adi Hidayat mengimbau agar tidak berbuat buruk atau mengerjakan hal-hal yang diharamkan di momentum bulan Muharram.

Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bulan Muharram khusus untuk melatih diri meninggalkan perbuatan haram.

Baca juga: Puasa Asyura 10 Muharram Sekaligus Qadha Utang Ramadan, Bolehkah? Buya Yahya Ungkap Hukumnya

"Bulan Muharram termasuk di antara empat bulan hurum, bulan untuk berlatih meninggalkan segala yang haram, terlarang, sehingga dengan meninggalkan yang salah, yang sholeh diharapkan bisa naik ke permukaan," terang Ustaz Adi Hidayat dilansir dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, dikutip via Banjarmasin Post, Rabu (26/7/2023).

Bulan Muharram melatih umat muslim agar tidak terjebak pada segala hal yang dilarang atau keburukan.

Maka jangan pernah menempatkan sesuatu yang bukan pada tempatnya saat memasuki bulan mulia termasuk bulan Muharram.

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan hadits berikut:

في كلهن، ثم اختص من ذلك أربعة أشهر فجعلهن حراما، وعظم حرماتهن، وجعل الذنب فيهن أعظم، والعمل الصالح والأجر أعظم.

“(Janganlah kalian menganiaya diri kalian) dalam seluruh bulan. Kemudian Allah mengkhususkan empat bulan sebagai bulan-bulan haram dan Allah pun mengagungkan kemuliaannya. Allah juga menjadikan perbuatan dosa yang dilakukan di dalamnya lebih besar. Demikian pula, Allah pun menjadikan amalan shalih dan ganjaran yang didapatkan di dalamnya lebih besar pula” (Tafsir Ibnu Katsir: 3/26).

Maka dianjurkan di bulan Muharram untuk meningkatkan amal sholeh.

Baca juga: Niat Puasa Tasua yang Dikerjakan Tanggal 9 Muharram atau 27 Juli 2023, Menghapus Dosa Setahun

Di antaranya memperbanyak sholat, infak, meningkatkan doa, interaksi dengan Alquran, dan sebaiknya mengerjakan amalan yang mampu mengumpulkan amalan lainnya yaitu puasa.

"Sangat dianjurkan puasa di bulan hurum dan sangat disukai oleh Nabi SAW, karena itu silakan perbanyak puasa di bulan Al-Muharram," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Perbanyak maknanya boleh setiap hari, satu atau dua hari, berapa saja semampu yang bisa dikerjakan.

Esensi dengan puasa dapat membantu umat muslim meninggalkan segala sesuatu yang haram dan turut membangkitkan semangat beramal shaleh lainnya.

Bulan Muharram sebagaimana dijelaskan dalam Alquran adalah bulan Allah yang mulia di antara 12 bulan lainnya.

Ilustrasi bulan Muharram.
Ilustrasi bulan Muharram. (Pngtree)

Surat At-Taubah Ayat 36


إِنَّ عِدَّةَ ٱلشُّهُورِ عِندَ ٱللَّهِ ٱثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِى كِتَٰبِ ٱللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ ٱلدِّينُ ٱلْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا۟ فِيهِنَّ أَنفُسَكُمْ ۚ وَقَٰتِلُوا۟ ٱلْمُشْرِكِينَ كَآفَّةً كَمَا يُقَٰتِلُونَكُمْ كَآفَّةً ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلْمُتَّقِينَ

Inna 'iddatasy-syuhụri 'indallāhiṡnā 'asyara syahran fī kitābillāhi yauma khalaqas-samāwāti wal-arḍa min-hā arba'atun ḥurum, żālikad-dīnul-qayyimu fa lā taẓlimụ fīhinna anfusakum wa qātilul-musyrikīna kāffatang kamā yuqātilụnakum kāffah, wa'lamū annallāha ma'al-muttaqīn

Artinya:

Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.

"Penamaan Al-Muharram tidak hanya merujuk kepada waktu bulan pertama di tahun Hijriyah, lebih dari itu memberikan kesan pembelajaran mentransformasikan diri lebih baik, lebih shaleh dengan memulai meninggalkan segala yang dilarang," urai Ustadz Adi Hidayat.

Berita jatim terkini lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved