Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

7 Anak Harimau YouTuber Alshad Ahmad Mati, Aliansi Pecinta Satwa Liar Pertanyakan Izin Penangkaran

7 anak harimau milik YouTuber Alshad Ahmad mati, Aliansi Pecinta Satwa Liar Pertanyakan Izin penangkaran dari KLHK.

Kolase Tribun Jatim Network/Instagram.com/alshadahmad
Koordinator Aliansi Pecinta Satwa Liar Indonesia (Apecsi), Singky Soewadji menyesalkan kematian harimau yang dipelihara oleh YouTuber Alshad Ahmad, Jumat (28/7/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Aliansi Pecinta Satwa Liar Indonesia (Apecsi) angkat bicara soal kasus kematian tujuh ekor harimau yang dipelihara oleh YouTuber Alshad Ahmad.

Apecsi mempertanyakan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang dikeluarkan untuk penangkaran mamalia tersebut.

Apecsi mengungkapkan, untuk bisa menangkarkan harimau benggala, perlu izin yang cukup ketat.

"Harimau adalah sarwa liar, bukan hewan peliharaan atau pet," kata Koordinator Aliansi Pecinta Satwa Liar Indonesia (Apecsi), Singky Soewadji di Surabaya, Jumat (28/7/2023).

Apalagi, hewan tersebut harus didatangkan dari luar negeri.

"Dari informasi yang kami terima, bisa saya tangkap bahwa ini jenis harimau benggala, masuk Appendix II dan bukan satwa asli Indonesia," kata pemerhati satwa ini.

Karenanya, harimau benggala tetap dalam kategori satwa liar yang dilindungi oleh undang-undang.

Selain status pemelihara/pemilik, juga harus ada lokasi yang memenuhi kriteria. Hal ini harus melalui pemeriksaan secara ketat.

Baca juga: Deretan Kontroversi Alshad Ahmad yang Kini Dikritik Imbas 7 Harimau Peliharaan Mati, sempat Trending

"Pemberian izin impor dan izin memelihara walau untuk ditangkarkan, jelas menyalahi prosedur. Dalam hal ini jelas ada prosedur impor dan kepemilikan yang dilanggar dan tidak patut," kata Singky Soewadji.

Kematian berulang dari satwa milik Alshad Ahmad tersebut, menimbulkan dugaan penyebab kematian dikarenakan virus.

Di antaranya, Canine Distemper Virus (CDV), virus yang biasanya juga ditularkan anjing.

Hal ini diperkuat dengan rataan usia harimau yang meninggal hingga kondisi habitat sebagai lokasi penangkaran.

"Berbicara soal kematian, usia harimau di bawah setahun rawan distemper. Prediksi saya ini akibat distemper," kata Singky memberikan dugaan.

Baca juga: Sosok dan Biodata Alshad Ahmad yang Disalahkan setelah Akui 7 Harimaunya Mati, KLHK Siap Selidiki

"Bisa juga karena pneumonia. Infeksi pada paru-paru karena satwa liar yang dipelihara di luar habitat sangat rawan terserang pneumonia," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved