Berita Jatim
Curhat Ortu Siswa SMA di Tuban Wajib Bayar Uang Seragam Rp 1,2 Juta, Terungkap Rincian Kainnya
Setelah viral pembayaran uang seragam di beberapa daerah di Jawa Timur, kini pembayaran seragam terjadi di SMA di Tuban.
Penulis: M Sudarsono | Editor: Januar
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mochamad Sudarsono
TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Wali murid siswa SMA di Tuban mengeluhkan uang seragam.
Setelah viral pembayaran uang seragam di beberapa daerah di Jawa Timur, kini pembayaran seragam terjadi di SMA di Tuban.
Obrolan ibu-ibu kian nyaring, setelah siswa baru yang akan masuk diminta membayar uang seragam jutaan rupiah.
Sejumlah wali murid SMA Negeri 1 Bangilan itupun mengeluhkan tingginya biaya tarikan bagi siswa tahun ajaran 2023/2024.
Pihak sekolah meminta orang tua membayar seragam senilai Rp 1.200.000.
"Siswa baru perempuan diminta Rp 1,2 juta untuk pembayaran seragam dan atribut sekolah," keluh CSR, orang tua wali murid kepada wartawan, Minggu (30/7/2023).
CSR menjelaskan, setelah melakukan pembayaran siswa baru akan mendapat 3 stel kain, 1 stel kaos olahraga, atribut lengkap dan 1 jilbab putih serta coklat.
Baca juga: Wali Kota Kediri Instruksikan Siswa SD dan SMP Tak Wajib Beli Seragam di Koperasi Sekolah
Bahkan selain tarikan iuran seragam, sebelumnya siswa pada tahun ajaran 2022/2023 juga ditarik uang gedung sebesar Rp 2.200.000.
Menurutnya, iuran uang gedung bisa dicicil selama setahun.
Namun saat siswa akan melakukan ujian semester, uang yang dicicil harus sampai Rp 1.500.000 sebagai syarat pengambilan kartu ujian.
"Sisanya harus lunas agar bisa mengambil raport, saat naik kelas dua nanti juga harus bayar Rp 300 daftar ulang. Sebenarnya keberatan, tapi mau gimana lagi," terangnya.
Sementara itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bojonegoro-Tuban, Adi Prayitno, dikonfirmasi terkait iuran seragam yang dikeluhkan wali murid belum memberikan jawaban.
Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di Tulungagung.
Orang tua siswa SMAN 1 Kedungwaru Tulungagung mengaku harus membeli paket seragam lewat sekolah dengan harga mencapai Rp 2.360.000.
Harga itu untuk 10 jenis seragam, mulai putih abu-abu, pramuka, batik, khas, jas almamater, kaus olahraga, ikat pinggang, tas, atribut dan jilbab bagi siswi muslimah yang berjilbab.
Seluruh paket seragam ini masih berupa kain, kecuali kaus olahraga yang dibagikan dalam bentuk jadi.
Namun ternyata harga yang dipatok SMAN 1 Kedungwaru jauh di atas harga pasaran seragam terbaik.
Kain untuk satu setel seragam putih abu-abu dipatok Rp 359.400.
Sementara di pasaran, harga satu setel seragam jadi yang terbaik hanya Rp 170.000.
“Harga Rp 170.000 itu kainnya dingin seperti masuk lemari es,” ucap Rudi, seorang pedagang seragam yang diajak Tribun Jatim Network membandingkan harga, Kamis (20/7/2023).
Lalu kain untuk satu setel seragam pramuka dipatok Rp 315.850, sedangkan di pasaran harga satu setel seragam pramuka terbaik hanya Rp 180.000.
Kain seragam batik dipatok Rp 383.200, sedangkan di pasaran harga satu setel seragam batik jadi sekitar Rp 205.000.
Kain seragam khas sekolah dipatok Rp 440.550, sedangkan di pasaran dijual Rp 267.000.
Lalu kain jilbab dipatok Rp 160.000, sedangkan jilbab terbaik di toko seragam hanya Rp 50.000.
“Untuk jilbab yang biasa sekitar Rp 30.000, Rp 35.000. Yang paling baik Rp 45.000 sampai Rp 50.000,” ungkap Rudi.
Jenis seragam lain, Rudi tidak bisa menyebut harga, karena tidak berjualan jenis yang sama.
Dari data yang dibagikan orang tua siswa, kain jas almamater dipatok Rp 185.000, satu setel kaus olahraga Rp 130.000, ikat pinggang Rp 36.000, tas Rp 210.000, dan atribut Rp 140.000.
Salah satu orang tua siswa, Emon (nama samaran), mengatakan, uang seragam wajib lunas di hari Rabu (12/7/2023) kemarin.
Jika ada orang tua siswa tidak bisa melunasi, wajib mengajukan surat keterangan tidak mampu (SKTM) dari desa.
“Maunya bisa diangsur, tapi ini wajib lunas hari Rabu minggu lalu. Kalau tidak, pilihannya bawa SKTM,” ucap Emon, saat ditemui, Kamis (20/7/2023).
Emon pun mengakui harga kain yang dibagikan lebih mahal dibanding harga seragam jadi di pasaran.
Bahkan ongkos jahit satu setel seragam pun harganya hampir sama dengan beli seragam jadi.
Emon mencontohkan, ongkos jahit seragam putih abu-abu bisa mencapai Rp 150.000.
Padahal harga itu jika ditambah Rp 20.000 saja sudah dapat seragam jadi, tanpa perlu menjahit.
“Kalau jas almamater, biayanya paling tidak Rp 200.000. Pramuka, putih abu-abu Rp 150.000,” ungkapnya.
Sehingga, lanjut Emon, harga total untuk seragam putih abu-abu saja mencapai Rp 500.000, dengan rincian Rp 359.400 harga kain dan Rp 150.000 ongkos jahit.
Emon pun mempertanyakan kelebihan harga yang sangat mencolok ini.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
uang seragam
Tuban
SMA Negeri 1 Bangilan
Adi Prayitno
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita Jatim terkini
| Apa Itu Pisang Cavendish? Bisa Buat Bayar PBB di Bringinan Ponorogo, Kades Barno: Tidak Hanya Nagih |
|
|---|
| Sosok Eron Ariodito Adik Wagub Jatim Emil Dardak Merantau ke Swedia, Kerja Sebagai AI Engineer |
|
|---|
| Sosok Kades di Jombang Diduga Lecehkan Istri Orang, Awalnya Ngaku Khilaf Kini Merasa Dirinya Korban |
|
|---|
| Sosok Memed Thomas Alva Edhi Sound Horeg Viral, Dunia Sound System Sudah Jadi Passionnya Sejak Kecil |
|
|---|
| Pemerintah Diminta MUI Jangan Biarkan Sound Horeg Gegara Persoalan Ekonomi, Kini Ada Fatwa Haramnya |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Kwitansi-pembayaran-seragam-SMA-Negeri-1-Bangilan-atau-bisa-ilustrasi-seragam-sekolah.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.