Berita Lamongan
Berkah Kemarau Bagi Petani Semangka di Lamongan, Tiap Hektar Panen 18 Ton, Jadi Rebutan Tengkulak
Kemarau kali ini membawa keberuntungan bagi petani Desa Trosono dan Latek Kecamatan Sekaran Lamongan. Lahan eks padi ditanami semangka dan membuahkan
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Kemarau kali ini membawa keberuntungan bagi petani Desa Trosono dan Latek Kecamatan Sekaran Lamongan.
Lahan eks padi ditanami semangka dan membuahkan hasil yang luar biasa. Dua jenis semangka madu dan semangka esteem.
Dua jenis semangka itu menjadi favorit para petani karena banyak diburu para tengkulak dari luar wilayah Lamongan.
Hasil panen mereka banyak dibeli tengkulak dari Rembang, Pati dan Purwodadi Jateng. "Ada juga pembeli dari Malang dan Tuban," ujar seorang petani semangka Desa Trosono, Darminto (50) kepada Tribun Jatim Network, Rabu (2/8/2023).
Dari dua jenis semangka, hanya semangka madu yang tembus ke pasar modern. Semangka madu dan esteem sama-sama mempunyai peluang pasar yang besar.
"Alhamdulillah musim kemarau tahun ini menjadi berkah bagi kami petani semangka di Desa Trosono dan Latek," kata Maskur Hadi (45) petani semangka Desa Latek.
Baca juga: Musim Kemarau Bawa Berkah, Harga Tembakau di Magetan Melonjak, Segini Perkilonya
Hasil panen juga cukup baik dan serapan pasar sangat kuat. Petani bisa panen di usia 67 hari seperti masa panen raya sejak akhir Juli sampai saat ini.
Setiap hektare bisa panen mencapai 18 ton dengan harga di tingkat petani Rp 3000 per kilogram hingga Rp 3.500 per kilogram. "Untuk satu buah ada yang bobotnya mencapai 4 kilo," katanya.
Ditambahkan, hasil panen buah semangka pada musim kemarau tahun ini sangat berkualitas dibanding tahun kemarin.
Para petani bersyukur, selain hasil panen bagus, harganya juga mendukung. Para petani hanya melayani pembeli partai besar (tengkulak) dan tidak melayani pembeli eceran.
Baca juga: Alasan Semangka Bagus untuk Menu Diet, Banyak Serat dan Rendah Karbo, Berat Badan Turun 3 Hari!
Baca juga: Musim Kemarau, Belasan Kecamatan di Probolinggo Berpotensi Alami Krisis Air Bersih
Mereka juga mempertahankan tanam secara tradisional, bukan greenhouse. Bagi petani Trosono dan Latek, pola tanam tradisional tidak banyak memakan biaya, yang terpenting perawatan rutin.
"Dan Alhamdulillah, tanam cara ini (tradisional) hasilnya sangat memuaskan," kata Maskur Hadi.
Pemilihan bibit semangka juga menjadi pendukung keberhasilan para petani. Selain mengantisipasi munculnya hama tikus.
Para petani tidak menggunakan pupuk produksi pabrikan. Mereka memanfaatkan jerami bekas panen padi yang diolah sedemikian rupa, termasuk dengan proses pembakarannya.
Petani selama ini telah meninggalkan pupuk dan obat-obatan kimia. Makanya hasil panen para petani di Kecamatan Sekaran ini tetap dilirik pengusaha toko modern.
Tahun depan para petani merencanakan untuk mengalokasikan lahan seluas 1 hektare untuk wisata petik semangka.
"Tinggal mewujudkan wisata petik semangka, agar desa kami lebih terkenal," kata Darminto
petani semangka
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita Lamongan
musim kemarau
semangka madu
semangka esteem
Kecamatan Sekaran
Lamongan
Tekan Sebaran PMK, 13 Pasar Hewan Tingkat Desa Ditutup, Bupati Lamongan: Susul 2 Pasar Hewan Besar |
![]() |
---|
Segini Santunan KPU Lamongan pada 5 Petugas Adhoc Meninggal dan Kecelakaan Saat Tugas Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Kecelakaan di Lamongan, Truk Trailer Tabrak Median Jalan, Sopir Diduga Kurang Konsentrasi |
![]() |
---|
Dua Pasar Hewan di Lamongan Masih Ditutup, PD Pasar Tunggu Hasil Evaluasi selama 14 Hari |
![]() |
---|
Cinta Ditolak Bogem Berbicara, Pelajar di Lamongan Tega Habisi Teman Wanita di Warkop, Fakta Terkuak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.