Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menu Diet

Hanya Karena Menu Diet Plant-Based, Perempuan Ini Sukses Turunkan Berat Badan 27 Kg, Begini Caranya

Hanya karena menu diet plant-based, perempuan ini sukses menurunkan berat badan 27 Kg. Begini cara memulai diet plant-based yang bisa kamu ikuti.

|
Editor: Elma Gloria Stevani
Shutterstock
Ilustrasi menu diet plant-based yang bisa menurunkan berat badan 27 Kg. 

TRIBUNJATIM.COM - Pernahkah Tribunners mencoba menu diet plant-based?

Menu diet plant-based merupakan pola makan sehat berbasis nabati yang tidak jauh berbeda dari menu diet vegetarian dan menu diet vegan.

Dilansir dari Kompas.com menu diet plant-based diproses dengan teknik pengolahan sederhana.

Willy Natanael Yonas, Founder Sehat Seutuhnya sudah menerapkan vegetarian sejak 2013, lalu menerapkan plant based 100 persen sejak 2015.

Ia mengatakan bahwa menerapkan diet plant-based tidak harus langsung mengubah seluruh bahan makanan menjadi nabati, melainkan bisa dilakukan perlahan, seperti yang sudah dijalaninya.

Terlepas dari segalnya, menjalankan menu diet apapun, termasuk menu diet plant-based harus didasari komimen kuat agar diet berjalan dengan lancar dan sukses.
Seperti halnya yang dilakukan Brenda Workman, perempuan asal Princeton, Virginia Barat, Amerika Serikat.
Mengutip Today, tiga tahun lalu perempuan 63 tahun tersebut pertama kali menjalankan diet atau pola makan plant-based.
Bukan tanpa alasan, sebelum menjalankan pola makan nabati ini Brenda pernah berada pada keadaan kesehatan yang begitu tidak baik.
Brenda harus rutin mengonsumsi obat kolesterol (statin).
Dia juga mengalami tekanan darah tinggi sehingga harus mengonsumsi obat penurun tekanan darah.
Brenda dengan tinggi badan 156 sentimeter juga dinyatakan mengalami obesitas.
Tapi Brenda enggan mengungkapkan berat badannya dulu karena begitu sensitif untuknya.
Namun kondisinya saat ini lebih baik. Dirinya sudah lebih sehat berkat menjalankan diet plant-based atau pola makan nabati secara konsisten.
Selama tiga tahun berkomitmen untuk menjalankan pola makan yang lebih sehat, dirinya berhasil menurunkan berat badan sebanyak 27 kilogram.
Tekanan darah dan kolesterolnya kini sudah normal. Dirinya juga tampak bugar di usia 63 tahun.
“Saya menangis karena saya pikir saya tidak akan pernah lepas dari obat statin seumur hidup saya,” kenangnya.
Memutuskan menjadi vegan
Brenda mengatakan bahwa dirinya adalah seorang anak yang dihidupkan dengan kebiasaan makan kurang sehat.
“Saya dibesarkan dengan biskuit dan saus, daging dalam setiap kali makan dan sosis, dan semua hal yang menyebabkan obesitas,” katanya.
Memang, menurut data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Virgina Barat memiliki prevalensi obesitas tertinggi di Amerika Serikat. Termasuk, menjadi negara bagian dengan tingkat kematian akibat jantung dan diabetes tertinggi.
Brenda tidak mau menjadi bagian dari orang-orang tersebut.
Dia menolak menua dengan memiliki penyakit kronis dan harus mengonsumsi obat di sisa hidupnya.
Dia tidak lagi mengonsumsi daging, keju, telur, dan produk hewani lainnya.
Bahkan, dia mampu menghilangkan keinginan untuk mengonsumsi makanan hewani tepat di dua minggu setelah Brenda menjalankan pola makan vegan.
“Saat kamu makan makanan berserat tinggi, biasanya tidak (akan) makan berlebihan. Jadi, saya sangat kenyang setelah setiap kali makan; dan saya tidak terlalu memikirkan makanan sampai saya harus merasa lapar lagi,” katanya.
Hobi memasak makanan plant-based
Menariknya lagi, dia jadi senang memasak sendiri. Dia gemar melakukan eksperimen resep makanan plant-based.
Dia gemar makan semangkuk besar salad dengan sayuran segar. Sesekali dia juga menambahkan kentang, buncis, dan makanan sehat lainnya.
Untuk sarapan, Brenda mengatakan suka dengan gandum atau sereal yang dilengkapi buah-buahan.
Dia juga membuat kue dengan bahan alami, seperti muffin labu.
“Kuncinya teruslah melakukan eksperimen resep,” ujarnya.
Semakin banyak warna dan tekstur dalam makanannya, semakin dia merasa puas.
Alih-alih pakai gula, dia memaniskan hidangan dengan kurma, kismis, buah-buahan, atau sedikit sirup maple.
Kebiasaan makan seperti yang dilakukan Brenda memang telah terbukti baik untuk menjaga kesehatan.
Bahkan penelitian panjang yang hasilnya yang telah dipublikasi tahun 2021 dalam Journal of American Heart Association, menemukan makanan nabati dapat menurunkan risiko kardiovaskular, menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko serangan jantung, stroke, hingga gagal jantung.

Selainitu, ada empat cara memulai diet plant-based yang bisa kamu ikuti, seperti berikut ini.

1. Perhatikan komposisi makanan

Hal pertama yang harus dilakukan saat ingin menerapkan diet plant-based adalah dengan memerhatikan komposisi makanan.

Willy mengatakan, komposisi makanan diet plant-based bukan sekadar nasi dan sayuran saja.

"Kalau kita cuma makan nasi dan sayur saja, itu kebutuhan nutrisi kita tidak akan terpenuhi. Jadi kita harus komplit nih. Ada sumber karbohidrat, ada sumber protein," tutur Willy kepada Kompas.com, Rabu (3/11/2021).

Beberapa sumber protein yang disarankan oleh Willy adalah tempe, tahu, kacang merah, dan kacang hijau.

Ilustrasi sup kacang arab

Ilustrasi sup kacang arab(Shutterstock/Alessio Orru)

2. Eksplor bahan makanan

Ada beragam bahan makanan nabati di Indonesia. Willy menyarankan, sebaiknya eksplor bahan makanan nabati yang sudah atau belum pernah dicoba sebelumnya.

"Jadi untuk menu ya pasti kita orang Indonesia itu pasti ada nasi, pasti ada sayur, mau itu lalapan, mentahan, udah gitu buah-buahan juga mungkin bisa dieksplorasi juga jadi macam-macam," ujar Willy.

Willy mengatakan, ada beberapa bahan makanan nabati yang bisa dieksplor lebih luas untuk disajikan lebih kreatif, seperti rendang kacang merah, tahu asam manis, dan sup kacang hijau.

"Banyak sih sebenarnya Indonesia makanannya yang bisa kita eksplor. Mau dari urap, mau dari nasi bakar di dalamnya pakai jamur, pakai tahu, pakai tempe itu bisa banget," kata Willy.

Pizza Marzano - Salad with Plant-based OmniMeat

Pizza Marzano - Salad with Plant-based OmniMeat(MAP)

3. Pakai teknik masak yang kreatif

Selanjutnya, Willy mengatakan bahwa diperlukan teknik masak yang kreatif untuk membuat menu diet plant-based, terutama bagi para pemula.

Salah satu contoh teknik masak kreatif menurut Willy adalah dengan menggunakan teknik sederhana untuk mengganti bahan makanan menjadi lebih sehat.

"Misalnya kita pakai kacang tanah atau kacang mete, itu tuh kita blender sampai minyaknya ke luar. Jadi kalau kayak gitu kan keuntungannya seratnya tidak kita buang," kata Willy.

"Dapat minyaknya langsung dari situ dan natural kan, sudah gitu dapat seratnya tidak terbuang. Itulah konsep plant based-diet yang seutuh mungkin, sealami mungkin," pungkasnya.

Bukan hanya kreatif, mengganti jenis minyak menjadi lebih bagus untuk mengolah bahan makanan juga dapat berdampak positif bagi tubuh manusia.

"Minyak (kelapa) ini kan kalorinya tinggi, kalau minyak dipanaskan juga senyawanya berubah menjadi ada senyawa stres oksidatifnya udah gitu bisa merusak dinding-dinding pembuluh darah kita juga," kata Willy.

Ilustrasi tumis kangkung telur asin.

Ilustrasi tumis kangkung telur asin.(DOK.SHUTTERSTOCK/RAHMAH HASTUTI)

4. Konsultasi ke ahli gizi

Terakhir, para pemula diet plant-based bisa memilih untuk melakukan konsultasi pada ahli gizi. Namun, Willy mengatakan bahwa cara ini tidak wajib dilakukan.

"Sebenarnya kalau kita ragu, boleh banget untuk konsulitasi tetapi sebenanya kalau kita lihat panduan dari Kemenkes ya, Isi Piringku gitu kan," kata Willy.

Willy menuturkan, panduan porsi makan yang disarankan oleh Kemenkes dalam Isi Piringku berisi 90 persen bahan makanan nabati sehingga mudah untuk diikuti oleh para pemula diet plant-based.

"Mungkin kalau ada penyakit yang tertait dengan nutrisi tertentu, itu akan diarahkan lebih jauh tetapi untuk orang general, orang publik, untuk orang yang sehat, masih muda gitu, untuk ikuti guideline Isi Piringku sudah oke banget," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

---

Berita Jatim dan Berita Viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di GoogleNews TribunJatim.com

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved