Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pesan Terakhir Bripda Ignatius Sebelum Tertembak Polisi, Pantas Ibu Menduga Sengaja Dibunuh? ‘Maksa’

Inilah pesan terakhir Bripda Ignatius sebelum tewas tertembak polisi, ibu dan keluarga menduga sang polisi sengaja dibunuh oleh seniornya.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Bogor
Pesan terakhir Bripda Ignatius sebelum tewas tertembak diungkap, keluarga tetap menduga anggota Densus 88 Polri itu sengaja ditembak. 

TRIBUNJATIM.COM - Terungkap pesan terakhir Bripda Ignatius sebelum tewas tertembak polisi.

Keluarga terutama ibu Bripda Ignatius menyatakan dugaan anaknya itu tewas dengan tidak wajar.

Kasus polisi tertembak polisi inipun memasuki gelar perkara.

Sebelum insiden penembakan tersebut terjadi, Bripda Ignatius sempat curhat.

Pesan terakhir disampaikannya kepada kekasih hingga keluarganya.

Dibalik kematian Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage alias IDF (20), anggota Densus 88 Antiteror Polri masih menyisakan tanda tanya hingga saat ini.

Sebab, asal muasal pistol rakitan ilegal yang menyebabkan tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage hingga kini belum terpecahkan.

Belakangan terungkap jika korban diketahui sering cek-cok dengan seniornya.

Pesan terkakhir Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage itu disampaikan kepada kekasih dan keluarganya.

terkuak ternyata anggota Densus 88 Antiteror Polri yang tewas mengenaskan itu kerap dicekoki minuman beralkohol oleh seniornya.

Baca juga: Penjelasan Polisi soal Dugaan Aliran Sesat di Bandung, Beber Aktivitas Sebenarnya: Penting Kita Jaga

Namun, Bripda Ignatius disebut sering menolaknya hingga pihak keluarga menduga korban sengaja dibunuh karena kerap menolak hal-hal negatif dari senior di satuannya.

Fakta itu diungkap pihak keluarga Bripda Ignatius.

"Seniornya itu sering memaksa almarhum Bripda Ignatius untuk minum minuman keras dan sering cekokin minuman keras kepada almarhum. Padahal almarhum tidak suka dan tidak minum minuman keras/beralkohol. Nah kami duga almarhum sering menolak perintah seniornya dan seniornya jengkel dan marah," kata kuasa hukum keluarga Bripda Ignatius, Jajang kepada wartawan, Senin (31/7/2023), dikutip jatim.tribunnews.com dari Tribun Bogor

Jajang menduga sosok seniornya yang kerap melakukan itu adalah tersangka yang memiliki senjata api (senpi) rakitan ilegal, Bripka IG (33).

Polisi tertembak senjata ilegal di Bogor
Polisi tertembak senjata ilegal di Bogor (Tribun Bogor)

"Yang kami dapatkan keterangan hanya dari seniornya, kami duga tersangka IG," ungkapnya.

Jajang bahkan menyebut korban kerap bercerita atas perlakukan seniornya kepada kekasihnya.

Pesan terakhir Bripda Ignatius itu tersirat dari kekasihnya yang sering mendapat curhat dan keluhan sang polisi.

Kepada kekasihnya Bripda Ignatius pun mengaku ketakutan setiap kali ada kegiatan bersama seniornya itu.

"Sebelum almarhum IDF meninggal almarhum IDF sering curhat ke pacarnya bahwa sudah nggak kuat lagi dan ketakutan dengan perilaku seniornya. Oleh sebab itu almarhum sering berpesan minta doa kalau ada kegiatan pertemuan dengan seniornya," beber Jajang, seperti dikutip Tribun Jatim dari TribunnewsBogor.com

Baca juga: Curhat Istri Merasa Hampa setelah Dinikahi Jutawan Dubai, Lelah Jaga Citra Diri: Saya Benci Tersisih

Atas temuan tersebut, keluarga Bripda Ignatius rencananya akan melaporkan kasus ini ke Bareskrim Polri atas dugaan pembunuhan berencana.

Jajang memastikan akan turut menyertakan sejumlah barang bukti berupa riwayat percakapan dari korban kepada kekasih dan keluarga.

"Semua bukti akan kami serahkan dan paparkan nanti," jelasnya.

Sebelumnya, seperti diketahui Bripda Ignatius meninggal dunia setelah tertembak sesama anggota polisi.

Kekasih Bripda Ignatius Dwi Frisco, Claudia Tesa menceritakan chat terakhir hingga curhatan dengan korban sebelum insiden penembakan.
Kekasih Bripda Ignatius Dwi Frisco, Claudia Tesa menceritakan chat terakhir hingga curhatan dengan korban sebelum insiden penembakan. (Tribun Bogor)

Insiden tewasnya Bripda Ignatius terjadi di Rumah Susun (Rusun) Polri, Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (23/7/2023).

Adapun Ramadhan mengatakan insiden itu terjadi akibat adanya kelalaian yang diduga dilakukan keduanya.

"Pada hari Minggu dini hari tanggal 23 Juli 2023 pukul 01.40 WIB bertempat di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, telah terjadi peristiwa tindak pidana karena kelalaian mengakibatkan matinya orang yaitu atas nama Bripda IDF," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Selasa (26/7/2023).

Ia mengklaim pihaknya sudah menangkap dua anggota Polri lainnya yakni Bripda IMS dan Bripka IG yang diduga pelaku dalam kasus ini.

Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto pasca gelar perkara tertutup di Mako Polres Bogor, Selasa (1/8/2023) malam.
Ketua Harian Kompolnas Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto pasca gelar perkara tertutup di Mako Polres Bogor, Selasa (1/8/2023) malam. (Tribun Bogor)

"Terhadap tersangka yaitu Sdr. Bripda IMS dan Sdr. Bripka IG telah diamankan untuk dilakukan penyelidikan dan penyidikan terkait peristiwa tersebut," jelasnya.

"Yang pasti Polri tidak akan memberikan toleransi kepada oknum yang melanggar ketentuan atau perundangan yang berlaku," imbuhnya.

Diketahui jika korban dan dua tersangka bertugas di satuan yang sama yakni Densus 88 Antiteror Polri.

Juru bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar memastikan jika korban bukan ditembak melainkan tertembak senjata api dari dua tersangka.

Baca juga: Pria di Situbondo Nyaris Dimassa saat Kepergok Gotong Karung Berisi Kentang: Ending Dibawa ke Polisi

"Tidak ada penembakan," kata Aswin saat dihubungi wartawan, Rabu (27/7/2023).

Aswin mengatakan Bripda Ignatius tertembak oleh salah satu rekannya saat mengeluarkan senjata api dari dalam tas.

Senjata api itu disebut milik Bripka IG, Namun belum dijelaskan siapa yang mengambil senpi tersebut.

Bahkan, senjata yang digunakan merupakan senjata api (senpi) rakitan ilegal yang saat ini disita bersama selongsong peluru kaliber 45 ACP dan sejumlah bukti lain.

Baca juga: Diusir Paksa Aparat Desa, Guru SD Pingsan sambil Gendong Anak, Polisi Turun Tangan: Peringatan

Terbaru, momen orang tua Bripda Ignatius bertemu langsung dengan Kapolres Bogor juga menjadi perbincangan.

Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro terlihat peluk dan cium tangan orang tua Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage (IDF) pada Selasa (1/8/2023) malam.

Pantauan TribunnewsBogor.com dikutip TribunJatim.com dari Tribun Medan, pada momen mengharukan ini, Kapolres Bogor tampak memeluk dan mencium tangan kedua orang tua Bripda IDF.

AKBP Rio tampak mengusap punggung orang tua Bripda IDF saat berpelukan mengisyaratkan berharap keluarga tabah.

Kapolres Bogor yang mengusut kasus ini pun terpantau juga menyalami pihak lainnya dalam rombongan keluarga korban Bripda IDF.

Dalam jumpa pers pasca gelar perkara secara tertutup, AKBP Rio Wahyu Anggoro tidak memberikan keterangan apapun di hadapan awak media.

Ibu Bripda Ignatius dicium tangan oleh Kapolres Bogor
Ibu Bripda Ignatius dicium tangan oleh Kapolres Bogor (Tribun Bogor)

Namun orang tua korban Bripda IDF sempat menyampaikan beberapa hal sebelum dia dan rombongan meninggalkan Mako Polres Bogor.

"Saya sebagai orang tua mengucapkan banyak terimakasih atas bantuannya kepada Bapak Kapolres dan tim," kata Pandi, ayah Bripda IDF kepada wartawan.

Dia berharap kasus yang menewaskan putranya itu bisa diusut secara transparan.

"Kami mohon dengan kasus ini nanti dapat transparan, dapat kami dengarkan hasil akhir dari kasus yang dialami anak kami ini," ungkap Pandi.

Diketahui, pihak Polres Bogor ini melakukan gelar perkara kasus tewasnya anggota Densus 88 yang diduga tertembak seniornya sesama anggota Polisi secara tertutup pada Selasa (1/8/2023) sore.

Gelar perkara ini baru selesai sekitar waktu petang yang mana juga dihadiri Kompolnas, Densus 88, Karumkit RS Polri dan keluarga korban beserta tim kuasa hukumnya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved