Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Diusir Paksa Aparat Desa, Guru SD Pingsan sambil Gendong Anak, Polisi Turun Tangan: Peringatan

Guru SD pingsan sambil gendong anak saat diusir paksa oleh aparat desa, polisi sampai turun tangan.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/kendariinfo - ISTIMEWA
Guru SD di Konawe, Sultra, sambil menggendong anaknya yang masih balita pingsan saat diusir oleh aparat desa 

TRIBUNJATIM.COM - Sambil gendong anak yang masih balita, seorang guru SD di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, tampak diusir aparat dari kediamannya.

Saat diusir, guru SD bersama suaminya tersebut sampai pingsan sambil menggendong anaknya yang masih balita.

Tak pelak video yang menampilkan aksi pengusiran guru SD tersebut viral di media sosial.

Polisi pun mengungkap penyebab guru SD dan keluarganya tersebut diusir aparat.

Baca juga: Dibanting Guru PAUD, Bocah Usia 4 Patah Tulang & Sendi Bergeser, Ibu Nangis Kasus Ditutupi Sekolah

Sebelumnya akun Instagram @kendariinfo pada Minggu, 30 Juli 2023 lalu, mengunggah potongan video guru SD yang diusir aparat desa di Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).

Tampak dalam video tersebut, sang guru SD yang diketahui berinisial PA tersebut sedang dikelilingi aparat desa di depan kediamannya.

Menurut kronologi yang diunggah oleh @kendariinfo, kejadian tersebut berlangsung pada Jumat, 28 Juli 2023, sekitar pukul 09.00 WITA.

Dalam cuplikan video tersebut, PA tengah dikerumuni aparat desa yang memintanya untuk pindah tempat dari kediamannya saat ini.

Diketahui PA sedang tinggal di kediamannya yang berada di Kantor Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) milik Desa Samaturu.

Namun PA yang menghadapi aparat desa sembari menggendong anaknya tersebut tiba-tiba terjatuh lemas.

Dalam cuplikan video lainnya, tampak PA pingsan dan ditemani oleh anaknya yang masih balita, mengutip TribunWow.com.

Menurut penuturan sang suami, yakni MS (51), istrinya tersebut pingsan karena tak tahan mendapat bentakan dari para aparat desa yang menyambangi kediamannya.

Alasan dari diusinya PA tersebut karena ia menempati Kantor Bumdes milik Desa Samaturu yang sudah lama tidak digunakan dan kini akan segera dipakai kembali pihak desa.

Dipilihnya Kantor Bumdes Samaturu untuk menjadi tempat tinggal PA karena tempat tersebut lebih dekat dengan tempat kerjanya ketimbang rumahnya.

MS menyebutkan bahwa ia pernah diingatkan untuk segera pindah.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved