Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Alasan Banyak Negara Merdeka di Bulan Juli, Agustus hingga September, Ahli Sejarah Beber Faktornya

Mayoritas negara dunia mengalami peristiwa kemerdekaan pada bulan Juli hingga September. Mengapa demikian?

Pinterest
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. 

Di sisi lain, 14 negara merdeka pada Januari, 9 negara di Februari, 10 negara pada Maret, 6 di April, 13 negara saat Mei, 14 di Juni, 16 negara di Oktober, 13 negara di November, dan 8 di Desember.

Jika dibandingkan dengan Juli, Agustus, dan September, lebih sedikit negara yang merdeka di bulan lainnya.

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Baca juga: 20 Link Twibbon HUT RI ke-78 dan Quotes Hari Kemerdekaan, Cocok Dibagikan ke Medsos 17 Agustus 2023

Kenapa banyak negara merdeka di Juli-September

Ahli sejarah di Universitas Yale, Steven Pincus mengatakan mayoritas negara memilih memulai revolusi kemerdekaan, mendeklarasikan merdeka, atau mengadakan referendum pemisahan diri pada musim panas.

Periode musim panas umumnya berawal pada Juni hingga September di belahan Bumi utara sementara Desember hingga Maret di Bumi bagian selatan.

Periode Juli, Agustus, dan September termasuk bulan terpanas dan terkering dalam setahun di negara yang mengalami musim panas.

“Kondisi panas mungkin membuat orang gelisah,” kata Pincus dikutip dari National Post (7/7/2016).

Sebaliknya, bulan November, Desember, dan Januari umumnya terasa dingin.

Pada periode ini disebutkan hanya 18 persen negara dunia yang merayakan kemerdekaan.

Perang terjadi saat cuaca hangat

Pincus menyebutkan, di abad 20, peperangan demi mencapai kemerdekaan lebih sering terjadi saat cuaca hangat.

Akibatnya, kemenangan hampir pasti jatuh sebelum musim gugur atau pada periode September-November di utara dan Maret-Mei di selatan.

Pincus menyakini, para pejuang kemerdekaan akan bersikap lebih agresif di bawah suhu panas.

Sebagai contoh, kerusuhan yang melanda Amerika Serikat pada 1967 terjadi di tengah suhu 27 derajat.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved