Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Ayah Mahasiswa UI Dibunuh Senior Curiga Anak Hilang Kontak 3 Hari, Tak Bisa Tidur, HP Tidak Aktif

Ayah dari mahasiswa Universitas Indonesia yang dibunuh seniornya mengaku tak bisa tidur selama tiga hari.

Tribun Jakarta
Altaf, mahasiswa UI yang bunuh adik tingkatnya di kosan. Ayah korban mengaku anaknya sempat tak bisa dihubungi selama tiga hari. 

TRIBUNJATIM.COM - Shobiri Arif, ayah dari mahasiswa Universitas Indonesia yang dibunuh seniornya mengaku tak bisa tidur selama tiga hari.

Sebab, anaknya tak bisa dihubungi alias hilang kontak kurun waktu tiga hari.

Sebelum tewas dibunuh senior, MNZ masih sempat membalas WhatsApp dari sang adik.

Shobiri mengatakan, MNZ tidak bisa dihubungi sejak Rabu (2/8/2023) malam.

Padahal, Rabu pagi MNZ masih membalas pesan WhatApps dari sang adik.

"Saya itu setiap salat magrib selalu saya tanya ke Zidan kondisinya bagaimana, kabarnya bagaimana dan Rabu itu HP-nya sudah tidak aktif lagi," kata dia, dilansir dari Tribun Sumsel.

Baca juga: Jenazah Mahasiswa UI Dibunuh Senior Dimakamkan, Ayah Minta Pelaku Dihukum Mati: Nyawa Dibayar Nyawa

Ia pun mencoba untuk menghubungi ponsel MNZ keesokan harinya pada Kamis namun tetap juga tidak mendapatkan jawaban.

Rasa curiga terus menghantuinya.

Dia akhirnya menyuruh sang istri untuk meminta bantuan saudara di Jakarta untuk mencari tahu keberadaan MNZ.

"Sampai Kamis tetap tidak aktif, akhirnya saya merasa curiga pikiran tidak enak. Akhirnya saya ke istri saya menyuruh saudara-saudara saya di Jakarta untuk mengunjungi indekos MNZ," urai dia.

Sejak Rabu Shobiri sudah merasakan perasaan tak enak yang mengakibatkan dirinya tidak bisa tidur.

Selain keluarga di Jakarta, dirinya juga sempat meminta pertolongan dari pemilik indekos agar mengunjungi kamar kos MNZ.

Baca juga: Habisi Nyawa Juniornya, Pembunuh Mahasiswa UI Ketakutan Didatangi Arwah Korban, Kini Nangis Menyesal

Altaf, mahasiswa UI membunuh adik tingkatnya karena iri hati.
Altaf, mahasiswa UI membunuh adik tingkatnya karena iri hati. (Tribun Jakarta)

"Malam Kamis saya tidak bisa tidur mulai jam 10.00 jam 01.00 menghubungi pemiliki kos. Saya minta tolong dilihatkan anak saya, sudah dua hari tidak kontak saya. Akhirnya dia (pemilik kos) ketuk pintu kosan anak saya tapi tidak ada respons," urai dia.

Diketahui, seorang mahasiswa di Universitas Indonesia (UI) MNZ tewas dibunuh seniornya yang bernama Altafasalya Ardnika Basya (23) alias AAB.

Pembunuhan tersebut dilakukan di indekos korban di Kukusan, Beji, Depok pada Rabu (2/8/2023), pukul 18.00.

Jenazah ditemukan pada Jumat (5/8/2023).

Pelakunya adalah senior korban jurusan Sastra Rusia di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UI.

MNZ berasal dari Lumajang, Jawa Timur dan kini berusia 19 tahun.

Baca juga: Motif Asli Mahasiswa UI Bunuh Junior, Mayat Disimpan di Kolong Ranjang, Korban Dikubur di Lumajang

Pelaku dihantui korban

Penyesalan dilontarkan Altaf mahasiswa Universitas Indonesia bunuh adik tingkatnya bernama Zidan.

Altaf sampai ingin bunuh diri lantaran kerap dihantui almarhum lewat mimpi membuat hidupnya tak tenang.

"Pelaku sempat berpikiran mau bunuh diri karena merasa menyesal, karena dia dikejar bayangan si korban. Jadi nggak bisa tenang dia," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Depok, AKP Nirwan Pohan dalam konferensi pers, Sabtu (5/8/2023).

Pelaku juga mengandaskan niat untuk menjual barang-barang hasil rampasan dari korban seperti handphone jenis iPhone, MacBook, dan dompet.

Pasalnya pelaku mengaku sejak kejadian tersebut, sering didatangi korban dalam mimpi yang ingin membunuhnya.

"Barang-barang ini belum sempat dijual, niatnya memang mau dijual tapi belum sempat karena pelaku ini sejak kejadian itu apabila tertidur dia mimpi langsung si korban datang ingin membunuh dia," katanya.

"Makanya dia tidak ada lagi berpikiran untuk menjual segala macam," lanjut AKP Nirwan.

Kejadian pembunuhan terjadi pada Rabu (2/8/2023) sekitar pukul 18.30 WIB.

Altaf, mahasiswa UI yang bunuh adik tingkatnya di kosan.
Altaf, mahasiswa UI yang bunuh adik tingkatnya di kosan. (Tribun Jakarta)

Motif pelaku membunuh korban didasari pada keinginan menguasai harta korban.

Pasalnya pelaku terjerat banyak utang karena terus merugi dalam bermain investasi online kripto.

Kerugian pelaku mencapai Rp80 juta.

Pelaku kemudian melihat korban yang merupakan temannya sendiri kerap untung dalam investasi yang sama.

Sehingga pelaku iri dan gelap mata ingin menguasai harta korban dengan harapan bisa menutupi utang-utangnya.

"Korban main investasi lebih banyak berhasil, makanya dia anggap korban banyak duitnya dengan menguasai termasuk atm mungkin bisa menyelesaikan utangnya," katanya.

"Ke-irian bisa jadi ada, karena bisa berhasil," ungkap AKP Nirwan.

AAB merencanakan pembunuhan terhadap korban dengan menyiapkan sebilah pisau yang disimpan di bawah jok motornya.

Baca juga: Serupa Kasus Polisi Ditembak Senior, Mahasiswa Depok Bunuh Juniornya, Jasad Disimpan di Kolong Kasur

Ketika bermain sepulang kuliah ke kosan korban pada Rabu sore, pelaku mengambil pisau tersebut dan memasukkannya ke kantong celana.

"Pelaku sudah menyiapkan pisau pada saat jemput korban, pisau disimpan di jok motor. Sampai di kosan korban masuk, pelaku balik ke motor dan disimpan di kantong celana," ujarnya.

Saat hendak pulang, pelaku pura-pura pamit.

Ketika korban hendak menutup pintu kosan, pelaku langsung menendang korban disusul dengan menusukkan pisau ke dada.

Total ada 10 tusukan yang dihujam ke tubuh korban.

"Ada 10 tusukan," jelas AKP Nirwan.

Saat penyerangan pertama, korban sempat melawan dengan menggigit jari tangan pelaku.

Tetapi pelaku mendorong korban sehingga terpental.

Dari perlawanan balik itu, cincin pelaku tertinggal di kerongkongan korban.

"Cincin pelaku tertinggal di kerongkongan korban. Lalu pelaku menusuk korban hingga tewas," terangnya.

Terungkap jauh sebelum merencanakan pembunuhan, pelaku sempat belajar dari media berbagi video, Youtube, guna mencari tahu bagaimana cara membunuh orang dengan cepat.

"Pengakuan dari pelaku ini, sempat dia belajar dari Youtube bagaimana cara membunuh yang cepat," kata AKP Nirwan.

Berita viral lainnya 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved