Berita Viral
Niat Hati Ingin Jalan Bareng Cewek yang Dikenal di FB, Remaja Jakarta Babak Belur, Motor Amblas
Seorang remaja bernasib tragis. Inginnya jalan bareng cewek, malah bernasib tragis.
TRIBUNJATIM.COM- Seorang remaja bernasib tragis.
Inginnya jalan bareng cewek, malah bernasib tragis.
Motor korban juga amblas.
Pilu nasib remaja berinisial DRS (15) menjadi korban penganiayaan dan perampokan.
Dilansir dari TribunTrends, DRS babak belur setelah dipukuli oleh segerombolan pemuda di Jalan Sunter Muara, Sunter Agung, Jakarta Utara, Jumat (4/8/2023) lalu.
Sudah babak belur dipukuli, DRS juga kehilangan motor lantaran dirampas dan dibawa kabur oleh pelaku.
Pemukulan dan perampasan motor ini terjadi setelah DRS yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP berkenalan dengan wanita melalui media sosial Facebook.
Baca juga: Gelar Aksi di Gedung DPRD Kota Blitar, Puluhan Mahasiswa Desak Pengesahan RUU Perampasan Aset
Pada Jumat siang, DRS berkenalan dengan seorang wanita muda di Facebook yang mengaku bernama Ndah.
Meski baru sebentar berkomunikasi lewat pesan singkat Facebook, wanita muda itu langsung mengajak DRS bertemu di malam harinya.
"Dia nanya, kamu sibuk nggak nanti, bisa ketemuan nggak? Saya bilang bisa," ucap DRS saat ditemui di kediamannya di wilayah RW 011 Kelurahan Sunter Jaya, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (7/8/2023).
Ajakan bertemu itu pun diiyakan korban.
Jumat malam, dengan mengendarai Yamaha Mio, DRS berangkat ke tempat pertemuan di Jalan Sunter Muara, tak jauh dari RPTRA Sunter Muara.
Di sana, DRS sudah melihat keberadaan Ndah dari kejauhan.
Namun, belum sempat bertemu empat mata dengan wanita yang dikenalnya dari dunia maya itu, DRS didatangi dua orang pemuda.
"Ternyata ada dua pria samperin saya, mereka nanya yang mau main ya sama Ndah, saya bilang iya," ucap DRS.
Niat DRS yang awalnya hanya ingin berduaan dengan Ndah pupus.
Ternyata Ndah mengajak gerombolan pria untuk ikut bertemu DRS dan nongkrong bareng di lokasi.
Di sela-sela pertemuan itu, ada salah satu dari gerombolan pemuda yang mendekati DRS dan tiba-tiba memukulnya.
Pemuda pertama yang memukul korban ini mengaku sebagai kekasih dari Ndah, sehingga tak terima DRS nekat datang menemui wanita itu.
Penganiayaan tak cuma dilakukan satu orang, sekitar 10 pemuda lainnya yang berada di lokasi juga ikut memukuli DRS.
Para pelaku diperkirakan masih duduk di bangku SMA. Hal ini terlihat dari celana abu-abu yang sempat terlihat oleh korban dikenakan salah satu pelaku.
"Saya dipukulin, ditonjok, ditendang, dipukul pakai batu. Disundut rokok juga di leher belakang sama di kantong mata," ucap DRS.
Pada saat pengeroyokan terjadi, kunci motor korban yang sedari tadi disimpan di kantong sweater-nya tiba-tiba terjatuh.
Kunci motor itu pun diambil salah satu pelaku.
Setelah puas mengeroyok korban, satu per satu pelaku pun kabur meninggalkan TKP, termasuk membawa lari motor milik DRS.
Atas kejadian ini, DRS mengalami luka-luka di wajah, kepala, hingga lehernya.
Keluarga korban pun sudah melaporkan kasus ini ke Mapolsek Tanjung Priok dan berharap para pelaku bisa segera ditangkap.
Kisah serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.
im Antibandit Polsek Tambaksari Polrestabes Surabaya memburu pelaku perampasan motor bermodus menawarkan pekerjaan melalui Facebook (FB) yang viral beberapa waktu lalu.
Kapolsek Tambaksari Polrestabes Surabaya, Kompol Ari Bayu Aji mengatakan, pihaknya telah melakukan serangkaian penyelidikan atas kasus yang terjadi di wilayah hukumnya itu.
Pihaknya telah memeriksa korban atau pelapor yang motornya, ponsel dan tas berisi berkas ijazah dan kependudukan, dirampas oleh pelaku.
Selain itu, pihaknya juga telah menghimpun beberapa barang bukti tambahan, seperti tangkapan layar akun FB yang mengunggah konten lowongan pekerjaan, yang diduga sebagai modus kejahatan si pelaku.
Kemudian, polisi juga telah memperoleh rekaman CCTV yang sempat merekam sosok pelaku saat menjemput korban di salah satu rusun di Jalan Dukuh Menanggal XII No 6, Dukuh Menanggal, Gayungan, Surabaya, pada Minggu (30/4/2023) malam.
Lalu, menghimpun nomor kontak diduga ponsel yang dipakai oleh pelaku untuk melancarkan aksi intimidasi dan pemerasan terhadap korban, sesaat setelah merampas harta benda korban.
Termasuk, menghimpun dua nomor rekening yang sempat dikirim oleh si pelaku kepada korban saat hendak melakukan upaya intimidasi dan pemerasan.
"Kini kami sedang menyelidiki kasus tersebut. Barang bukti yang kami himpun akun lowongan kerja itu, kemudian foto pelaku yang diperoleh korban, dan nomor rekening yang katanya sempat diperas juga, kami lakukan penyelidikan," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Senin (8/5/2023).
Kompol Ari Bayu Aji menerangkan, berdasarkan informasi awal yang dihimpunnya, si pelaku memanfaatkan unggahan FB berisi tawaran pekerjaan untuk menggaet korbannya.
Pertama kali pelaku mengajak bertemu korban di kawasan Gayungan Surabaya, dekat dengan kediaman korban.
Kemudian, korban diajak pelaku untuk ke suatu lokasi yang disebut sebagai pabrik guna menindaklanjuti proses penerimaan pekerjaan sesuai dengan modus yang dilancarkan sejak awal.
Setibanya di jalanan sepi kawasan Kelurahan Gilang, Tambaksari, Surabaya, pelaku berupaya mengelabui korban untuk meminjam motor sejenak guna menemui pimpinan bos pabrik tempat lamaran pekerjaan akal-akalannya.
Karena merasa si pelaku tak kunjung kembali dengan membawa motornya, korban akhirnya tersadar bahwa dirinya menjadi korban pencurian motor.
"Tidak ada modus gendam seperti ditepuk atau dikasih benda hingga gak sadarkan diri. Tapi murni memang korban terlanjur percaya dengan meminjamkan motor, dan terjadilah aksi penipuan penggelapan itu," katanya.
Oleh karena itu, Kompol Ari Bayu Aji mengimbau masyarakat untuk senantiasa waspada dan berhati-hati dengan potensi kejahatan jalanan dengan berbagai macam modusnya.
Terkait konteks kasus penipuan yang bermula dari sebuah konten tawaran lowongan pekerjaan melalui FB, masyarakat diimbau tak mudah percaya dengan orang baru yang secara cepat menawarkan berbagai kemudahan mengenai pekerjaan atau keuntungan bisnis berdurasi singkat.
Kesadaran untuk waspada dengan melakukan cek dan recek terhadap setiap tawaran yang disampaikan oleh orang baru dikenal, dapat menghindarkan masyarakat menjadi korban kejahatan.
"Kami menyarankan, agar tidak mudah percaya dengan orang atau pihak yang baru dikenal dengan menawarkan banyak kemudahan untuk memperoleh keuntungan. Seperti tawaran kerja, ataupun yang juga marak belakangan adalah investasi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, cerita memilukan yang dialami oleh RFP sebagai korban perampasan motor dengan modus tawarkan lowongan kerja via FB itu, disampaikan oleh ayahnya, Setiyo Budi Santoso.
Kejadiannya pada Minggu (30/4/2023) sekitar pukul 20.00 WIB.
Awal mula perkenalan sang anak dengan pelaku, melalui sebuah unggahan lowongan pekerjaan pabrik yang dilansir sebuah akun FB.
Pelaku menggunakan akun FB bernama 'Rio Gustaf'. Dalam keterangan unggahan lowongan tersebut, pelaku mengaku bahwa kantor perusahaan miliknya berlokasi di kawasan Industri Brebek, Waru, Kabupaten Sidoarjo.
RFP yang tertarik dengan lowongan pekerjaan tersebut, berupaya menghubungi nomor kontak yang tertera. Ternyata, nomor tersebut tersambung langsung dengan sosok pria yang mengaku bernama Rio Gustaf.
Dan, hanya berselang hitungan menit, dari sejak awal RFP menghubungi untuk pertama kali, pelaku lantas meminta bertemu dengan korban di salah satu jalan kawasan Gayungan, Kota Surabaya.
"Saat pertama kali bertemu, anak saya pakai motor yang lain. Lalu saat diajak ke tempat kerja di Gading, anak saya tukar motor ke rusun pakai Supra," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di depan teras rusun, Gayungan, Surabaya, Rabu (3/5/2023).
Setiyo Budi menambahkan, saat anaknya menukar motor dengan miliknya; Honda Supra, untuk dipakai bepergian jarak jauh, pelaku juga sempat mengikuti hingga ke area parkir rusun tempatnya tinggal.
Bahkan sosok pelaku juga sempat terekam CCTV area parkir rusun. Terpantau, si pelaku memiki ciri-ciri tubuh berperawakan tinggi besar, berewok, berkacamata, dan bermasker.
Dan yang membuat kaget, pelaku saat itu juga tampak mengenakan tas ransel milik korban yang berisi sejumlah berkas penting.
"Mungkin saking meyakinkannya. Pelaku sampai ikut ke sini, dan pakai tas ransel anak saya," jelasnya.
Ternyata setelah menukar motor dari rusun, lanjut Setiyo Budi, anaknya diminta membonceng pelaku untuk diantar ke kawasan jalan yang sepi di Kelurahan Gading, Tambaksari, Surabaya.
Entah bagaimana percakapan pasti antara sang anak dengan si pelaku, ia menambahkan, si pelaku sempat berdalih ingin meminjam motor untuk menemui teman kerjanya.
Tujuannya, demi memperlancar proses rekruitmen pekerjaan yang dilakukan sang anak.
Namun, setelah motor diberikan dan berjam-jam telah ditunggu. Akhirnya korban tersadar bahwa dirinya telah ditipu.
Lalu, sang anak yang telanjur kehilangan seluruh harta benda termasuk kendaraan, akhirnya meminta bantuan ojek online (ojol) di sekitar lokasi kejadian, untuk diantar ke mapolsek terdekat.
"Anak saya kan gak bawa apa-apa, minta bantuan ojol untuk diantar ke polsek. Lalu di polsek dikasih catatan daftar yang harus dibawa untuk membuat laporan. Lalu diantar ke rusun sini," katanya.
Menurut Setiyo Budi, istrinya sempat mencurigai gelagat tak beres dari sosok pelaku yang menawarkan lowongan pekerjaan kepada sang anak.
Pasalnya, mengapa proses rekruitmen karyawan sebuah pabrik, jikalau memang pabrik tersebut, profit dan besar, harus dilakukan pada malam hari, dan pada hari libur yakni Minggu.
"Istri saya sebenarnya sudah curiga, kok ngelamar kerja malam, dan di hari Minggu," terangnya.
Parahnya lagi, lanjut Setiyo Budi, tak cukup menipu dan mencuri harta benda milik sang anak, si penipu tersebut, masih sempat-sempatnya, melancarkan siasat penipuan lanjutan kepada keluarganya.
Sehari setelah insiden tersebut, pada Senin (1/5/2023), si pelaku sempat menelepon nomor sang istri yang mungkin diperoleh dari ponsel anaknya, untuk meminta tebusan pengembalian motor senilai Rp500 ribu.
Rencananya, jika uang permintaan si pelaku dengan mengirimkan melalui nomor rekening yang telah disediakan, telah dikabulkan, motor korban bakal diserahkan di sebuah tempat umum yakni parkiran motor di dekat Mall Royal Plaza Surabaya.
"Iya, pelaku sempat menghubungi nomor istri saya, melalui ponsel milik anak saya yang dicuri. Lalu minta ditransfer. Kemudian, nanti motor diparkir di Royal Plaza. Tapi menurut kita enggak mungkin," terangnya.
Kini, kasus tersebut telah dilaporkan oleh sang anak ke markas kepolisian di Kecamatan Tambaksari, Surabaya.
Pihaknya juga telah menyertakan dua nomor rekening yang sempat dikirimkan tersangka kepada korban untuk proses transfer uang tebusan, senagai barang bukti.
Setiyo Budi berharap pelaku dapat segera dibekuk, agar motornya dapat segera kembali.
"Jumlah nomor rekeningnya ada 2. CMB Niaga atas nama M Adi Junari, kalau BCA atas nama Moh Ikbal. Kalau dia mengaku ke anak saya, namanya Rio Gustaf. Tapi ada berita dari seseorang, namanya Dodik Cahyono," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
korban penganiayaan
Jakarta Utara
kehilangan motor
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral terkini
Fitri Ikhlas Nikahi Kakek 73 Tahun karena Ibunya Senang, Saiun Tak Ambil Pusing Komentar Orang |
![]() |
---|
Sri Rejeki Ogah Buka Akses Jalan Rumah Juladi, Suruh Pindah Demi Keamanan Warga |
![]() |
---|
Beli Pertalite, Warga Geruduk Petugas Imbas Puluhan Motor Langsung Mogok, Manajer SPBU Akui Keliru |
![]() |
---|
Pilu Pensiunan Kopassus Mustari, Uang Masa Tua Rp 100 Juta Diambil Anak, Dibiarkan Telantar |
![]() |
---|
Fachrudin Sempat Bersantai Ngopi sambil Main dengan Keponakan usai Bunuh Istrinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.