Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Malang

Puluhan Mahasiswa PMII Geruduk Kantor Bupati Malang, Tuntut Kejelasan soal Penerima BPJS PBID

Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Malang melakukan aksi demonstrasi di Kantor Bupati Malang Kepanjen.

Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/PURWANTO
Puluhan mahasiswa melakukan aksi di Pendopo Panji, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Senin (14/8/2023). Massa aksi menuntut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang segera melaksanakan Verval (verifikasi dan validasi) akurasi data penerima BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) Kabupaten Malang sejumlah 679.721 jiwa serta menuntut Bupati Malang mencopot Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang. Sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menonaktifkan peserta Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID) Kabupaten Malang sejumlah 679.721 jiwa per 1 Agustus 2023 untuk pemutakhiran data. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

 

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Puluhan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Malang melakukan aksi demonstrasi di Kantor Bupati Malang Kepanjen dengan menuntut beberapa tuntutan terkait penonaktifan 679 ribu peserta BPJS Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBID), Senin (14/8/2023). 

Massa PMII Kabupaten Malang berjalan kaki dari Stadion Kanjuruhan dan PMII berdemo ke Kantor Bupati Malang sekira pukul 09.00 WIB. Setibanya lokasi, massa PMII meminta Bupati Malang turun untuk menemui mereka. 

Ada lima tuntutan yang disuarakan oleh PMII Kabupaten Malang terkait penonaktifan peserta BPJS PBID. 

"Kita hadir bersama sahabat-sahabat PMII, sebelumnya kami sudah melakukan kanjian tentang polemik yang terjadi. Yakni pemutusan BPJS kesehatan oleh pemeringah Kabupaten Malang," ungkap Ketua Umum PMII Kabupaten Malang, Khotib. 

Khotib menjelaskan, keputusan penonaktifan 679 ribu penerima BPJS PBID dari pemkab Malang yang saat ini masih dalam proses pemutakhiran data dirasa belum menemukan titik terang. 

Baca juga: Bantu Mahasiswa Baru di Malang, Polsek Lowokwaru Dirikan Unit Pelayanan Kepolisian Terpadu

"Kita PMII Kabupaten Malang siap berkomitmen untuk jalannya verifikasi dan validasi biar tepat sasaran. Supaya yang mendapatkan (BPJS PBID) benar-benar masyarakat kurang mampu," ujarnya. 

Dalam aksinya, massa PMII juga turut menuntut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Wiyanto Wijoyo untuk segera dicopot dari jabatan atas buntut dari penonaktifan BPJS PBID.

"Tadi kami sampaikan untuk Kadinkes agar segera dicopot, ternyata masih tadi yang disampaikan kepada instansi terkait dalam memverifikasi dat," imbuhnya.

Secara terpisah, Muhammad Wahyudi, kooordinator lapangan PMII Kabupaten Malang mengatakan, pihaknya telah menemukan beberapa keluhan terkait penonaktifan BPJS PBID. 

Wahyu memaparkan, ia bertemu dengan masyarakat yang ditolak saat hendak berobat ke ruma sakit. 

Baca juga: Cerita Mahasiswa Baru UB Malang Berburu Pernik-Pernik Kebutuhan PKKMB

"Kemarin kita temukan beberapa masyarakat yang ke rumah sakig itu tertolak karena BPJS nya non aktif, saat itu masyarakat tidak mendapatkan kejelasan," paparnya. 

Selain itu, fakta di lapangan yang ditemukan oleh Wahyudi adalah ada peserta PBID dalam kategori mampu namun ikut merasakan BPJS gratis. 

"Ada yang punya mobil mendapatkan (BPJS gratis), ada yang meninggal jiga mendapatkan. Oleh karena itu pemkab Malang sudah merugikan negara. Memang benar langkahnya distop, terapi verifikasi data akan tetap kami kawal bersama komitmennya," ujarnya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved