Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Mengenal Vibrio Bakteri Pemakan Daging Manusia, Sudah Bunuh 3 Orang Warga New York, Waspada Perairan

Mari mengenal lebih jauh Vibrio vulnificus, jenis bakteri yang belakangan ini viral karena sudah bunuh 3 orang warga New York yang menginfeksinya.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Serambinews.com
Ilustrasi bakteri yang kerap menginfeksi tubuh manusia 

TRIBUNJATIM.COM - Mari kita mengenal lebih jauh Vibrio vulnificus yang belakangan viral karena mengonsumsi daging manusia.

Kota New York tengah menjadi perbincangan karena ada tiga warga meninggal dunia karena terinfeksi bakteri.

3 orang New York yang terinfeksi bakteri pemakan daging manusia ini masih menjadi bahan penelitian.

Ada beberapa gaya hidup dan kebiasaan hidup bakteri Vibrio vulnificus yang menjadi ciri khas.

Medium hidupnya di perairan juga bisa menjadi antisipasi kita untuk waspada dengan kehadiran mereka.

Tiga orang meninggal dunia akibat infeksi bakteri pemakan daging manusia yang tergolong langka.

Dilansir dari Live Science oleh Tribun Jatim via Kompas.com, Kamis (17/8/2023), infeksi tersebut disebabkan oleh bakteri yang disebut Vibrio vulnificus, yang hidup perairan payau di pesisir pantai, yang berarti di campuran air asin dan air tawar.

Mikroba yang masuk ke dalam genus Vibrio ini paling banyak ditemukan di lingkungan seperti itu antara bulan Mei dan Oktober.

Diperkirakan 1 dari 5 orang yang terinfeksi V. vulnificus akan meninggal, seringkali dalam satu atau dua hari setelah terpapar.

Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Rabu (16/8/2023), pejabat kesehatan New York mengumumkan bahwa V. vulnificus telah diidentifikasi pada orang yang baru saja meninggal di Suffolk County di timur Long Island.

Baca juga: Solusi Jitu Samsung Lewat Kulkas 2 Pintu, Bisa Simpan Bahan Makanan Hingga 15 Hari & Steril Bakteri

"Kematian di Suffolk County masih diselidiki untuk menentukan apakah bakteri tersebut ditemukan di perairan New York atau di tempat lain," demikian pernyataan tersebut.

Departemen Kesehatan Negara Bagian New York minggu ini mengingatkan para penyedia layanan kesehatan untuk mempertimbangkan Vibrio vulnificus ketika melihat individu dengan infeksi luka parah atau sepsis (reaksi kekebalan tubuh yang berbahaya) dengan atau tanpa infeksi luka.

Kematian warga Suffolk County itu menyusul tiga infeksi V. vulnificus yang baru-baru ini dilaporkan di Connecticut.

Antara tanggal 1 dan 28 Juli 2023, Departemen Kesehatan Masyarakat Connecticut diberi tahu tentang adanya tiga infeksi pada penduduk berusia 60 hingga 80 tahun.

Ilustrasi bakteri
Ilustrasi bakteri (Freepik by user12166629)

Ketiga orang tersebut dirawat di rumah sakit, dan pada Selasa (15/8/2023), dua orang telah meninggal dunia.

Departemen tersebut melaporkan bahwa dua dari kasus di Connecticut disebabkan oleh orang-orang yang berenang dengan luka terbuka di perairan payau di Long Island Sound, perairan yang terletak di antara Connecticut dan New York.

Kasus ketiga terkait dengan orang yang mengonsumsi tiram mentah di tempat makan di luar negara bagian.

Untuk diketahui, tiram tidak dipanen di Long Island Sound.

Baca juga: Kasus Leptospirosis di Tulungagung, Bakteri Masih Ditemukan dalam Radius 200 Meter dari Rumah Pasien

Jangan khawatir, ada banyak langkah pencegahan satu di antaranya untuk menghindari perairan demi tak terjangkit bakteri satu ini.

Orang dapat terpapar bakteri ini ketika mereka berenang di perairan dalam kondisi luka terbuka.

Tidak hanya itu saja, seseorang juga bisa terinfeksi ketika mereka makan kerang mentah atau setengah matang, termasuk tiram.

Luka juga dapat terinfeksi jika terpapar makanan laut mentah atau setengah matang, cairan atau kotorannya, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC).

Meskipun beberapa spesies Vibrio dapat menyebabkan penyakit yang relatif ringan pada manusia, namun hanya Vibrio vulnificus (V. vulnificus) yang dapat menyebabkan infeksi luka yang mengancam jiwa yang dapat berujung pada kondisi "memakan daging".

Baca juga: SOSOK King Nassar yang Disebut Kena Bakteri di Paru-Paru, Kondisi Sang Pedangdut Dibongkar Siti KDI

Kondisi tersebut secara medis dikenal sebagai necrotizing fasciitis, di mana infeksi menyebabkan daging di sekitar luka mati dengan cepat.

Menurut CDC, berikut tanda dan gejala infeksi Vibrio vulnificus:

  • Diare berair, sering disertai kram perut, mual, muntah, dan demam
  • Untuk infeksi aliran darah bisa timbul demam, menggigil, tekanan darah rendah yang berbahaya, dan lesi kulit yang melepuh Untuk infeksi luka (menyebar ke seluruh tubuh) bisa disertai demam, kemerahan, nyeri, bengkak, kehangatan, perubahan warna, dan keluarnya cairan (cairan bocor).
  • Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, penyakit hati, kanker, diabetes, HIV, atau kelainan darah talasemia yang diwariskan, memiliki risiko lebih tinggi terkena dan mengalami komplikasi parah akibat infeksi Vibrio.
Ilustrasi bakteri di bawah mikroskop
Ilustrasi bakteri di bawah mikroskop (Kompas.com)

Untuk membantu mencegah infeksi Vibrio, orang yang memiliki luka atau baru saja ditindik atau ditato harus menghindari kulit mereka terkena air laut yang hangat di lingkungan pantai.

Selain itu, Departemen Kesehatan New York menyarankan untuk menutup luka dengan perban tahan air.

Mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah juga harus menghindari makan kerang mentah atau setengah matang.

Dan setiap orang harus mengenakan sarung tangan saat menangani kerang mentah dan mencuci tangan dengan sabun dan air setelah selesai, demikian saran departemen tersebut.

Sebenarnya ada cara membuat desinfektan yang simpel dan praktis di rumah.

Hanya menggunakan tisu dan bisa dibawa kemanapun anda ingin pergi untuk menghindari dari bakteri dan virus.

Untuk tisu disinfektan ini cukup efektif membunuh virus dan bakteri yang ada di permukaan benda-benda perabotan rumah.

Baca juga: Waspada Penyakit Langka Jamur Hitam, ini Kelompok Rentan Terinfeksi, Simak Gejala dan Cara Cegah

Melansir Kompas.com Selasa(27/7/2021), tak semua bahan disinfektan aman dan efektif digunakan.

Yang bisa efektif membunuh virus adalah yang mengandung 70 persen alkohol.

Isopropil alkohol mengandung sekitar 70 hingga 99 kadar alkohol.

Sedangkan etanol, alkohol untuk konsumsi oral, mengandung beberapa level kadar kepekatan alkohol.

Jadi untuk membuat disinfektan, pilihlah alkohol yang sesuai dengan cara membaca label di kemasannya.

Ingat, membuat disinfektan dengan alkohol kurang dari 70 persen tak akan efektif digunakan untuk melindungi tubuh dari kuman dan virus.

Baca juga: Ciri-ciri Tertular Virus Corona Varian Delta Menurut Ahli Epidemologi, Hindari 6 Lokasi Rawan ini

Nah untuk cara membuat tisu disinfektan, Anda membutuhkan bahan seperti berikut ini:

- Kontainer kaca atau plastik yang memiliki tutup rapat.

- Cangkir ukur.

- Lap dari katun.

- Tisu atau paper towel.

- Isopropil atau etanol.

- Minyak esensial dengan aroma yang paling disuka.

Upaya petugas menekan penyebaran COVID -19 dengan menyemprotkan disinfektan di lingkungan desa
Upaya petugas menekan penyebaran COVID -19 dengan menyemprotkan disinfektan di lingkungan desa (TRIBUNJATIM.COM/HANIF MANSHURI)

Panduan atau cara tisu disinfektan

Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan:

1. Pilih kontainer dengan benar Pilih wadah tisu yang memiliki tutup sangat rapat karena alkohol gampang menguap. Jika tutup tak rapat, maka Anda akan mendapatkan tisu yang lama kelamaan menjadi kering tak memiliki kadar alkohol.

2. Pilih tisu yang kuat Kertas tisu haruslah yang kuat dan tak mudah hancur ketika terkena air. Anda bisa menggunakan paper napkins atau tisu dapur yang memiliki tekstur lebih tebal dan kuat. Sesuaikan ukuran tisu dengan ukuran wadah atau kontainer. Jika dirasa terlalu besar, Anda bisa memotong kertas tisu sesuai ukuran yang pas. 

3. Tata tisu dalam kontainer Tata tisu di dalam wadah. Jika kontainer yang ada berbentuk toples bundar, maka tata kertas tisu menjadi gulungan yang rapat memenuhi wadah.

Baca juga: Cara Mencegah Tertular Penyakit Langka Jamur Hitam Bagi Pasien Covid-19, Ketahui Gejalanya

4. Campur larutan disinfektan Dengan tabung atau gelas ukur, ambil alkohol sesuai kapasitas kontainer dan jumlah kertas tisu yang digunakan. Sekitar 3 cangkir alkohol bisa merendam 40 lipatan kertas tisu.

5. Tambahkan minyak esensial Agar tisu beraroma wangi, tambahkan minyak esensial ke dalam larutan alkohol. Anda bisa pula memilih salah satu jenis minyak esensial yang memiliki kandungan anti bakteri. Sehingga tisu yang ada akan berkekuatan ganda.  Minyak esensial yang mengandung anti bakteri adalah lavender, rosemari, eucaliptus, lemon, orange, thyme, juga peppermint. 

6. Tuang ke dalam kontainer Setelah alkohol dan minyak esensial tercampur menjadi satu, segera tuang ke dalam wadah kontainer. Tuang setengah larutan dulu dan lihat apakah kertas tisu sudah terendam dan basah seluruhnya. Jika belum, tambahkan lagi larutan hingga dirasa cukup. Anda perlu memberi label pada kontainer sehingga tak ada anggota keluarga yang menyalahgunakannya. Letakkan pula kontainer tisu di area yang susah dijangkau oleh anak-anak.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved