Berita Viral
Pesan Menohok Panglima Pajaji ke Panglima Jilah, Ungkap Kekecewaan, 'Kami Rindu Beliau yang Dulu'
Panglima Pajaji memberikan pesan menohok kepada Panglima Jilah. Mereka kini tengah berseteru.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
"Setelah tiga tahun saya rasa sudah cukup mendidik pasukan merah, saya istirahat. Mulai saat ini, saya tidak ada sangkut pautnya. Namun untuk Pangliama Jilah saya menghormatinya. Dia sudah mengenal siapa saya, termasuk para senior, mereka sudah kenal siapa saya," ujarnya.
Baca juga: Panglima Pajaji Marah Keluarganya Diteror setelah Bantah Pernyataan Panglima Jilah Soal Proyek IKN
Menurut dia, membangun pasukan merah tidak mudah.
Selama tiga tahun menyatukan dan memperjuangkan, secara diam, dan tidak banyak bicara.
"Kami tidak mau bersuara, semua demi kebenaran dan keadilan," ujarnya.
Namun, visi misanya sudah tidak sejalan dengan Panglima Jilah dan pasukan merah.
Sehingga memutuskan keluar.
Sebab masyarakat Dayak mencari keadilan atas tegaknya IKN.
"Saya komitmen dengan sumpah janji saya kepada leluhur. Janji saya kepada leluhur, menjaga Dayak dan Kalimantan," ujarnya.
Dengan kasus IKN dia merasa kecewa kepada Panglima Jilah.
Ia memberikan pesan haru dan sedih, karena bagaimanapun dia mengaku selama ini mengenal Panglima Jilah dengan baik.
"Saya adalah pembela Panglima jilah dulu, tetapi kini kami kecewa terkait kebijaksanaan beliau. Kami rindu beliau yang dulu. Kami mau beliau kembali ke habitatnya, tidak boleh mencapur urusan-urusan politik, anda harus tahu menempatkan diri, itu yang kami inginkan, tidak ada yang lain," jelas Panglima Pajaji.
Sementara itu, Panglima Jilah mengatakan, IKN merupakan hal yang sangat baik bagi Kalimantan, untuk kemajuan masyarakat Dayak dan merupakan, sebab IKN merupakan kebanggaan masyarakat Kalimantan.
"Kami juga tidak terima orang-orang yang mengganggu pembangunan IKN. IKN itu kebanggaan masyarakat Kalimantan," ujarnya.
Baca juga: Kesaktian Panglima Pajaji yang Tantang Panglima Jilah, Tubuhnya Tak Bisa Dilukai? Orang Dayak Hormat
Panglima Jilah memiliki garis keturunan panglima atau pangalangok dari keluarga orangtuanya.
Ayahnya berasal dari Ne’ Macatn, sedangkan sang ibu datang dari keturunan Ne’ Bandong, Ne Matas.
Siapa Farah yang Temani Diplomat ADP di Mall Sebelum Tewas dengan Lakban? Hubungan Privasi |
![]() |
---|
Penjelasan BNPB soal Gempa Rusia Berdampak Tsunami di Indonesia: Jangan Main ke Pantai Dulu |
![]() |
---|
Mimpi Bunga dan Adit di Balik Dinding Panti Asuhan, Percaya Bisa Jadi Koki hingga Tentara |
![]() |
---|
3 Fakta Sosok Mulyono Teman Kuliah Jokowi Diduga Calo Tiket Bus, Petugas Terminal di Solo: Gak Kenal |
![]() |
---|
Sosok Heni Mulyani, Kades Cikujang Jual Posyandu Rp45 juta, Senyum Pakai Rompi Tahanan Korupsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.