Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bocah Tulungagung Hanyut di Sungai

Bekas Tambang Pasir Sulitkan Pencarian Bocah Tulungagung yang Terseret Arus Sungai Brantas

Bekas tambang pasir menyulitkan tim SAR dalam pencarian bocah perempuan asal Tulungagung yang terseret arus Sungai Brantas.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Tim SAR menyisir Sungai Brantas di sekitar dermaga penyeberangan Pema Express Desa/Kecamatan Ngunut, Tulungagung, Jawa Timur, Senin (21/8/2023). Petugas SAR Gabungan menyisir Sungai Brantas untuk mencari keberadaan AWZ (12), bocah perempuan asal Desa Buntaran, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, yang terseret arus sungai. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Petugas SAR Gabungan menyisir Sungai Brantas untuk mencari keberadaan AWZ (12), bocah perempuan asal Desa Buntaran, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, Senin (21/8/2023).

AWZ hilang terbawa arus Sungai Brantas Desa Buntaran pada saat bermain air bersama tiga temannya, Minggu (20/8/2023).

Personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menurunkan perahu karet di titik kejadian.

Perahu ini kemudian bergerak ke arah hilir berjarak sekitar 200 meter dari titik awal kejadian, di sekitar perahu penyeberangan Buntaran.

Perahu karet warna hitam ini melakukan manuver mengaduk dasar sungai untuk mengangkat benda apa saja di bawahnya.

Cara ini untuk mengantisipasi jika korban tersangkut di bawah aliran air, sehingga bisa muncul ke permukaan.

Perahu karet kedua yang diturunkan adalah milik Basarnas Pos SAR Trenggalek.

Perahu karet kedua ini diturunkan 200 meter dari titik awal kejadian dan bersama perahu BPBD menyisir ke arah hilir.

Selain kedua perahu ini, ada tim darat yang melakukan pengamatan sepanjang aliran Brantas.

Baca juga: BREAKING NEWS - Cari Ikan Bersama Teman, Bocah di Tulungagung Hilang Terbawa Arus Sungai Brantas

Menurut Dantim Basarnas Pos Trenggalek, Eko Aprianto, pencarian hari pertama ini dilakukan 3-5 kilometer dari titik kejadian.

“Sementara masih fokus di sekitar lokasi kejadian, lalu ke arah hilir sampai di sekitar Jembatan Ngujang 2,” terang Eko Aprianto saat tim pencarian berhenti di dermaga perahu penyeberangan Pema di Desa/Kecamatan Ngunut.

Lanjut Eko Aprianto, kesulitan proses pencarian ini adalah kontur Sungai Brantas yang tidak beraturan.

Dasar sungai banyak ditemukan tanah padas yang dangkal, namun juga banyak ditemukan lubang menganga sangat dalam bekas sedotan pasir.

Baca juga: Pesan Terakhir Kades di Blora Sebelum Hilang, Istri Bingung Sopir Balik Sendiri, Polisi Buka Suara

Bahkan mesin perahu karet milik Basarnas sempat mati tak berapa lama usai turun ke air, karena menabrak tanah padas.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved