Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Ponorogo

Dampak El Nino, Ada 35 Hektar Hutan dan Lahan di Ponorogo Terbakar, BPBD: Periode Juli-Agustus 2023

Sedikinya 35 hektar hutan dan lahan di Ponorogo terbakar periode Juli hingga Agustus. Puluhan hektar itu menyebar di seluruh bumi reog.

Editor: Sudarma Adi
Istimewa
Ilustrasi kebakaran hutan di Kabupaten Ponorogo 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Pramita Kusumaningrum

 

TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Sedikinya 35 hektar hutan dan lahan di Ponorogo terbakar periode Juli hingga Agustus. Puluhan hektar itu menyebar di seluruh bumi reog.

Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Sapto Djatmiko mengatakan bahwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) adalah dampak El Nino.

“Ini dampak El Nino, sesuai rilis dari BMKG (Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika)kita diidentifikasi terkena dampak El Nino, yang menjadikan kekeringan panjang. Dampaknya adalah Karhutla (kebakaran hutan dan lahan),” ujarnya, Rabu (23/8/2023).

Dia menjelaskan bahwa 35 hektar itu terjadi di 17 titik pada 4 Kecamatan. Titik pertama di Gunung Prau, Desa Tatung, Kecamatan Balong. 5 hektar hutan terbakar.

Kedua di Desa Semanding, Kecamatan Jenangan sebanyak 1 hektar. Ketiga Desa Kupuk, Kecamatan Bungkal seluas 2 hektar. Lalu empat Desa Belang, Kecamatan Bungkal 2 hektar.

Baca juga: Momen Bahagia di Ponorogo, Mempelai Pria Beri Hadiah Honda Brio pada Istri, Kepala KUA Terpana: Baru

Kelima ada di Desa Nglurup, Kecamatan Sampung yang terbakar 2 hektar. Pun keenam di Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo seluas 1 hektar. Kejadian ketujuh di Desa Maguwan, Kecamatan Sambit seluas 5 hektar.

Lalu delapan Desa Nglewan, Kecamatan Sambit lahan terbakar 2 hektar. Kejadian sela juta kesembilan masih di Kecamatan Sambit tetapi Desa Bancangan seluas 2 hektar. Kebakaran hutan yang kesepuluh di Desa Menggare Kecamatan Slahung ada 1 hektar

Kejadian kesebelas di Desa Sidoarjo, Kecamatan Jenangan perkiraan 4 hektar. Lalu titik keduabelas di Desa Pulung Merdiko, Kecamatan Pulung seluas 1,5 hektar Kebakatan.

Ketiga belas di Desa Prayungan, Kecamatan Sawoo ada 2 hektar kebakaran hutan. Empat belas di Desa Tanjungsari, Kecamatan Jenangan 1 hektar lahan. Kelima belas ada di Desa Maguwan, Kecamatan Sambit 2 hektar.

Untuk yang keenam belas di Desa Candi, Kecamatan Mlarak seluas 0,5 hektar. Terakhir di Desa Sawoo, Kecamatan Sawoo 1,5 hektar.

Baca juga: Pemkab Ponorogo Akui Renovasi Stadion Batoro Katong Terus Berjalan: Bangun Pintu hingga Tanam Rumput

“Kejadiannya mulai 3 Juli 2023 sampai 20 Agustus 2023. Ada yang karena pembakaran sampah, pembukaan lahan, puntung rokok dan lain-lain,” kata Sapto.

Dia menjelaskan bahwa 35 hektar itu ada hutan rakyat maupun hutan produktif. Ada beberapa memang membahayakan karena mendekati pemukiman.

“Karena mayoritas berdekatan. Banyak pemicu, kekeringan ini banyak faktor, entah itu disengaja atau tidak kita tidak tahu Bisa Putung rokok, bakar sampah dan lain sebagainya,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved